GDP Australia Naik

06/09/2023, 11:45

Perekonomian Australia tumbuh sedikit di atas ekspektasi pada kuartal kedua, data menunjukkan pada hari Rabu, karena ekspor yang kuat dan belanja infrastruktur membantu mengimbangi dampak inflasi yang tinggi dan suku bunga yang tinggi.

Produk domestik bruto selama tiga bulan hingga 30 Juni tumbuh 0,4% dari kuartal sebelumnya, sedikit di atas ekspektasi 0,3%, dan kuartal sebelumnya sebesar 0,2%, data dari Biro Statistik Australia (ABS) menunjukkan. 

Secara tahunan, PDB tumbuh 2,1%, dibandingkan dengan ekspektasi pertumbuhan sebesar 1,7% dan 2,3% yang terlihat pada kuartal pertama. 

Meskipun data pada hari Rabu mengalahkan ekspektasi, pertumbuhan masih relatif lemah. Angka tersebut menandai kelanjutan dari triwulan sebelumnya, dimana pertumbuhan ekonomi triwulanan hampir stagnan di tengah tekanan inflasi dan suku bunga yang tinggi. 

Inflasi semakin meningkat dari puncaknya pada tahun 2023 pada kuartal bulan Juni, sementara Reserve Bank telah menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengukur lebih jauh dampaknya terhadap perekonomian, sehingga memberikan sedikit keringanan bagi perekonomian. 

Neraca perdagangan yang positif merupakan kontributor terbesar terhadap angka PDB, meskipun harga ekspor turun tajam sepanjang kuartal ini seiring dengan stabilnya harga komoditas dan persediaan global. Persediaan bahan bakar yang lebih tinggi di negara tujuan ekspor terbesar Australia juga membuat permintaan tetap lemah. 

Namun, pengeluaran wisatawan asing, yang juga dihitung sebagai ekspor, membantu meningkatkan surplus perdagangan secara keseluruhan. 

Investasi sektor publik dan swasta juga mendorong pertumbuhan, karena Canberra meluncurkan lebih banyak proyek infrastruktur sepanjang kuartal ini, sementara perusahaan juga melakukan lebih banyak belanja modal. 

Namun di sisi lain, tabungan rumah tangga dan belanja konsumen menurun sepanjang kuartal ini, di tengah tekanan inflasi dan suku bunga. Belanja konsumen turun selama tiga kuartal berturut-turut, karena rumah tangga memperketat pengeluaran mereka dalam menghadapi kenaikan biaya hidup. Meskipun pasar tenaga kerja yang kuat telah membantu mengimbangi tren ini, pasar tenaga kerja terlihat melemah dalam beberapa bulan terakhir.

Lemahnya Tiongkok, mitra dagang terbesar Australia, juga menyebabkan importir komoditas lokal bergulat dengan lemahnya harga ekspor, terutama karena permintaan di Tiongkok daratan semakin melambat.

Perekonomian Australia terkait erat dengan Tiongkok, dengan tantangan yang dihadapi Tiongkok daratan – khususnya di pasar properti dan sektor manufaktur – yang berdampak ke Australia. 

Perekonomian Australia diperkirakan akan tetap lemah pada beberapa kuartal mendatang, dengan Reserve Bank memperkirakan pertumbuhan di bawah rata-rata hingga setidaknya tahun 2025 karena tingginya inflasi dan suku bunga. 

Promosi