Dolar Naik Tipis Di Eropa

07/06/2023, 16:05

Dolar AS bergerak naik di awal perdagangan Eropa pada hari Rabu dan trader mencari tempat berlindung yang aman setelah data perdagangan China yang mengecewakan menekan sentimen.

Pada pukul 15.03 WIB, Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,6% ke 104,19, tidak jauh dari level puncak 2,5 bulan di 104,70 yang dicapai akhir Mei.

Surplus perdagangan China Mei merosot ke titik terendah 13 bulan, menurut data yang dirilis hari Rabu, terutama didorong oleh anjloknya ekspor karena permintaan luar negeri untuk barang-barang China menurun.

Jatuhnya ekspor tersebut merupakan indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi di Eropa dan AS, pasar utama China untuk barang-barang yang diproduksi secara lokal, dan hal ini telah mendorong permintaan untuk dolar, sebuah tempat berlindung yang aman di saat-saat sulit.

Dolar juga diuntungkan oleh gejolak di pasar mata uang kripto, menyusul tindakan keras oleh Securities and Exchange Commission (SEC) terhadap industri kripto.

Namun, kenaikannya terbatas lantaran trader masih menunggu rapat penetapan kebijakan Federal Reserve minggu depan di tengah ketidakpastian langkah selanjutnya.

Pasar uang memperkirakan sekitar 19% kemungkinan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, ini bisa dibandingkan dengan peluang lebih dari 60% seminggu yang lalu, menurut tool CME FedWatch, setelah data aktivitas jasa AS yang lemah.

Meskipun demikian, keputusan Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga target tunai sebesar 25 basis poin pada hari Selasa, mengutip inflasi yang masih tinggi, memang menciptakan kemungkinan kejutan naik.

Hal ini juga menyoroti rapat Bank of Canada di sesi ini di tengah spekulasi BoC juga dapat melanjutkan kenaikan suku bunga, pasca data inflasi yang mengakar baru-baru ini.

"Kenaikan suku bunga BoC sebesar 25bps (sekarang dihargai dengan probabilitas 43%) mungkin akan menyebabkan riak di pasar obligasi inti di seluruh dunia dan bisa mempertahankan tawaran bagi dolar dengan pandangan bahwa The Fed kemungkinan lebih dekat dengan sisi kenaikan suku bunga daripada yang diperkirakan sebelumnya," kata analis dalam sebuah catatan.

AUD/USD turun 0,1% ke 0,6667, di mana dolar Australia mengurangi kembali penguatannya 0,8% di sesi sebelumnya, USD/CNY naik 0,1% menjadi 7,1267, sementara USD/CAD naik 0,1% ke 1,3420.

Di tempat lain, EUR/USD turun 0,2% di 1,0676 setelah data menunjukkan Produksi industri Jerman naik kurang dari yang diharapkan di bulan April, atau naik hanya 0,3% dari bulan sebelumnya, dibanding perkiraan kenaikan sebesar 0,6%.

European Central Bank (ECB) juga akan bertemu minggu depan dan diperkirakan akan melanjutkan kenaikan suku bunga dengan inflasi tetap berada di atas target 2,0% bank sentral.

ECB belum selesai menaikkan biaya pinjaman karena inflasi inti terbukti bandel, anggota Dewan Eksekutif Isabel Schnabel mengatakan dalam sebuah wawancara dengan De Tijd.

"Kami memiliki lebih banyak hal yang harus dibahas," katanya seperti dikutip dalam surat kabar tersebut. "Ini akan tergantung data yang masuk, berapa banyak lagi suku bunga yang harus dinaikkan."

GBP/USD turun 0,2% di 1,2405 usai data dari bank hipotek Halifax indikasi bahwa harga rumah di Inggris turun yoy di bulan Mei untuk pertama kalinya dalam 11 tahun.

Promosi