EURUSD berada di bawah tekanan jual di awal perdagangan Asia pada hari Senin karena dolar AS (USD) menguat, setelah ancaman Tarif Impor Trump untuk Negara Anggota BRICS. Investor akan mencermati pidato Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde dan rilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur ISM AS pada hari Senin malam.
Inflasi zona euro, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen Harmonisasi (HICP), sejalan dengan ekspektasi pasar, meningkat menjadi 2,3% tahun-ke-tahun di bulan November dari 2,0% di bulan Oktober. Sementara itu, HICP inti naik 2,8% tahun-ke-tahun di bulan November (naik 2,7% pada pengukuran sebelumnya), juga sesuai dengan ekspektasi. Pelaku pasar telah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga ECB sebesar 25 basis poin (bp) pada bulan Desember, penurunan suku bunga keempat tahun ini. Namun, ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) telah berkurang sejak bulan lalu karena prospek pertumbuhan zona euro yang lesu sedikit membaik. Ekspektasi bahwa ECB akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember memberikan tekanan jual pada euro (EUR).
Pada sisi Teknikal Analisis saat ini Harga EURUSD Berpotensi lanjut turun karena masih didominasi oleh Trend Turun yang didukung Indikator Moving Average serta Pola M (Double TOP) yang terbentuk mendukung potensi pergerakan turun. Sell Area pada kisaran harga 1.05300 - 1.05850 menjadi Area Jual terbaik bagi EURUSD. Potensi pergerakan turun EURUSD dapat mencapai Support berikutnya pada harga 1.04350.
DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi