Harga Emas bertahan pada kenaikan sebelumnya di dekat area $2.020, dengan kenaikan tertahan oleh pemulihan Dolar Amerika Serikat (USD) secara keseluruhan. Semua perhatian kini tertuju pada data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sangat penting pada hari Rabu dari Amerika Serikat untuk menentukan harga pasar baru dari prospek suku bunga Federal Reserve (Fed) AS.
Harga Emas Tetap Penuh Harapan meskipun Dolar AS Rebound
Sentimen pasar membaik di awal pekan pada hari Senin, dengan saham-saham bank mengalami rally yang melegakan di seluruh dunia setelah aksi jual pekan sebelumnya. Aliran risiko mengurangi permintaan untuk obligasi pemerintah AS dan Dolar AS, pada awalnya. Dengan pemulihan dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS di seluruh kurva, Dolar AS bangkit kembali dari posisi terendahnya selama beberapa bulan.
Mengingat hal ini, harga Emas mengalami pergerakan dua arah yang baik, awalnya melanjutkan tren naik menuju level $2.050 karena Dolar AS yang lebih lemah. Kemudian pada perdagangan Amerika, harga Emas gagal mempertahankan kenaikan, karena Dolar AS pulih bersamaan dengan imbal hasil obligasi Treasury AS. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik kembali di atas level kunci 3,50%, melanjutkan tren kenaikan baru yang dipimpin oleh data Nonfarm Payrolls AS yang kuat.
Pasar saat ini memprakirakan sekitar 90% kemungkinan Federal Reserve akan berhenti sejenak di bulan Juni dan melihat peluang 33% untuk penurunan suku bunga di bulan Juli. Dinamika di sekitar harga pasar untuk pergerakan suku bunga Fed berikutnya dapat sepenuhnya berubah pada rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat yang sangat penting, yang akan dirilis pada hari Rabu.
Semua Perhatian Tertuju pada Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat dan Komentar Pejabat The Fed
Sementara itu, para pedagang menantikan perkembangan terbaru seputar krisis sektor perbankan Amerika Serikat dan komentar dari para pembuat kebijakan Federal Reserve di tengah kalender ekonomi AS yang sepi data pada hari Selasa ini.
Pasar menilai Survei Pejabat Pinjaman Fed terbaru yang dirilis pada hari Senin, yang melaporkan standar yang lebih ketat dan permintaan yang lebih lemah untuk pinjaman komersial dan industri (C&I) untuk perusahaan-perusahaan besar dan menengah, serta perusahaan-perusahaan kecil, selama kuartal pertama.
