Ketidakpastian geopolitik, seperti ketegangan di Timur Tengah dan invasi Rusia ke Ukraina, meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap gangguan pasokan minyak.

Selain itu, kebijakan OPEC+ yang memutuskan untuk mengurangi produksi hingga akhir tahun 2024 juga memengaruhi harga.

Peningkatan stok minyak mentah di Amerika Serikat dan kebijakan moneter ketat dari Bank Sentral AS yang mempertahankan suku bunga tinggi turut memperkuat nilai Dolar AS, membuat minyak lebih mahal bagi investor asing dan menambah volatilitas.


Di chart Kontrak Berjangka Minyak Mentah Ringan (1 jam), harga menunjukkan pola pembalikan dari support di sekitar level $81,88 dan mencoba menembus resistance di $82,56.

Potensi kenaikan lebih lanjut terlihat jika harga berhasil bertahan di atas level ini, dengan target pertama di $83,40 dan target selanjutnya di $84,39.

Sinyal teknis mengindikasikan momentum bullish dengan higher lows dan higher highs yang terbentuk.

Disarankan membuka posisi buy di sekitar level $82,20-$82,56 dengan target profit di $83,40 dan stop loss di bawah $81,88.


Tetap perhatikan volume perdagangan dan konfirmasi dari indikator teknikal lainnya untuk memastikan kekuatan tren kenaikan.

Ini bukan saran investasi. Kinerja masa lalu bukan indikasi hasil di masa depan. Modal Anda berisiko, silakan trading secara bertanggung jawab.

Penulis: Ardi Novianto Putra