Fokus Minggu Ini, 4 - 8 September

04/09/2023, 12:10

Setelah laporan pekerjaan pada hari Jumat lalu memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga bulan ini, kalender ekonomi akan lebih ringan dalam minggu yang dipersingkat libur. Saham-saham memasuki bulan September setelah raih penguatan mingguan yang kuat minggu lalu, sementara data dari China kemungkinan akan menambah kekhawatiran atas prospek ekonomi nomor dua di dunia ini. Reserve Bank of Australia kemungkinan akan tahan suku bunga dalam rapat kebijakan ketiganya berturut-turut dan kekhawatiran pasokan terlihat akan mendukung harga minyak.

  1. 1. Data ekonomi AS, Fedspeak
  2. Laporan pekerjaan pada hari Jumat merupakan yang terbaru dari serangkaian data ekonomi yang mengindikasikan bahwa ekonomi sedang menuju apa yang disebut soft landing, mendukung pandangan bahwa the Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga.

Data seminggu ke depan sepertinya tidak akan mengubah pandangan ini secara signifikan.

Pada hari Rabu, Institute for Supply Management akan merilis data aktivitas sektor jasa bulan Agustus, dan ekonom memperkirakan data tersebut akan sedikit melemah.

Pada hari yang sama, the Fed akan mempublikasiBeige Book, sebuah survei aktivitas ekonomi di seluruh 12 distrik bank sentral.

Investor juga akan mendapat kesempatan untuk mendengar dari beberapa pembicara Fed selama minggu mendatang, termasuk Presiden Fed Dallas Lorie Logan, yang berbicara pada hari Rabu, diikuti sehari kemudian oleh penampilan dari Presiden Fed New York John Williams, Gubernur Michelle Bowman, Gubernur Michael Barr dan Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee.

2. Saham memulai bulan September

Dow dan Nasdaq masing-masing naik 1,4% dan 3,2% minggu lalu, catat kinerja mingguan terkuat sejak Juli. S&P 500 naik 2,5% dalam minggu terbaiknya sejak Juni.

Laporan pekerjaan pada hari Jumat lalu mendorong ekspektasi bagi The Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga dalam rapatnya bulan ini.

"Data tersebut membuat kasus untuk The Fed menjadi lebih dovish saat kita memasuki musim gugur. Jika akhir pengetatan datang lebih cepat dari yang diperkirakan, hal ini bisa menyebabkan rally substansial bagi saham-saham," Keith Buchanan, portfolio manager di GLOBALT Investments di Atlanta menyampaikan kepada Reuters.

Interest rate futures menyarankan bahwa traders saat ini melihat peluang 94% bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam rapat 19-20 September, menurut Tool Suku Bunga Fed Investing.com.

Pasar saham AS akan tetap tutup pada hari Senin untuk libur Hari Buruh.

3. Data China

Data ekonomi dari China pada minggu mendatang kemungkinan akan indikasi bahwa pemulihan ekonomi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini masih rapuh di tengah permintaan yang lemah di pasar-pasar ekspor utama dan krisis properti dalam negeri yang semakin dalam yang telah menambah tekanan ke bawah pada pertumbuhan.

Data Jasa Caixin PMI bulan Agustus akan dirilis pada hari Selasa dan diperkirakan akan menunjukkan ekspansi di sektor jasa yang sedikit melambat pada bulan lalu.

Data perdagangan pada Kamis diprediksi akan menunjukkan ekspor dan impor mengalami kontraksi lagi di bulan Agustus dari tahun sebelumnya, meskipun dengan tingkat yang lebih lambat dari bulan Juli.

Pengamat pasar juga akan melihat data IHK bulan Agustus pada hari Sabtu dan harga konsumen diharap akan naik lebih tinggi setelah tergelincir ke dalam wilayah deflasi pada bulan Juli.

Pihak otoritas China telah meluncurkan serangkaian langkah-langkah yang bertujuan untuk menghidupkan kembali perekonomian yang goyah, tetapi banyak analis melihat hanya ada sedikit peluang untuk tindakan stimulus yang lebih drastis di tengah kekhawatiran akan meningkatnya risiko utang.

4. Minyak melonjak dalam kekhawatiran pasokan

Harga minyak melonjak ke level tertinggi lebih dari tujuh bulan terakhir pada hari Jumat, menghentikan penurunan selama dua minggu di tengah kekhawatiran akan ketatnya potensi pasokan.

Untuk seminggu ini, Brent naik sekitar 4,8%, peningkatan terbesar dalam seminggu sejak akhir Juli. Minyak WTI naik 7,2%, peningkatan mingguan terbesar sejak Maret.

Arab Saudi diharapkan akan memperpanjang pemangkasan produksi minyak sukarela sebanyak 1 juta barel per hari hingga Oktober, melanjutkan pembatasan pasokan yang diprakarsai oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, untuk mendukung harga.

"Ada kesadaran bahwa ekonomi tidak jatuh, dan tanda-tanda bahwa permintaan mendekati rekor tertinggi," kata analis Price Futures Group, Phil Flynn. "Orang-orang harus menghadapi kenyataan pahit bahwa pasokan berada di bawah rata-rata."

Prospek permintaan di AS tetap kuat, dengan cadangan minyak komersial menurun dalam lima dari enam minggu terakhir menurut data dari U.S. Energy Information Administration.

5. Keputusan Reserve Bank of Australia

RBA RBA diprediksi akan menahan suku bunga dalam rapat ketiganya berturut-turut hari Selasa, setelah data terbaru menyiratkan turunnya inflasi yang lebih cepat dari antisipasi.

Suku bunga berada di level tertinggi 11 tahun sebesar 4,1% setelah meningkat 400 basis poin sejak Mei 2022 silam. Traders memperkirakan bahwa itu akan menjadi puncaknya, setelah inflasi secara tak terduga turun menjadi 4,9% yoy di bulan Juli, tingkat terendah sejak mencapai puncaknya pada Desember tahun lalu sebesar 8,4%.

Selain itu, laporan pekerjaan terbaru menunjukkan bahwa tingkat pengangguran naik menjadi 3,7% di bulan Juli dari 3,5% di bulan sebelumnya, menambah ekspektasi bagi RBA akan tetap menahan suku bunga.

--Reuters berkontribusi pada laporan ini

Promosi