Dalam dunia trading Forex yang dinamis, memahami tren pasar sangat penting untuk meraih kesuksesan. Memahami suatu pergerakan dan kondisi market yang terjadi dalam hal ini adalah pasar bullish dan bearish. Kedua istilah ini mengacu pada arah keseluruhan pergerakan harga suatu pasangan mata uang. Para profesional dalam bidang ini setuju dengan quotes mengenai kondisi pasar yang terkenal, yaitu “The trend is your friend”, jika film animasi Jepang Captain Tsubasa mengatakan “Bola adalah teman”, seorang trader profesional mengatakan tren adalah teman sehingga lebih bijak jika melakukan transaksi mengikuti tren yang sedang berlangsung.

 

Asal Mula Istilah Bearish dan Bullish
Istilah “bearish” dan “bullish” dalam trading Forex memiliki sejarah dan etimologi yang panjang, yang mencerminkan sifat dinamis pasar keuangan.

Asal mula istilah ini dapat ditelusuri ke awal sejarah trading di Royal Exchange London pada abad ke-16 dan ke-17.

Istilah “bearish” yang berasal dari kata bear atau beruang, mengacu pada cara beruang berburu ikan yang cenderung melihat ke bawah, dan cara berlari dan berburu beruang yang cenderung terlihat turun jika dilihat dari samping. Bagian belakang badan beruang lebih tinggi dari bagian kepalanya.

Para trader yang percaya bahwa pasar akan jatuh disebut “bear/beruang” karena mereka menjual saham atau pasangan Forex (short) dengan harapan mendapatkan keuntungan dari penurunan harga.

Di sisi lain, istilah “bullish” yang berasal dari kata bull yaitu banteng, terinspirasi oleh perilaku banteng yang agresif.

Banteng dikenal karena kekuatan dan kebiasaannya menerjang maju dengan tanduknya untuk melemparkan musuh ke atas.

Para trader yang yakin pasar akan naik disebut “bull/banteng” karena mereka membeli saham atau pasangan Forex (long) dengan harapan nilainya akan meningkat seiring berjalannya waktu.

Istilah-istilah ini telah berkembang selama berabad-abad dan sekarang umum digunakan di pasar Forex dan saham, di mana trader mengambil posisi pada pasangan mata uang untuk mengantisipasi pergerakan harga.

Trader yang yakin bahwa suatu pasangan mata uang akan meningkat nilainya disebut “bullish”, dan trader yang yakin bahwa suatu pasangan mata uang akan menurun nilainya dikatakan “bearish”.

Istilah “bearish” dan “bullish” digunakan untuk menggambarkan dua kekuatan yang berlawanan di pasar keuangan: optimisme dan pesimisme.

Hal ini mencerminkan tekanan yang terus berlanjut antara pihak yang meyakini harga akan naik dan pihak yang meyakini harga akan turun.

Istilah-istilah ini merupakan bukti ketahanan emosi manusia dan daya tariknya terhadap ketidakpastian pasar.

01.png

Pasar Bearish
Pasar “bearish”, juga dikenal sebagai bear market dan tren turun, adalah penurunan harga saham, obligasi, Forex, atau instrumen keuangan lainnya dalam jangka waktu yang lama.

Hal ini ditandai dengan meningkatnya pesimisme dan sentimen negatif investor sehingga berdampak pada penurunan permintaan dan penumpukan pasokan.

Berbeda dengan koreksi, yang merupakan penurunan sementara sebesar 10% hingga 20%, pasar bearish biasanya didefinisikan sebagai penurunan sebesar 20% atau lebih dari titik tertinggi terakhir.

Pasar bearish dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pelemahan ekonomi, peristiwa geopolitik, dan perubahan sentimen investor.

Dalam pasar bearish, investor cenderung menjual kepemilikan asetnya untuk mengantisipasi kerugian lebih lanjut sehingga menyebabkan harga turun karena takut terjadi penurunan lebih lanjut (Fear).

Hal ini dapat menyebabkan penurunan nilai pasangan Forex, laba perusahaan, harga saham, dan kepercayaan investor.

Pasar yang bearish dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian, menyebabkan penurunan belanja konsumen, perlambatan investasi bisnis, dan peningkatan pengangguran.

Namun, pasar bearish juga merupakan peluang bagi investor yang bersedia mengambil risiko dengan harapan mendapatkan keuntungan dari pemulihan pada akhirnya.

Para trader bullish biasanya membeli pasangan mata uang atau saham dan menahannya dengan harapan harga akan terus naik. Mereka mungkin menggunakan order stop-loss untuk meminimalkan kerugian dan order take-profit untuk mengamankan keuntungan.

 

Pasar Bullish
Pasar bullish, juga dikenal sebagai bull market dan tren naik, adalah pasar yang ditandai dengan kenaikan harga dan optimisme investor.

Hal ini sering kali disertai dengan perekonomian yang kuat, suku bunga rendah, dan prospek masa depan yang cerah.

Di pasar bullish, harga naik karena investor bersemangat membeli saham dan aset lainnya.

Tren kenaikan ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama sehingga memberikan keuntungan yang signifikan bagi investor.

Namun, pasar bullish bukannya tanpa risiko karena membuat spekulan menjadi terburu-buru (FOMO) dan serakah (Greedy).

Faktor eksternal seperti pelemahan ekonomi, peristiwa geopolitik, dan perubahan sentimen dapat menyebabkan pembalikan tren pasar.

Investor harus menyadari risiko ini dan mengelola portofolionya dengan tepat.

Memahami karakteristik dan potensi risiko pasar bullish penting bagi investor untuk membuat keputusan yang tepat dan menghadapi fluktuasi pasar secara efektif.

Para trader bearish cenderung menjual pasangan mata uang atau saham untuk mengantisipasi penurunan harga. Mereka mungkin menggunakan teknik short-selling, yaitu meminjam dan menjual mata uang dasar (base currency) dengan tujuan untuk membelinya kembali nanti ketika harganya lebih rendah.

3.png

Perbedaan Antara Bullish dan Bearish
Dalam pasar keuangan, istilah “bullish” dan “bearish” digunakan untuk menggambarkan sentimen atau tren pasar secara umum.

Pasar bullish ditandai dengan optimisme, kenaikan harga, dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam pasar bullish, investor dan trader berasumsi bahwa harga akan terus naik dan membeli atau menahan aset dengan harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan.

Sebaliknya, pasar bearish ditandai dengan pesimisme, penurunan harga, dan ketakutan akan penurunan lebih lanjut.

Di pasar bearish, investor menjual aset dan melakukan trading dengan hati-hati, dengan asumsi harga akan terus turun.

Perbedaan antara pasar bullish dan pasar bearish sering kali ditentukan oleh indikator teknis seperti moving average, level support dan resistance, serta volume pasar.

Sentimen bullish biasanya dikaitkan dengan kenaikan harga, dan sentimen bearish biasanya dikaitkan dengan penurunan harga.

Selain itu, fundamental pasar seperti data ekonomi, laporan pendapatan, tingkat Inflasi, dan peristiwa geopolitik juga dapat memengaruhi sentimen pasar dan menentukan apakah pasar sedang bullish atau bearish.


Pentingnya Memahami Bullish dan Bearish dalam Trading Forex
Dalam dunia trading Forex, sangat penting untuk memahami konsep “bullish” dan “bearish”.

Kedua konsep ini dimaksudkan untuk memberikan pandangan kepada trader tentang sentimen pasar dan peluang trading yang potensial.

Pasar bullish ditandai dengan pandangan optimis, dengan trader memperkirakan nilai pasangan mata uang akan meningkat.

Hal ini sering kali disebabkan oleh data ekonomi yang baik, stabilitas politik, atau meningkatnya permintaan terhadap mata uang.

Sebaliknya, pasar bearish ditandai dengan sentimen negatif, dengan trader memperkirakan nilai pasangan mata uang akan turun.

Hal ini dapat disebabkan oleh berita ekonomi yang negatif, ketidakstabilan politik, penurunan permintaan mata uang, dll.

Menyadari kondisi pasar ini penting untuk membuat keputusan trading yang tepat.

Jika pasar sedang bullish, trader dapat membeli pasangan mata uang untuk mengantisipasi kenaikan, tetapi dalam pasar yang sedang bearish, menjual pasangan mata uang mungkin merupakan strategi yang lebih baik.

Memahami tren bullish dan bearish memungkinkan para trader menyempurnakan strategi trading mereka dan meningkatkan peluang sukses di pasar Forex yang dinamis dan bergejolak.

Menariknya, meskipun pasar dalam keadaan bullish maupun bearish, trader Forex tetap dapat memperoleh profit dalam kedua kondisi pasar tersebut.

Jika tren naik atau bullish, trader dapat membuka posisi beli (follow the uptrend).

Jika tren turun atau bearish, trader dapat membuka posisi jual (follow the downtrend).Jadi, profesi sebagai trader Forex sangat diminati karena dapat menghasilkan keuntungan dalam keadaan pasar apa pun.

 

Indikator Moving Average dalam Menentukan Pasar Bullish dan BearishAda beberapa indikator teknis dan pola grafik yang dapat membantu trader mengidentifikasi pasar bullish dan bearish. Namun, yang paling banyak digunakan trader adalah indikator Moving Average.

