
Dengan Federal Reserve AS (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB ) yang mungkin mendekati akhir siklus pengetatan mereka, semua fokus tertuju pada keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) yang akan diumumkan pada hari Selasa ini.
RBA terjebak di antara dua sisi yang sulit, karena pasar tenaga kerja Australia masih sangat ketat sementara perjuangan negara ini melawan inflasi akhirnya menunjukkan hasil. Pasar perumahan juga berada di jalur pemulihan yang penting, sehingga keputusan pada hari Selasa akan menjadi keputusan yang penting bagi bank sentral.
Keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia: Yang Perlu Anda ketahui pada hari Selasa, 1 Agustus
- AUD/USD mengkonsolidasikan kenaikan di atas 0,6700, meskipun ada pemulihan luas pada Dolar AS, karena Dolar Australia memanfaatkan optimisme stimulus Tiongkok.
- Indeks berjangka S&P 500 AS membukukan kenaikan tipis, dibantu oleh arus risiko sementara imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun tetap berada di bawah level 4,0%.
- Pada hari Senin, IMP Manufaktur dan Non-Manufaktur resmi Tiongkok untuk bulan Juli dirilis dengan hasil yang beragam dan memperkuat ekspektasi akan adanya stimulus lebih lanjut dari pemerintah Tiongkok untuk merangsang pemulihan ekonomi.
- Biro Statistik Nasional Tiongkok (NBS) menunjukkan bahwa IMP Manufaktur naik ke 49,3 dari 49,0 di bulan Juni dibandingkan dengan prakiraan 49,2. IMP Non-Manufaktur Tiongkok turun ke 51,5 dalam laporan, dibandingkan dengan 53,2 yang terlihat di bulan Juni.
- Pekan lalu, Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) yang diprakirakan secara luas ke level tertinggi 22 tahun di 5,25%-5,50% dan membiarkan pintu terbuka untuk pengetatan lebih lanjut tanpa berkomitmen pada waktu kenaikan berikutnya.
- Powell menahan diri untuk tidak memberikan panduan ke depan, menekankan pendekatan 'bergantung pada data' dan 'pertemuan demi pertemuan'.
- Acara RBA kemungkinan akan memberikan arah jangka pendek pada pasangan AUD/USD menuju data ketenagakerjaan AS yang sangat penting pada hari Jumat. Bank sentral Australia akan mempublikasikan Pernyataan Kebijakan Moneter pada hari Jumat, termasuk prakiraan makro yang diperbarui.
Ekspektasi suku bunga RBA: Bagaimana Dampak Keputusan tersebut Terhadap AUD/USD?
Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp) dari 4,10% menjadi 4,35% setelah pertemuan kebijakan moneter bulan Agustus yang dijadwalkan pada hari Selasa ini, dengan pengumuman kebijakan yang dijadwalkan pada pukul 04:30 GMT/11:30 WIB.
Berbicara mengenai "The Reserve Bank Review and Monetary Policy" pada Economic Society of Australia Business Lunch tepat setelah pertemuan kebijakan bulan Juli, Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Philip Lowe mengatakan, "Beberapa pengetatan lebih lanjut dari kebijakan moneter mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa inflasi kembali ke target dalam jangka waktu yang masuk akal, namun hal ini akan bergantung pada bagaimana ekonomi dan inflasi berkembang."
Sejak saat itu, data Australia telah dirilis secara beragam, dengan inflasi yang melambat sementara pasar tenaga kerja dan perumahan terus menunjukkan kekuatan. Indeks Harga Konsumen (IHK) Australia naik 0,8% pada kuartal Juni, di bawah perkiraan 1,0% dan merupakan kenaikan terkecil sejak kuartal ketiga 2021. Laju tahunan inflasi inti melambat menjadi 6,0%, dari 6,6%. Sementara itu, Tingkat Pengangguran turun ke level terendah baru dalam lima dekade terakhir di 3,5% pada bulan Juni dan jumlah orang yang dipekerjakan di Australia naik 32,6 ribu pada bulan Juni dibandingkan dengan prakiraan konsensus sebesar 15 ribu.
Pasar bersiap-siap untuk kejutan karena RBA memiliki kecenderungan untuk memberikan kejutan. Dalam tiga dari empat pengumuman kebijakan terakhirnya, RBA telah membuat pasar lengah. Pada pertemuan bulan Juli, bank sentral secara tak terduga mempertahankan suku bunga stabil di 4,10% setelah memberikan dua kejutan hawkish berturut-turut dengan melakukan kenaikan suku bunga sebesar 25 bp pada bulan Mei dan Juni.
Dolar Australia siap untuk volatilitas besar-besaran pada keputusan RBA karena perbedaan yang luas antara harga pasar dan ekspektasi ekonom, yang menyisakan ruang untuk kejutan lain. Menurut RBAWATCH Refinitiv, pasar hanya melihat probabilitas 22% untuk kenaikan suku bunga RBA sebesar seperempat poin persentase di bulan Agustus, namun jajak pendapat Reuters terbaru menunjukkan mayoritas kecil yang mendukung kenaikan suku bunga.
Para ekonom di Standard Chartered memberikan pandangan mengenai apa yang mereka harapkan dari keputusan kebijakan RBA, dengan menyatakan bahwa "kami sekarang memprakirakan Reserve Bank of Australia (RBA) akan menaikkan suku bunga lebih lanjut dengan total 50 bp di sisa tahun ini. Pembacaan IHK Kuartal 2 terbaru menawarkan ruang bagi RBA untuk menunggu dan melihat, dalam pandangan kami. Oleh karena itu, kami sekarang memprakirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 25bp di bulan September dan November; kami sebelumnya memprakirakan kenaikan di bulan Agustus dan September dengan jumlah yang sama."
Sementara itu, analis mencatat beberapa level teknis kunci untuk memperdagangkan AUD/USD terkait hasil kebijakan tersebut. "AUD/USD telah mendapatkan kembali resistance penting di dekat 0,6700 menjelang pertemuan RBA. Level tersebut merupakan pertemuan dari Moving Average (MA) horizontal 50 dan 100. Namun, Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di bawah level 50, menjaga potensi bearish tetap utuh bagi para penjual AUD ini."
"Penghalang kenaikan kuat berikutnya untuk AUD/USD berada di 0,6735, di mana MA 21 hari dan 200 bertepatan. Penembusan berkelanjutan di atas level tersebut akan memicu kenaikan baru menuju 0,6800 dan seterusnya. Sebaliknya, kegagalan untuk mempertahankan level terendah dua minggu di 0,6622 dapat memperkuat minat jual, dengan aksi jual menuju support psikologis 0,6550 tidak dapat dihindari," kata analis