Meski harga minyak ditutup melemah di sesi Jumat, namun tren mingguan tetap positif. WTI naik 1,6% dan Brent 1,9% setelah tiga pekan berturut-turut mencetak kenaikan. Sentimen pasar masih terjaga akibat sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela, serta ketegangan tarif yang memicu ketidakpastian pasokan global. Meski kekhawatiran resesi akibat perang dagang menghantui, data penurunan stok minyak mentah AS jadi penopang utama. Trader perlu mewaspadai kebijakan perdagangan Trump yang terus memanaskan spekulasi harga minyak ke depan.

Secara teknikal, WTI membentuk tren menurun setelah gagal bertahan di atas 69.25 dan saat ini menuju support 68.53, dengan target lanjutan di 68.02 jika breakdown berlanjut. Volume seller meningkat, memperkuat sinyal bearish. Rencana trading: short on breakdown atau retest gagal di 69.25, SL 69.45, TP di 68.53 hingga 68.02. Hindari entry buy impulsif sebelum ada sinyal reversal jelas. Dalam situasi seperti ini, lebih baik ikut tren turun daripada terjebak dalam pullback palsu.

Ini bukan saran investasi. Kinerja masa lalu bukan indikasi hasil di masa depan. Modal Anda berisiko, silakan trading secara bertanggung jawab.

Penulis: Ardi Novianto Putra