Harga emas terus turun pada hari Kamis (06/01) usai notulen yang dirilis dari pertemuan Federal Reserve AS mengisyaratkan sikap kebijakan hawkish di tengah melonjaknya kasus COVID-19.
Harga emas berjangka kian turun 1,23% ke $1.802,70/oz pukul 13.36 WIB. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, naik tipis 0,09% ke 96,275.
The Fed merilis risalah dari pertemuan Desember pada Rabu setempat atau Kamis dini hari WIB, yang mengisyaratkan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diharapkan. Risalah juga mengatakan The Fed dapat mempercepat laju pengurangan aset bank sentral untuk menenangkan inflasi yang tinggi.
Seputar COVID-19, jumlah kasus baru terus melonjak dengan jumlah rata-rata tujuh hari kasus baru COVID-19 mencapai 540.000 di AS pada hari Selasa. Tingkat rawat inap pasien COVID-19 di AS juga meningkat sebesar 45% dalam tujuh hari terakhir dan mencapai 111.000, angka yang terakhir tercatat pada Januari 2021.
Investor juga mencerna data AS, di mana perubahan ketenagakerjaan nonpertanian ADP pada hari Selasa dirilis jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan 807.000 pada bulan Desember. Investor sekarang menunggu laporan pekerjaan AS, termasuk ketenagakerjaan pemerintah nonpertanian, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Sementara itu, data China yang dirilis sebelumnya menunjukkan Indeks manajer pembelian (PMI) jasa Caixin sebesar 53,1 untuk bulan Desember.
Di logam mulia lainnya, perak anjlok 2,37% dan platinum jatuh 1,05% pukul 13.38 WIB. Palladium turun 0,18%.