Harga Emas masih berpotensi naik menuju $2380 meneruskan trend bullishnya.
Harga emas melonjak ke rekor tertinggi di $2350, mengabaikan pelonggaran penurunan suku bunga AS karena permintaan safe haven untuk logam kuning tetap tinggi menjelang isyarat lebih lanjut mengenai perekonomian AS. Emas mengabaikan pelonggaran penurunan suku bunga, menunggu data CPI. Harga emas naik karena dolar menunjukkan reaksi terbatas terhadap laporan nonfarm payrolls bulan Maret yang telah dirilis hari jumat lalu. Laporan yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan pasar tenaga kerja (NFP) Amerika masih kuat. Skenario seperti ini memberikan sedikit dorongan bagi Federal Reserve untuk mulai memangkas suku bunga lebih awal.
Dari sisi Geopolitik global juga membuat permintaan emas sebagai aset safe haven tetap hidup. Perang Rusia-Ukraina terus berkecamuk, dan serangan baru terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia menimbulkan kekhawatiran. Di Timur Tengah, kekhawatiran mengenai perang antara Iran dan Israel juga masih ada, yang mendukung potensi kenaikan Emas.
Pada sisi Teknikal Analisa saat ini Emas masih dalam jalur bullish yang kuat hal ini dikonfirmasi oleh Indikator Moving Average. Trendline menjadi pembatas penurunan lebih lanjut Emas. Garis Moving Average berlaku sebagai support dinamis dan Trendline Support berlaku sebagai support statis berpotensi menjadi area pijakan yang baik bagi kenaikan trend Emas selanjutnya. Potensi kenaikan harga Emas dapat mencapai resistance 2350.00 atau bahkan 2380.00.
DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi