Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada 4,35% untuk pertemuan ketiga berturut-turut. Pasar secara luas mengharapkan keputusan tersebut, namun nada komentar yang menyertainya lebih hawkish daripada yang diantisipasi pasar, sehingga menambah aksi beli Aussie.
RBA memperingatkan bahwa mereka masih belum mengesampingkan kenaikan suku bunga. Ini adalah kebijakan yang lebih ketat dibandingkan yang kami dengar dari The Fed dan ECB, yang secara terbuka mengatakan bahwa langkah berikutnya adalah melakukan pemotongan suku bunga namun lebih memilih untuk menunggu jeda yang lebih lama dibandingkan yang diharapkan oleh para pelaku pasar.
Perbedaan antara ekspektasi dan fakta menjelaskan lonjakan spekulatif awal AUDUSD sebesar 0,5% ke 0,6520. Namun, akan sulit bagi Aussie untuk mempertahankan kenaikan tersebut, kenaikan Aussie tertahan oleh Exponensial Moving Average 50 yang merupakan Resistance dinamis pada Trend turun AUDUSD saat ini (lihat gambar).
Suku bunga acuan Australia berada jauh di bawah kisaran The Fed sebesar 5,25-5,50%, serta Bank of England sebesar 5,25% dan bahkan ECB sebesar 4,5%. Sementara itu, inflasi lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain yang terdaftar di bursa, yakni sebesar 4,1% y/y. Kombinasi faktor-faktor ini membatasi masuknya modal ke dalam carry trade.
Satu-satunya pendorong potensial dalam kondisi ini adalah perbedaan dalam pelonggaran kebijakan yang diharapkan. Namun, kita dapat melihat bahwa The Fed, ECB dan Bank of England mendukung penundaan awal pelonggaran yang diharapkan. Dalam konteks ini, reli awal AUDUSD tampak seperti aksi ambil untung atau taking profit setelah penurunan mengesankan sejak akhir bulan lalu.