Harga minyak berpotensi naik ke $90 per barel
Harga Minyak WTI masih dalam jalur bullish yang kuat, didukung oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kekhawatiran atas pengetatan pasokan OPEC dan ekspektasi terhadap pertumbuhan permintaan dari China seiring dengan membaiknya perekonomian negara tirai bambu tersebut.
Minyak mentah berpotensi naik hingga $90 per barel, potensi kenaikan ini dapat kita kemukakan, setelah produsen OPEC terbesar ketiga, Yaitu Iran, bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel atas serangan yang menewaskan personel militer tingkat tinggi Iran.
Dari sisi Ukraina. Serangan pesawat tak berawak (Drone) Ukraina yang sedang berlangsung terhadap kilang-kilang minyak Rusia telah mengganggu produksi minyak Rusia, sehingga berdampak pada produksi minyak negara tersebut.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, minggu ini mempertahankan kebijakan membatasi pasokan minyak mereka tidak berubah dan menekan beberapa negara untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengurangan produksi. Pasokan minyak dalam jumlah besar juga semakin ketat secara global setelah Meksiko dan Uni Emirat Arab memangkas ekspor minyak mereka.
Dari sisi China yang merupakan Pengimpor minyak terbesar ke 2 di dunia mengalami perbaikan Ekonomi yang cukup signifikan dan permintaan minyak dari China berpotensi bertumbuh pada semester ini sehingga memberi sentimen positif terhadap harga minyak mentah.
Pada sisi Teknikal Analisa saat ini harga Minyak atau XTIUSD masih dalam jalur bullish yang kuat dikonfirmasi oleh Indikator Moving Average. Selain itu Trendline support juga berlaku sebagai support statis dimana area tersebut bertepatan dengan support dinamis Moving Average yang menjadi area pijakan baik untuk penerusan trend bullish minyak kedepannya. Potensi kenaikan harga minyak jika memantul dari area tersebut dapat mencapai resistance selanjutnya pada harga psikologis $90 per barel.
DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi
