Pendahuluan

Lanskap investasi telah berkembang pesat dengan munculnya mata uang kripto, menawarkan alternatif mata uang digital terdesentralisasi yang sangat berbeda dengan kestabilan dan keandalan emas sebagai aset finansial tradisional. Mata uang kripto, yang dipelopori oleh Bitcoin, telah berhasil menarik perhatian para investor dari seluruh dunia karena menawarkan imbal hasil yang tinggi, transparansi, dan bebas dari batasan sistem keuangan tradisional. Sementara itu, emas terus memainkan perannya selama berabad-abad sebagai lindung nilai yang dapat diandalkan, terutama pada masa ketidakpastian ekonomi, yang ditunjukkan dengan pertumbuhannya selama pandemi COVID-19 yang menjadikannya sebagai aset yang penting bagi para investor.

Artikel ini menganalisis hubungan antara dua jenis aset yang tampaknya berbeda, tetapi semakin saling terkait ini.

Riwayat dan Perubahan Harga Bitcoin dan Emas

Dalam sejarahnya, emas telah menjadi instrumen keamanan finansial, yang merupakan sarana simpanan yang stabil dan lindung nilai terhadap guncangan ekonomi. Keunggulannya terletak pada sifat fisik, kelangkaan, dan pengakuan luas sebagai simbol kekayaan. Sepanjang sejarah, emas telah memainkan peran penting selama krisis ekonomi, membuktikan keefektifannya sebagai aset lindung nilai. Sebagai contoh, selama pandemi COVID-19, para investor berbondong-bondong membeli emas sehingga harganya naik karena pasar global menghadapi ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sebaliknya, mata uang kripto muncul sebagai alternatif digital untuk aset keuangan tradisional, memanfaatkan teknologi blockchain untuk menawarkan desentralisasi, keamanan yang lebih baik, dan pasokan yang terbatas, ini terlihat jelas pada Bitcoin. Sejak diluncurkan pada tahun 2009, Bitcoin dijuluki sebagai "emas digital", yang menarik minat investor karena potensi imbal hasil yang tinggi meskipun memiliki volatilitas yang tinggi dibandingkan dengan aset tradisional. Pergerakan harga Bitcoin sangat drastis; misalnya, sebelum pandemi melanda, harga Bitcoin mengalami penurunan dari $13.880 pada Juli 2019 menjadi $6.425 pada Desember 2019, kemudian pulih dan melonjak melewati level tertinggi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir. Pada awalnya pandemi menyebabkan penurunan tajam pada harga Bitcoin, yang mengikuti penurunan harga emas, tetapi kemudian mengalami pemulihan yang cepat dan pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menggambarkan ketahanan mata uang kripto dan penerimaan yang semakin meningkat sebagai salah satu aset investasi yang sah.

Baik emas maupun Bitcoin telah berhasil mengatasi tekanan ekonomi sehingga menegaskan peran mereka sebagai lindung nilai terhadap sistem keuangan tradisional, meskipun dengan perbedaan karakteristik volatilitas dan mekanisme yang mendasari nilainya. Sementara pergerakan harga emas relatif stabil, yang menawarkan perlindungan terhadap inflasi dan devaluasi mata uang, harga Bitcoin mengalami fluktuasi yang drastis, yang menunjukkan kedudukannya yang masih baru dan memiliki daya tarik spekulatif.

Pergerakan Harga Bitcoin dan Emas

Selama pandemi COVID-19, dinamika harga Bitcoin dan emas menunjukkan volatilitas dan perilaku investor yang berbeda. Harga emas terus naik dari $1.200 pada Oktober 2018 menjadi $1.600 pada pertengahan Februari 2020, meningkat 33% dalam 15 bulan, mencerminkan daya tariknya yang stabil sebagai aset investasi dengan fluktuasi mingguan yang jarang melebihi 4%. Namun, pada permulaan pandemi awalnya menyebabkan penurunan harga emas sebesar 14,4% menjadi $1.450 per ons, tetapi dengan cepat pulih kembali, dan akhirnya menembus angka $2.000 pada Agustus 2020, yang menandai kenaikan lebih dari 27% sejak awal pandemi.

XAUUSD, Kerangka waktu mingguan

02.png

Sebaliknya, Bitcoin mengalami volatilitas yang jauh lebih besar, ditunjukkan dengan penurunan drastis dari $13.880 pada Juli 2019 menjadi $6.425 pada Desember 2019, kemudian pulih menjadi sekitar $10.000. Pada masa awal pandemi, harga Bitcoin turun lebih dari 60%, menunjukkan volatilitasnya yang sangat tinggi. Meskipun demikian, Bitcoin pulih dari April 2020 hingga sekarang, menunjukkan momentum bullish yang signifikan pada akhir 2020 dan 2021, yang pada akhirnya mencetak rekor harga baru. Periode ini menunjukkan ketahanan dan makin diterimanya Bitcoin sebagai aset yang spekulatif tetapi layak dieprtimbangkan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

03.png

Harga Bitcoin dan Emas dari Januari 2015 hingga Juni 2023. Sumber: MDPI.com

Meskipun memiliki karakteristik volatilitas yang berbeda, Bitcoin dan emas berperan sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi selama pandemi. Kenaikan harga emas yang relatif stabil menegaskan kembali statusnya sebagai aset lindung nilai tradisional. Sementara itu, pemulihan harga Bitcoin yang signifikan dan akhirnya mencapai titik tertinggi baru telah menarik minat para investor yang mencari imbal hasil yang lebih tinggi meskipun risikonya lebih besar karena volatilitas yang lebih tinggi. Pandemi ini menegaskan perbedaan peran emas dan Bitcoin tetapi saling melengkapi dalam portofolio investor, dengan emas yang menawarkan stabilitas dan Bitcoin yang memberikan peluang investasi dengan imbal hasil tinggi, meskipun lebih berisiko.

Korelasi dan keterkaitan

Bukti nyata menunjukkan bahwa Bitcoin dan emas tidak berkorelasi secara konsisten dalam jangka waktu yang lama. Tidak konsistennya korelasi ini menunjukkan kerumitan hubungan keduanya, yang dipengaruhi oleh berbagai dinamika pasar dan sentimen investor. Namun, peristiwa-peristiwa tertentu, seperti pandemi COVID-19, menunjukkan adanya keselarasan harga yang bersifat sementara. Selama periode ini, kedua aset tersebut telah mengalami peningkatan yang pesat, sebagian disebabkan oleh kebijakan moneter suportif yang diterapkan oleh bank-bank sentral di seluruh dunia, terutama Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve). Penambahan sirkulasi uang dalam jumlah besar ke dalam perekonomian, yang bertujuan untuk mengurangi tekanan ekonomi akibat pandemi, menimbulkan kekhawatiran inflasi sehingga mendorong investor beralih ke aset-aset yang dianggap sebagai aset yang aman (safe haven).

Selama fase pemulihan pandemi, pola harga Bitcoin dan emas menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap rangsangan ekonomi global. Kenaikan nilai emas yang stabil selama lima bulan setelah guncangan awal pandemi mencerminkan peran tradisionalnya sebagai lindung nilai. Sebaliknya, reaksi Bitcoin yang lebih berhati-hati, diikuti dengan kenaikan yang signifikan, menggambarkan statusnya yang muncul sebagai aset safe haven digital, meskipun dengan volatilitas dan faktor risiko yang berbeda.

Oposisi terhadap Dolar AS

Bitcoin dan emas menempatkan diri mereka sebagai alternatif dari dolar AS, yang diuntungkan ketika dolar melemah. Hubungan terbalik ini berasal dari persediaan yang terbatas dan persepsi sebagai safe haven terhadap inflasi mata uang fiat. Ini dapat dilihat dari kejadian penting pada November 2022 ketika pelemahan dolar AS berkorelasi dengan penguatan harga emas, yang naik lebih dari 17,6% dalam waktu kurang dari tiga bulan. Terlepas dari dampak faktor eksternal seperti kebangkrutan FTX, Bitcoin juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, naik hampir 50% pada periode yang sama. Kebangkrutan FTX ini membuat Bitcoin berada di titik terendah, menciptakan tingkat ketakutan yang tinggi di pasar dan berkontribusi pada pertumbuhan lebih lanjut.

Dinamika ini menunjukkan dampak ekonomi yang lebih luas dari kebijakan moneter The Fed, yang secara signifikan memengaruhi harga kedua aset tersebut. Ketika dolar AS menghadapi tekanan inflasi akibat kebijakan fiskal yang longgar, emas dan Bitcoin muncul sebagai investasi aman, yang menawarkan lindung nilai terhadap daya beli mata uang fiat yang semakin berkurang.

Apa yang akan terjadi pada tahun 2024?

Pada tahun 2024, emas dan Bitcoin diperkirakan akan mengalami pergerakan besar, yang mencerminkan sentimen ekonomi dan pasar yang lebih luas. Para analis memprediksi skenario bullish untuk emas, dengan J.P. Morgan memperkirakan harga emas akan meningkat menjadi $2.175 per ons pada akhir tahun 2024 dan mencapai puncaknya di $2.300 pada tahun 2025. Optimisme ini didorong oleh penurunan suku bunga Federal Reserve, ketegangan geopolitik, dan langkah bank sentral. Pada saat yang sama, ada juga yang memperkirakan dolar AS akan menguat lebih lanjut dan emas akan turun ke 1.800 per ons.

XAUUSD, Kerangka waktu mingguan

04.png

XAUUSD berada dalam pergerakan naik, dan harga baru-baru ini memantul dari area resistance untuk keempat kalinya.

Tentu saja, pergerakan emas selanjutnya akan bergantung pada tindakan yang diambil oleh Federal Reserve. Dengan semakin melemahnya dolar di bawah support 2.000, harga emas dapat turun lebih jauh ke garis tren di level 1.930. Pada saat yang sama, munculnya ketidakpastian yang lebih besar akan memungkinkan harga emas memantul di level support dan kembali naik untuk mencapai level resisten di 2.085.

Prediksi Bitcoin untuk tahun 2024 sangat bervariasi: Matrixport memprediksi harga akhir tahun sebesar $45.000, sementara para ahli lainnya, termasuk BitQuant dan tokoh-tokoh terkenal seperti Michael Saylor dan Robert Kiyosaki, memperkirakan kenaikan yang signifikan hingga $100.000 atau lebih, didorong oleh peristiwa halving, potensi perubahan peraturan, dan faktor ekonomi makro.

BTCUSD, kerangka waktu mingguan

05.png

BTCUSD juga berada dalam pergerakan naik; dalam hal ini, sentimen pasar sangat bullish. Persetujuan ETF halving yang akan segera terjadi, ekspektasi perubahan suku bunga acuan The Fed, dan ketegangan geopolitik akan menegaskan pertumbuhan lebih lanjut. Namun, dalam situasi ini, ada dua skenario yang mungkin terjadi: Bitcoin akan segera mulai tumbuh ke 62.000, atau akan terjadi koreksi ke area support 40.000 yang kemudian diikuti dengan pertumbuhan yang sangat besar.

Perkiraan dan analisis untuk emas dan Bitcoin tersebut menunjukkan dinamika pasar yang terpisah dan mengisyaratkan korelasi mereka yang terus berkembang. Meski demikian, tidak ada korelasi langsung di antara keduanya!

Kesimpulan

Hubungan yang rumit antara mata uang kripto, terutama Bitcoin, dan emas menunjukkan peran mereka yang berbeda sebagai sarana investasi dan tempat lindung nilai dalam berbagai kondisi ekonomi. Emas tetap menjadi benteng tradisional melawan inflasi dan ketidakpastian ekonomi, yang dihargai karena stabilitas dan nilainya yang nyata. Sebaliknya, mata uang kripto menawarkan investasi alternatif digital dan terdesentralisasi yang menarik karena potensinya yang besar untuk pertumbuhan yang cepat meskipun memiliki volatilitas yang tinggi.

Namun, masih terlalu dini untuk mendiskusikan adanya saling ketergantungan langsung antara emas dan mata uang kripto. Tentu saja, semua aset ini dapat berperilaku dengan cara yang sama pada saat-saat yang tidak menentu, tetapi hanya karena mereka berfungsi sebagai investasi alternatif.

DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak memberikan jaminan apapun. Silakan lakukan riset lebih lanjut dan gunakan manajemen risiko sebelum melakukan transaksi.

Tanya Jawab (FAQ)

Apa korelasi antara emas dan kripto?

https://www.vaneck.com/us/en/blogs/digital-assets/bitcoin-correlation-to-gold-jumps-in-2020/#:~:text=Our%20analysis%20shows%20that%20bitcoin,to%20gold%20has%20increased%20significantly

Adakah hubungan antara emas dan Bitcoin?

https://decrypt.co/213024/bitcoin-correlation-gold-etfs-hit-wall-street#:~:text=The%20correlation%20between%20Bitcoin%20and,of%20the%20digital%20asset's%20history

Apa saja persamaan dan perbedaan antara mata uang kripto seperti Bitcoin dengan emas?

https://www.theblock.co/learn/245718/how-is-bitcoin-similar-to-gold#:~:text=Similar%20to%20gold%2C%20bitcoin's%20decentralized,Bitcoin%20shares%20these%20attributes

Apakah kripto berkorelasi negatif dengan emas?

https://cointelegraph.com/news/bitcoin-and-correlations-examining-the-relationship-between-btc-gold-and-the-nasdaq#:~:text=Bitcoin%2C%20gold%20and%20NASDAQ%3A%20one%2Dyear%20correlation%20analysis&text=According%20to%20the%2090%2Dday,to%20tech%20stocks%20(%2D0.65)