Fokus Minggu Ini, 7 - 11 Agustus

07/08/2023, 12:10

Semua mata akan tertuju ke rilis data inflasi AS di minggu mendatang. Data PDB dari Inggris akan menunjukkan bagaimana ekonomi bertahan dalam menghadapi kenaikan suku bunga yang berkelanjutan. Data ekonomi dari China bisa menyiratkan potensi deflasi di negara dengan perekonomian nomor dua di dunia ini. Inilah yang perlu Anda ketahui untuk memulai minggu Anda.

1. Data inflasi AS

AS akan merilis data inflasi bulan Juli pada hari Kamis yang akan menampilkan apakah tekanan harga cenderung menurun dan apakah pasar benar dalam meyakini bahwa the Fed hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunga agresifnya.

Angka-angka yang lebih rendah akan membuat pengambil kebijakan The Fed lebih mungkin untuk menunda kenaikan suku bunga dalam rapat September mendatang setelah meningkat sebesar 25 bps bulan lalu.

Pada hari Jumat, AS akan merilis data PPI bulan Juli, dengan harga produsen inti diekspektasi akan naik sebesar 2,3% dari tahun sebelumnya.

Investor juga akan mendengar dari beberapa pejabat Fed selama minggu mendatang. Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dan Gubernur Fed Michelle Bowman akan hadir.

2. Jeda rally pasar saham

Wall Street ditutup melemah pada hari Jumat dan catat persentase pelemahan mingguan untuk S&P dan Nasdaq merupakan yang terbesar sejak Maret lantaran beberapa investor mengunci keuntungan setelah lima bulan penguatan.

Lintasan jangka pendek untuk ekuitas dapat bergantung pada apakah data inflasi hari Kamis menunjukkan harga-harga konsumen yang moderasi. Investor juga mengamati dengan seksama pergerakan Treasury yields, yang mengguncang pasar dalam beberapa hari terakhir dengan naik ke level tertinggi baru dalam setahun menyusul dipangkasnya rating kredit AS oleh Fitch.

Peningkatan Treasuries yields, yang disebut sebagai salah satu investasi teraman di dunia karena didukung oleh pemerintah AS, bisa mengurangi permintaan saham.

Data ketenagakerjaan AS hari Jumat menunjukkan bahwa meskipun pertumbuhan lapangan kerja berlanjut di tingkat yang moderat di bulan Juli dan pertumbuhan upah tetap lebih cepat, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

3. PDB Inggris

Inggris akan merilis data PDB kuartal kedua pada hari Jumat yang diprediksi akan sedikit lebih tinggi, mengindikasikan bahwa ekonomi secara keseluruhan tetap stagnan. Pada Mei, pertumbuhan ekonomi menyusut lebih sedikit dari yang diperkirakan, setelah hampir terhenti dalam dua bulan sebelumnya.

Bank of England menaikkan suku bunga Inggris ke level tertinggi 15 tahun sebesar 5,25% pada hari Kamis lalu, kenaikan ke-14 berturut-turut, dan memperingatkan bahwa biaya pinjaman kemungkinan akan tetap tinggi untuk beberapa waktu.

Inflasi Inggris mencapai level tertinggi dalam 41 tahun terakhir yaitu 11,1% pada bulan Oktober lalu dan telah turun lebih lambat dibanding dengan negara-negara lain, sebesar 7,9% pada bulan Juni, yang merupakan level tertinggi di antara negara-negara besar lainnya.

Deputi Gubernur BOE Ben Broadbent mengatakan bahwa mempertahankan suku bunga yang relatif tinggi dalam jangka waktu lama merupakan kunci untuk memangkas inflasi, bahkan ketika BOE melihat ekonomi hanya tumbuh sedikit di tahun-tahun mendatang.

4. Inflasi China

China akan merilis angka-angka perdagangan pada hari Selasa diikuti oleh data inflasi bulan Juli hari Rabu, yang diperkirakan akan menunjukkan turunnya harga konsumen, di tengah kekhawatiran akan prospek negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini.

Ekonomi China pulih dengan kuat pada kuartal pertama setelah pembatasan ketat di era pandemi dicabut akhir tahun lalu, tetapi pemulihan telah goyah dalam beberapa bulan terakhir karena permintaan di dalam dan luar negeri melemah.

Pihak berwenang telah meluncurkan serangkaian langkah kebijakan dalam beberapa minggu terakhir untuk mendukung pemulihan yang lesu, meskipun rinciannya masih sedikit, dan investor mengharapkan lebih banyak lagi yang akan datang.

5. Data Zona Euro

Di zona euro, Jerman akan merilis data produksi industri pada hari Senin. Laporan ini diprediksi akan menunjukkan penurunan di tengah perlambatan permintaan global, terutama dari China.

Ekonomi Jerman stagnan pada kuartal kedua 2023, meleset dari perkiraan pertumbuhan moderat, karena daya beli yang lemah, suku bunga yang lebih tinggi, dan rendahnya pesanan pabrik, semuanya membebani ekonomi terbesar di zona euro tersebut.

--Reuters berkontribusi pada laporan ini

Promosi