Indikator Moving Average (MA) adalah alat analisis teknis yang banyak digunakan untuk membantu trader dan investor mengidentifikasi arah tren dan potensi peluang trading.

Perhitungannya menggunakan harga rata-rata suatu sekuritas selama periode waktu tertentu (biasanya 50, 100, atau 200 hari).

Dengan menghaluskan fluktuasi harga, indikator MA memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren yang mendasarinya.

Saat menentukan apakah pasar sedang bullish atau bearish, indikator MA memberikan pandangan yang berharga.

Jika harga pasangan Forex atau saham secara konsisten berada di atas rata-rata pergerakannya dan telah membuat Golden Cross (persilangan ke arah atas), secara umum dianggap bahwa trennya sedang naik.

Hal ini menunjukkan bahwa pembeli memegang kendali dan nilai sekuritas kemungkinan akan terus meningkat.

1.png

Sebaliknya, jika harga pasangan Forex atau saham secara konsisten berada di bawah rata-rata pergerakan dan telah membuat Death Cross (persilangan ke arah bawah), kondisi ini dianggap bearish, yang menunjukkan bahwa penjual memegang kendali dan nilai sekuritas kemungkinan akan terus turun.

2.png

Persilangan indikator Moving Average (MA), yakni Golden Cross (persilangan ke atas) dan Death Cross (persilangan ke bawah) juga dapat memberikan sinyal trading yang penting.

Ketika harga pasangan Forex atau saham naik di atas rata-rata pergerakannya, hal ini sering diartikan sebagai sinyal bullish bahwa pembalikan tren mungkin terjadi.

Demikian pula, ketika harga pasangan Forex atau saham turun di bawah rata-rata pergerakannya, hal ini sering diartikan sebagai sinyal bearish yang mengindikasikan bahwa tren turun mungkin akan dimulai.

Trader dan investor dapat menggunakan indikator MA yang dikombinasikan dengan alat analisis teknis lainnya untuk meningkatkan strategi trading mereka.

Dengan menggabungkan indikator MA dengan indikator lain seperti Relative Strength Index (RSI) dan Stochastic Oscillator yang dapat menggambarkan zona Overbought (Jenuh Beli) dan Oversold (Jenuh Jual), trader dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kondisi pasar dan dapat membuat keputusan trading yang tepat.

 

Kesimpulan
Trading Forex atau saham pasti akan berhubungan dengan kondisi pasar bullish dan bearish. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami karakteristiknya dan mengidentifikasi kondisi pasar bullish dan bearish menggunakan indikator teknis. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan trader dalam mengambil keputusan dan posisi yang tepat berdasarkan informasi ini. Dengan menyesuaikan strategi mereka dengan kondisi pasar yang ada, para trader dapat meningkatkan peluang keberhasilan mereka di pasar yang dinamis dan terus berkembang ini.


Tanya Jawab (FAQ)
Apa perbedaan antara bullish dan bearish?
Pasar bullish ditandai dengan optimisme, kenaikan harga, dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Di pasar bullish, investor dan trader berasumsi bahwa harga akan terus naik dan mereka akan membeli atau menahan aset dengan harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan.

Sebaliknya, pasar bearish digambarkan oleh pesimisme, penurunan harga, dan ketakutan akan penurunan lebih lanjut.

Di pasar bearish, investor menjual aset dan melakukan trading dengan hati-hati, dengan asumsi harga akan terus turun.

Perbedaan antara pasar bullish dan pasar bearish sering kali ditentukan oleh indikator teknis seperti moving average, level support dan resistance, serta volume pasar.

Apa yang dimaksud dengan bullish, bearish, dan sideways?
Bullish mengacu pada tren kenaikan yang terjadi ketika harga suatu aset terus naik.

Tren naik ditandai dengan serangkaian titik tertinggi yang lebih tinggi (higher high) dan titik terendah yang lebih rendah (higher low).

Investor yang optimis berasumsi bahwa harga aset akan terus naik pada masa depan.

Bearish adalah kebalikan dari bullish dan mengacu pada tren penurunan yang terjadi ketika harga suatu aset terus menurun.

Tren turun ditandai dengan serangkaian titik tertinggi yang lebih rendah (lower high) dan titik terendah yang lebih rendah (lower low).

Investor yang pesimis berasumsi harga aset akan terus turun.

Sideways mengacu pada tren netral yang terjadi ketika harga suatu aset bergerak dalam kisaran tertentu tanpa kenaikan dan penurunan yang jelas.

Tren sideways ditandai dengan serangkaian titik tertinggi dan terendah yang relatif stabil.

Investor yang berada dalam tren sideways biasanya menunggu dan melihat kondisi (wait and see), menunggu munculnya tren yang lebih jelas sebelum mengambil tindakan.