Seperti diketahui pada tahun 2020, seluruh dunia terguncang oleh wabah Covid-19 yang menyebar secara cepat ke seluruh dunia. Hal tersebut hampir membuat perekonomian lumpuh secara global. Banyak perusahaan yang berhenti beroperasi, atau membatasi aktivitas pekerjaannya dengan bekerja dari rumah (Work From Home). Bahkan tidak sedikit perusahaan yang berhenti operasionalnya dikarenakan pandemi tersebut.
Memasuki kuartal pertama di tahun 2021 banyak perusahaan yang akan mengeluarkan laporan tahunannya. Ditengah pandemi covid-19 yang masih belum berakhir secara global, tentunya memberikan tantangan tersendiri dari perusahaan yang berjalan.
Laporan terdekat yang dirilis akan datang akan sudah dinantikan oleh investor untuk menentukan perencanaan yang akan diambil di tahun mendatang. Didorong oleh stimulus dan peluncuran vaksin covid-19, bisa mendorong optimisme atas prospek pemulihan ekonomi.
Ada beberapa perusahaan yang akan merilis data laporan tahunannya untuk periode tahun 2020 pada bulan April dan Mei, seperti:
14.04 JPMorgan, Goldman Sachs
15.04 Bank of America, PepsiCo, Citigroup
16.04 Morgan Stanley, General Electric
19.04 Coca-Cola, IBM
20.04 J&J, Procter&Gamble, Netflix, Philip Morris
22.04 AT&T
27.04 Starbucks, 3M
28.04 Alphabet, Facebook, PayPal, Qualcomm, Ford Motor
29.04 Microsoft, Amazon.com, Intel, Twitter Inc
04.05 Apple, Mastercard, Pfizer, AMD, Gilead, Western Union, Xerox
05.05 Tesla, McDonald’s, General Motors
06.05 Activision Blizzard
11.05 Electronic Arts, TripAdvisor
12.05 Walt Disney, NVIDIA, Moderna
13.05 Booking
18.05 Walmart
19.05 Cisco
Seperti diketahui, dari data laporan keuangan dapat membantu memprediksi perilaku investor. Karena dari data laporan keuangan tersebut akan berpengaruh terhadap pergerakan harga saham perusahaan. Dalam analisis laporan keuangan, yang dianggap dapat digunakan dalam memprediksi perilaku investor dalam hal volume perdagangan adalah Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan perubahan harga saham. Dimana semakin tinggi harga saham semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan akan berpengaruh terhadap kenaikan harga saham.
Dari laporan keuangan tersebut, bisa menimbulkan sentiment beragam oleh para investor. Tentunya akan berimbas kepada pergerakan harga saham dan indeks saham bursa itu sendiri. Selain itu juga akan berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran terhadap mata uang.
Lalu apakah ada hubungan antara laporan tahunan perusahaan dengan pergerakan mata uang?
Jika diperhatikan, sebenarnya laporan tahunan tidak bisa langsung mempengaruhi pergerakan mata uang. Namun perlu dipahami, jika laporan tahunan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dirilis dengan data yang buruk karena faktor eksternal seperti krisis ekonomi, bencana alam, dan pandemi seperti yang terjadi saat ini, dapat mempengaruhi mata uang yang memiliki sisi negatif.
Di sisi lain, optimisme perusahaan pasca Covid-19 dan pemulihan ekonomi akan berdampak pada mata uang. Perhatikan laporannya dan berdaganglah dengan cerdas.