Harga Emas Masih Berpotensi Naik Menuju $2330 Karena Ketegangan Geopolitik yang Memanas
Harga emas mencapai rekor tertinggi karena melemahnya dolar di tengah ketidakpastian penurunan suku bunga Amerika Serikat. Saat ini Dolar AS (USD) terbebani karena rilisan data yang mengecewakan Rabu malam, angka ISM Non-Manufacturing PMI turun menjadi 51,4 di bulan Maret dari 52,6 di bulan sebelumnya, dibandingkan ekspektasi yang akan sedikit meningkat menjadi 52,7. Selain itu, ISM Non-Manufacturing Prices juga turun menjadi 53,4 dari 58,6 hal tersebut menegaskan tren penuruan di sektor ini yang berimbas terhadap pelemahan Dolar Amerika (USD).
Sementara meningkatnya permintaan safe haven juga turut membantu kenaikan harga. Ketegangan geopolitik yang terus-menerus di Timur Tengah dan antara Rusia dan Ukraina, ditambah dengan gempa bumi dahsyat di Taiwan, mendorong investasi safe haven pada emas batangan dan logam mulia lainnya. Serangan Israel terhadap kedutaan besar Iran di Suriah dan merenggut kematian seorang petinggi Garda Revolusi membuat potensi Ekskalasi perang meluas. Iran yang murka berencana membalas dalam kurun waktu 48 jam. Hal tersebut berpotensi membuat harga Emas lebih menguat.
Pada sisi Teknikal Analisa saat ini harga Emas masih dalam jalur bullish yang kuat dan penurunan harga terhalang oleh Trendline Support dan Garis Indikator Moving Average yang selanjutnya akan menjadi area pijakan naik yang baik bagi Emas. Area tersebut bertepatan dengan Fibonaci Golden Area 61.8 yang mendukung potensi penguatan Emas. Potensi kenaikan harga Emas jika rebound dari area Support statis Trendline dan Support dinamis Moving Average berpotensi membawa harga Emas menuju resistance selanjutnya pada kisaran harga 2330.00.
DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi
