Margin Call Saham dan Forex: Pengertian dan Cara Mencegahnya

Trading saham dan Forex adalah cara populer bagi individu dan bisnis untuk berinvestasi di pasar keuangan. Ini melibatkan pembelian dan penjualan mata uang dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari fluktuasi nilai tukar. Namun, seperti halnya trading lainnya, ada risiko dalam trading Forex. Salah satu risiko yang harus diwaspadai trader adalah kemungkinan terjadinya margin call.

Apa yang Dimaksud dengan Margin Call?

Istilah margin call ini sering digunakan dalam dunia keuangan dan investasi. Ini adalah proses yang dapat berdampak signifikan terhadap para trader dan investor, dan penting untuk memahami dengan jelas tentang apa itu margin call dan cara kerjanya.

Margin call adalah sistem peringatan yang menunjukkan bahwa ekuitas akun trading sudah tidak mencukupi nilai margin yang diperlukan untuk membuka posisi. Pialang akan meminta dana tambahan untuk didepositkan ke akun trading untuk mengembalikan tingkat margin ke jumlah yang diperlukan. Secara sederhana, ini adalah permintaan untuk menambah lebih banyak uang ke dalam akun trading untuk menutupi potensi kerugian. Permintaan ini biasanya dilakukan ketika tingkat margin akun turun di bawah ambang batas tertentu, yang biasanya ditetapkan sebesar 100% atau mendekati 100%.

1.png

Jika trader gagal mendeposit dana tambahan yang diperlukan, pialang dapat menutup posisi trader untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Hal ini dikenal sebagai likuidasi atau penghentian margin call.

Apa yang Memicu Margin Call?

1. Kurangnya Pengetahuan Mengenai Leverage
Leverage adalah salah satu alasan utama terjadinya margin call dalam trading Forex. Ini adalah fasilitas pinjaman yang disediakan oleh pialang yang memungkinkan trader untuk membuka posisi lebih besar dari modal awal mereka. Meskipun leverage dapat memperbesar keuntungan, leverage juga dapat memperbesar kerugian. Jika pasar bergerak berlawanan dengan posisi Anda, kerugian dapat dengan cepat menghabiskan saldo akun Anda dan memicu margin call.

2. Tidak Menggunakan Stop Loss 

Salah satu alasan umum penyebab terjadinya margin call adalah karena trader tidak menggunakan stop loss ketika membuka posisi sehingga potensi kerugian menjadi tak terkontrol. Alangkah baiknya jika Anda dapat menggunakan fitur stop loss untuk mencegah kerugian yang lebih besar, tentu saja dengan perhitungan yang matang dan perencanaan yang baik sebelum memutuskan untuk membuka posisi trading. 

3. Dana Tidak Mencukupi

Alasan umum lainnya yang menyebabkan margin call adalah dana yang tidak mencukupi di akun trading. Jika Anda memiliki posisi terbuka yang membutuhkan margin dalam jumlah besar, dan saldo akun Anda turun di bawah level yang disyaratkan, ini dapat memicu margin call. Hal ini dapat terjadi karena serangkaian trading yang merugi atau tidak memiliki cukup dana untuk menutupi persyaratan margin posisi Anda.

4. Kondisi Pasar yang Fluktuatif

Pasar Forex sangat fluktuatif, dan pergerakan harga yang tiba-tiba dapat memicu margin call. Hal ini karena ketika pasar bergerak berlawanan dengan posisi Anda, kerugian dapat bertambah dengan cepat, mengurangi dana akun Anda dan pada akhirnya memicu margin call. Sangat penting untuk memperhatikan kondisi pasar dan memiliki strategi manajemen risiko untuk menghindari situasi seperti itu.

5. Strategi Berisiko Tinggi Tanpa Manajemen Uang

Beberapa trader menggunakan strategi trading berisiko tinggi untuk mendapatkan keuntungan cepat, seperti scalping atau trading dengan leverage tinggi. Meskipun dapat menguntungkan, strategi ini juga meningkatkan peluang terjadinya margin call. Strategi ini memerlukan manajemen risiko yang tepat dan pemahaman mendalam tentang pasar untuk menghindari margin call.

Contoh Margin Call

Katakanlah Anda memiliki akun trading dengan leverage 1:100, dan Anda memutuskan untuk membuka posisi dengan nilai $100.000. Ini berarti Anda hanya memerlukan $1.000 di akun Anda untuk membuka posisi ini. Namun, pialang juga memiliki persyaratan margin sebesar 1%, yang berarti Anda harus memiliki setidaknya $1.000 di akun Anda agar posisi tetap terbuka.

