Minyak Berpotensi Bangkit ke Harga 80.75 Akibat Pembatasan Pasokan yang Dilakukan oleh OPEC+
Minyak berpotensi bangkit karena memasuki kawasan diskon belinya setelah jatuh pada sesi sebelumnya karena prospek pasar yang lebih ketat akibat pembatasan pasokan OPEC+ mengimbangi kekhawatiran atas pertumbuhan permintaan dari China sebagai konsumen minyak terbesar ke 2 di dunia.
China menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 sebesar sekitar 5%, namun rencana stimulus besar untuk menopang perekonomiannya yang sedang berjuang kurang baik menurut para investor dan pertumbuhan China berhubungan erat dengan permintaan minyak saat ini.
Perpanjangan pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+, membantu memicu bangkitnya minyak dari penurunan jangka pendek saat ini. Beberapa anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) pada hari Minggu memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela mereka sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) hingga kuartal kedua. Selain itu kekhawatiran mengenai prospek ekonomi yang lebih luas juga membebani, yang sebagian mencerminkan ketidakpastian mengenai laju penurunan suku bunga oleh Amerika Serikat.
Pada sisi Teknikal Analisa pergerakan harga minyak masih dalam kondisi trend bullishnya, karena saat ini harga berada diatas Indikator Awan Cihimoku yang mengindikasikan trend bullish sedang berlangsung. Trendline Support dan Indikator Stochastic yang menyatakan bahwa harga telah Oversold juga menjadi penghalang potensi penurunan harga minyak lebih jauh. Jika rebound terajdi pada area beli pergerakan harga minyak berpotensi naik menuju resistance pada kisaran harga 80.75.
DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi
