
Anggota dewan Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk menaikkan Official Cash Rate (OCR) dari 4,10% menjadi 4,35%, setelah berakhirnya pertemuan kebijakan moneter bulan November pada hari Selasa.
Gubernur kesembilan RBA, Michele Bullock, menyajikan pernyataan kebijakan moneter, dengan sorotan utama tercantum di bawah ini.
- Dewan tetap tegas dalam tekadnya untuk mengembalikan inflasi ke target.
- Inflasi CPI kini diperkirakan berada di kisaran 3½% pada akhir tahun 2024 dan berada di puncak kisaran target sebesar 2 hingga 3 persen pada akhir tahun 2025.
- Dewan menilai kenaikan suku bunga diperlukan saat ini agar lebih yakin bahwa inflasi akan kembali sesuai target dalam jangka waktu yang wajar.
- Apakah pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa inflasi kembali sesuai target dalam jangka waktu yang wajar akan bergantung pada data dan penilaian risiko yang terus berkembang.
- Masih terdapat ketidakpastian yang signifikan seputar prospeknya.
- Secara mengejutkan, inflasi harga jasa terus terjadi di luar negeri dan hal serupa juga dapat terjadi di Australia.
- Hingga saat ini, ekspektasi inflasi jangka menengah telah konsisten dengan target inflasi dan hal ini penting untuk terus dipertahankan.
- Inflasi yang tinggi membebani pendapatan riil masyarakat dan lemahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga, begitu juga dengan investasi perumahan.
- Pertumbuhan upah telah meningkat selama setahun terakhir namun masih konsisten dengan target inflasi, asalkan pertumbuhan produktivitas meningkat.
- Bobot informasi menunjukkan bahwa risiko inflasi yang tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama telah meningkat.
Reaksi AUD/USD terhadap keputusan suku bunga RBA
AUD/USD turun sebagai reaksi langsung terhadap perkiraan keputusan kenaikan suku bunga RBA. Pasangan ini diperdagangkan pada 0,6462, turun 0,40% hari ini.