Yen melemah ke level terlemahnya dalam tiga dekade terhadap dolar AS setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga pada hari Jumat, membuat pasar gelisah mengenai kemungkinan intervensi, terutama jika information inflasi AS mendorong dolar lebih tinggi. Setelah pertemuan dua hari, Bank of Japan mempertahankan target suku bunga jangka pendeknya pada 0-0,1 % melakukan sedikit penyesuaian terhadap perkiraan inflasi. Speculator tidak memperkirakan adanya perubahan kebijakan namun menganggap keputusan tersebut sebagai konfirmasi bahwa hanya pergerakan kecil yang akan terjadi. Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan pelemahan yen sejauh ini tidak berdampak besar terhadap tren inflasi.

Penurunan yen sebesar 11% terhadap dolar tahun ini merupakan penurunan terbesar di antara mata uang G7, sebagian besar didorong oleh kesenjangan yang lebar antara imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Jepang, yang lebih dari 378 premise poin untuk tenor 10 tahun. Hal ini mendorong peminjaman dan short-selling yen untuk mendapatkan bunga yang lebih baik, atau carry, dalam dolar dan mata uang lainnya.

Yen telah tergelincir melampaui level 156 terhadap Dolar Amerika (USD) sehingga para pedagang mewaspadai intervensi. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan pada hari Jumat bahwa dia mengamati dengan cermat pergerakan mata uang dan siap untuk mengambil tindakan penuh sebagai tanggapan (Intervensi).

Para pedagang memperkirakan Tokyo tidak bisa berbuat banyak untuk membalikkan penurunan nilai mata uang ketika suku bunga dan force tidak seimbang. Saat ini dari sisi Teknikal Analisa justru memang mendukung pelemahan Yen Jepang menuju Level resistensi Major dalam bulanan dimana Yen berpotensi naik bahkan hingga mencapai 158.000 - 160.000 terhadap USD karena area tersebut berada pada level puncak pada Tahun 1990 (34 tahun yang lalu). Indikator Teknikal juga sudah mengisyaratkan terjadinya Overbought jenuh jual pada Time Frame Bulanan yakni Indikator Stochastic dan RSI, sehingga mendukung potensi adanya pembalikan penguatan Yen pada area tersebut atau dimungkinan adanya Intervensi. Namun jangan lupa Minggu depan adalah Minggu Golden Week untuk masyarakat Jepang yaitu Libur Musim panas dimana perputaran Ekonomi akan lebih Kencang dan berpotensi memberi dukungan pada mata uang Yen Jepang.

DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi

Ini bukan saran investasi. Kinerja masa lalu bukan indikasi hasil di masa depan. Modal Anda berisiko, silakan trading secara bertanggung jawab.

Penulis: Brahmantaya Himawan