Sekarang, katakanlah pasar bergerak berlawanan dengan posisi Anda, dan kerugian Anda mencapai $900. Pada titik ini, ekuitas akun Anda (nilai total akun Anda) adalah $100. Ini di bawah margin yang disyaratkan sebesar $1.000. Dalam skenario ini, pialang akan mengeluarkan margin call, meminta Anda menyetor dana tambahan ke akun Anda untuk mengembalikan ekuitas Anda ke tingkat margin yang diperlukan. Jika Anda gagal melakukannya, pialang berhak menutup posisi Anda untuk mencegah kerugian lebih lanjut.

Cara Melindungi Diri Anda dari Margin Call

1. Awasi Posisi Trading Anda

Langkah pertama untuk meminimalkan margin call adalah memantau seluruh trading Anda dengan cermat. Awasi posisi terbuka Anda dan pergerakan pasar. Penting untuk memiliki rencana trading dan mematuhinya. Hal ini harus mencakup pengaturan order stop loss untuk membatasi potensi kerugian dan meninjau posisi Anda secara rutin untuk menentukan apakah posisi tersebut masih sejalan dengan strategi Anda. Dengan memantau trading, Anda dapat mengambil tindakan yang tepat waktu untuk mencegah margin call.

2. Tambahkan Dana ke Akun Trading Anda

Jika Anda menerima margin call, solusi paling mudah adalah melakukan deposit tambahan ke akun trading Anda. Ini akan meningkatkan margin yang tersedia dan menjaganya di atas level yang disyaratkan. Sangat penting untuk menyisihkan dana ekstra untuk situasi seperti ini karena dapat menyelamatkan Anda dari keharusan menutup posisi dan mengalami kerugian besar.

3. Menutup Posisi yang Merugi

Jika Anda tidak dapat menambahkan dana ke akun trading, opsi selanjutnya adalah menutup posisi Anda yang merugi secara manual. Ini akan membebaskan margin di akun trading Anda dan mengembalikan margin ke atas level yang disyaratkan. Namun, penting untuk melakukan ini secara strategis dan tidak panik dengan menutup semua trading Anda. Lakukan analisis pasar dan tentukan posisi mana yang menyebabkan kerugian paling signifikan, dan tutup terlebih dahulu.

Bagaimana Cara Menghindari Margin Call?

1. Pahami Leverage

Penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang leverage dan risikonya sebelum menggunakannya dalam trading Anda. Meskipun dapat memperbesar keuntungan, leverage juga dapat menyebabkan kerugian yang besar. Gunakan leverage hanya jika Anda memiliki rencana manajemen risiko yang solid.

2. Awasi Saldo Akun Trading Anda

Memantau saldo akun secara teratur akan membantu Anda tetap memenuhi persyaratan margin. Jika Anda melihat penurunan signifikan pada saldo, ini merupakan tanda untuk meninjau kembali strategi trading Anda dan melakukan penyesuaian strategi untuk menghindari margin call.

3. Gunakan Fitur Stop Loss

Stop loss adalah alat untuk manajemen risiko. Trader dapat menetapkan harga tertentu untuk menutup posisi jika pasar bergerak berlawanan arah. Hal ini dapat membantu membatasi kerugian dan mencegah margin call.

Lebih baik Stop loss dan akui jika pasar tidak searah dengan analisa Anda daripada Margin Call.

Apakah Memperdagangkan Saham dengan Margin Berisiko?

Jawabannya singkatnya adalah ya, tetapi itu seimbang dengan hasil yang didapatkan (high-risk high-return). Salah satu risiko utama memperdagangkan saham dengan margin adalah potensi kerugian. Ketika seorang investor membeli saham dengan margin, pada dasarnya ia memberikan uangnya sebagai jaminan atas jumlah pinjaman. Jika harga saham turun, investor mungkin menerima margin call dari perusahaan pialangnya, yang mengharuskan investor melakukan deposit lebih banyak untuk menutupi kerugiannya. Jika investor tidak mampu memenuhi margin call, perusahaan pialang berhak menjual sahamnya untuk menutupi kerugian yang berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi investor.

Risiko lain dalam memperdagangkan saham dengan margin adalah potensi margin call. Ini dapat terjadi ketika nilai dana investor turun di bawah ambang batas tertentu, yang dikenal sebagai margin pemeliharaan (Maintenance Margin). Hal ini dapat terjadi jika harga saham turun, atau jika investor tidak mampu memenuhi persyaratan margin minimum yang ditetapkan oleh perusahaan pialangnya. Margin call dapat menimbulkan stres dan mengakibatkan investor terpaksa menjual sahamnya karena mengalami kerugian.

