Harga Perak (XAG/USD) turun dalam sesi perdagangan sepi pada hari Senin setelah libur Natal dan Natal. Logam putih berada di bawah tekanan meskipun ketegangan meningkat antara Israel dan Iran di Timur Tengah. Pada hari Kamis, Israel menembakkan roket ke pasukan Houthi yang didukung Iran dan mengebom bandara Emini. Secara historis, meningkatnya ketegangan geopolitik telah meningkatkan permintaan terhadap aset-aset safe-haven seperti perak. Namun kenaikan perak (XAGUSD) tampaknya terhambat oleh penguatan kembali Dolar AS (USD).
Indeks dolar AS naik dan imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik hampir 4,61%. Pengembalian yang lebih tinggi atas aset berbunga meningkatkan biaya peluang dari aset yang tidak memberikan imbal hasil, menjadikannya taruhan yang mahal bagi investor. Imbal hasil Treasury AS tetap tinggi karena Federal Reserve diperkirakan akan mengurangi penurunan suku bunga pada tahun 2025. Dengan prospek perekonomian AS yang optimis, The Fed diperkirakan akan memperlambat siklus pelonggaran moneternya.
Pada sisi Teknikal Analisis saat ini pergerakan harga Perak (XAGUSD) berpotensi melanjutkan pergerakan turun didukung oleh Indikator Moving Average Death Cross (Persilangan Turun). Sell Area pada kisaran harga 29.600 - 29.900 menjadi Area Jual terbaik bagi Perak (XAGUSD). Potensi Pergerakan turun harga Perak (XAGUSD) dapat mencapai Support selanjutnya pada kisaran harga 29.000 atau bahkan 28.500.
DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi