Dollar AS Melemah

12/08/2021, 16:22

Dolar AS melemah tipis pada Kamis (12/08) petang. Namun, mata uang AS ini tetap bertahan di sekitar level tertinggi empat bulan setelah data inflasi terbaru AS meredam ekspektasi pengetatan kebijakan moneter yang lebih awal dari perkiraan.

Indeks dolar AS turun tipis 0,02% ke 92,903 pukul 15.15 WIB. Nilainya sempat turun 0,19% pada hari Rabu kemarin dan sempat naik di 93.195, level yang tidak terlihat sejak 1 April.

Pasangan USD/JPY naik tipis 0,01% di 110,42. AUD/USD turun tipis 0,11% ke 0,7364, kini giliran Canberra di Australia memasuki kebijakan lockdown dan Sydney akan memperketat tindakan pembatasan yang ada. Pasangan NZD/USD berkurang 0,11% di 0,7032.

Di Indonesia, rupiah masih beranjak turun 0,08% di 14.391,5 per dolar AS sampai pukul 13.23 WIB.

Pasangan USD/CNY turun tipis 0,01% di 6,4776 dan GBP/USD turun 0,03% di 1,3867 pukul 13.18 WIB.

Data yang dirilis di AS pada hari Rabu menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) inti naik 0,3% bulan ke bulan di bulan Juli, lebih rendah daripada yang diperkirakan. Dengan pemulihan pasar tenaga kerja yang menjadi syarat bagi Federal Reserve AS untuk memulai pengurangan aset dan menaikkan suku bunga, perdebatan tentang apakah tekanan inflasi saat ini bersifat sementara masih terus berlanjut.

Presiden Fed Kansas City Esther George mengatakan pada hari Rabu bahwa kondisi sudah siap untuk memulai pengurangan aset, karena lonjakan inflasi yang ada saat ini, perbaikan pasar tenaga kerja baru-baru ini, dan ekspektasi permintaan kuat yang berkelanjutan.

Presiden Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan kepada CNBC bahwa Fed harusnya mengumumkan garis waktu untuk pengurangan aset pada bulan September dan memulai prosesnya sebulan kemudian. Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan bahwa perlu beberapa bulan lagi sebelum pasar kerja AS cukup pulih.

Namun, beberapa investor masih memperkirakan The Fed akan mengumumkan pengurangan stimulus pada 2021, kemungkinan paling cepat di bulan September.

"Konsensus umum yang berasal dari The Fed saat ini adalah waktu untuk mengurangi pembelian aset sudah dekat," kata analis.

"Ekspektasi yang berkembang untuk penurunan jangka pendek dapat mendukung dolar," tambah catatan itu, dengan analis memperkirakan pengumuman penurunan aset pada bulan September bergantung pada kekuatan data pasar tenaga kerja Agustus.

Promosi