Selain itu, trading dengan margin dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang emosional. Ketika seorang investor menggunakan uang pinjaman, ia mungkin merasakan lebih banyak tekanan untuk mengambil keputusan cepat guna menutupi pinjaman margin atau memenuhi margin call. Hal ini dapat menyebabkan keputusan yang terburu-buru dan impulsif, yang mungkin dapat merugikan investor.

Bisakah Trader Menunda Margin Call?

Jawaban singkatnya adalah ya, tetapi itu tergantung pada kebijakan pialang (tidak semua pialang memberlakukannya) dan keadaan masing-masing trader. Beberapa pialang mungkin memberikan masa tenggang satu kali bagi trader untuk melakukan deposit dana dan memenuhi margin call. Namun, hal ini bukanlah praktik yang umum, dan sebagian besar pialang tidak akan menunda penutupan posisi untuk menutupi defisit margin.

Jika trader tidak mampu memenuhi margin call,  pialang dapat menawarkan perpanjangan margin. Artinya, pialang akan mengizinkan trader untuk tetap membuka posisinya tetapi dengan persyaratan margin yang lebih tinggi. Namun, hal ini juga menimbulkan biaya dan tagihan tambahan karena trader akan dikenakan bunga atas jumlah margin yang diperpanjang.

Beberapa faktor dapat memengaruhi kemampuan trader untuk menunda memenuhi margin call. Ini termasuk kebijakan pialang, saldo akun trader, volatilitas pasar, dan strategi trading trader.

Beberapa pialang memiliki kebijakan ketat terkait margin call, dan mereka mungkin tidak menawarkan masa tenggang atau perpanjangan margin. Dalam kasus seperti ini, trader harus berhati-hati dan memastikan bahwa ia memiliki cukup dana di akun untuk menutupi potensi defisit margin.

Saldo akun trader juga merupakan faktor penting. Jika seorang trader memiliki sejumlah besar dana di akunnya, pialang mungkin akan lebih bersabar dan menawarkan masa tenggang atau perpanjangan margin. Di sisi lain, jika saldo akun rendah, pialang mungkin tidak memberikan kelonggaran dan dapat segera menutup posisi untuk membatasi risikonya.

Volatilitas pasar juga memainkan peran penting dalam penundaan margin call. Jika pasar sangat fluktuatif, pialang mungkin akan lebih berhati-hati dan menutup posisi lebih cepat untuk menghindari potensi kerugian. Sebaliknya, jika pasar relatif stabil, pialang mungkin akan lebih bersabar dan membolehkan penundaan margin call.

Tanya Jawab (FAQ)

1. Bagaimana cara menghindari margin call di Forex?

Margin call adalah risiko yang signifikan dalam trading Forex, tetapi hal ini dapat dihindari dengan manajemen risiko yang tepat dan dengan menggunakan order stop loss. Penting juga untuk memahami konsep margin dan leverage serta mengawasi trading Anda. Dengan mengikuti tip berikut, trader dapat meminimalkan risiko margin call dan trading dengan lebih percaya diri di pasar Forex.

2. Apa yang dimaksud dengan margin?
Di pasar Forex, istilah margin adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk membuka posisi dengan leverage atau kontrak.

3. Apakah trading saham dengan margin lebih menguntungkan?
Trading saham dengan margin dapat menjadi pilihan tepat bagi para investor yang ingin meningkatkan daya beli mereka di pasar saham. Mengelola akun margin memerlukan pemahaman pasar yang baik dan penerapan manajemen risiko yang disiplin.

Kesimpulan

Singkatnya, margin call adalah permintaan pialang agar trader melakukan deposit dana tambahan ke akun trading untuk menutupi potensi kerugian. Ini adalah alat manajemen risiko yang digunakan oleh pialang untuk melindungi diri dan kliennya dari kerugian yang berlebihan. Margin call dapat menjadi mimpi buruk bagi trader, tetapi hal ini dapat dihindari dengan memahami risiko yang terlibat dalam trading Forex dan menerapkan strategi manajemen risiko yang tepat. Penting untuk memahami leverage dengan baik, mengawasi saldo akun Anda, dan menggunakan alat manajemen risiko untuk menghindari margin call. Ingatlah, dalam trading Forex, Anda harus selalu mengutamakan dan menjaga nilai modal Anda.