Data ekonomi AS yang dirilis pada Kamis menunjukkan penurunan jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran. Sementara itu, PDB AS mencatat pertumbuhan sebesar 3,1% secara tahunan pada kuartal ketiga dalam laporan terbaru dari Biro Analisis Ekonomi AS. Hal ini berkontribusi pada penguatan USD dan memberi tekanan pada kenaikan harga Emas (XAUUSD).

Walaupun demikian, pasar keuangan sedang berfokus untuk menganalisis apa yang akan terjadi pada tahun 2025.Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dan anggota dewan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menurunkan suku bunga pinjaman sebesar 25 basis poin. Namun, keputusan ini tidak disetujui secara keseluruhan, karena Beth Hammack dari Cleveland Fed memilih untuk menjaga "status quo".

Di sisi lain, para pejabat Fed kini lebih memperhatikan inflasi, seperti yang terlihat dalam grafik titik. Mereka memprediksi akan ada dua kali pemotongan suku bunga masing-masing sebesar 25 bps pada tahun 2025, dan dua kali lagi pada tahun 2026, yang akan mendukung penguatan USD. Untuk minggu ini, agenda ekonomi akan menampilkan rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti, yang merupakan ukuran inflasi yang paling disukai oleh Fed, serta survei Sentimen Konsumen dari Universitas Michigan (UoM).

Pada sisi Teknikal Analisis saat ini pergerakan harga harga Emas (XAUUSD) berpotensi melanjutkan pergerakan turun didukung Indikator Moving Average yang melakukan Death Cross (Persilangan Turun). Sell Area pada kisaran harga 2608.00 - 2628.00 menjadi Area Jual terbaik bagi Emas (XAUUSD). Potensi penurunan harga Emas (XAUUSD) dapat mencapai Support 2570.00 atau bahkan 2550.00.

DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi

Ini bukan saran investasi. Kinerja masa lalu bukan indikasi hasil di masa depan. Modal Anda berisiko, silakan trading secara bertanggung jawab.

Penulis: Brahmantya Himawan