EUR/USD naik ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir karena profil risiko yang optimis mendukung para pembeli di awal hari Senin. Meskipun demikian, pasangan Euro naik hampir setengah persen dalam satu hari ke 1,0715 karena mencetak kenaikan tiga hari beruntun di level tertinggi dalam tiga pekan dengan fokus pada pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis, serta Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada hari Selasa.
Departemen Keuangan AS, Federal Reserve dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengambil tindakan bersama untuk mengendalikan risiko yang berasal dari SVB dan Signature Bank selama akhir pekan. "Semua deposan Silicon Valley Bank dan Signature Bank akan dilindungi sepenuhnya," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelahnya. Ketika bereaksi terhadap tindakan regulator AS, Presiden AS Joe Biden mengatakan, "Rakyat Amerika dan bisnis Amerika dapat memiliki keyakinan bahwa simpanan bank mereka akan ada ketika mereka membutuhkannya."
Perlu dicatat bahwa ketidaksukaan RRT terhadap campur tangan AS dalam masalah Taiwan dan Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang lebih baik dari perkiraan tampaknya menguji mood risk-on menjelang data/peristiwa penting pekan ini.
Pada hari Jumat, Nonfarm Payrolls (NFP) AS tumbuh lebih dari 205 ribu yang diharapkan menjadi 311 ribu di bulan Februari, dibandingkan 504 ribu (direvisi), sementara Tingkat Pengangguran naik menjadi 3,6% untuk bulan tersebut dibandingkan dengan 3,4% yang diharapkan dan sebelumnya. Lebih lanjut, Penghasilan Rata-Rata Per Jam naik secara YoY namun menurun secara bulanan untuk bulan Februari, sedangkan Partisipasi Angkatan Kerja meningkat selama bulan tersebut. Namun, data tersebut tak mengesankan para pembeli Dolar AS karena mood risk-off pasar menenggelamkan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Greenback.
Perlu diperhatikan bahwa kekhawatiran pasar akan tidak adanya kenaikan suku bunga Fed di bulan Maret, karena ketidakseimbangan terbaru di sektor perbankan AS akibat kejatuhan SVB dan Signature Bank, juga tampaknya membebani Dolar AS.
Di tengah-tengah permainan ini, S&P 500 Futures memantul dari level terendah 2,5 bulan, naik hampir 1,0% di sekitar 3.905 pada waktu pers sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah AS pulih dari level terendah bulanan, setelah membukukan penurunan harian terbesar di tahun 2023 pada hari Jumat.
Selanjutnya, pasar mungkin akan menyaksikan sesi yang lesu pada hari Senin di tengah sentimen yang berhati-hati menjelang data/peristiwa penting. Meskipun demikian, ECB kemungkinan akan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 0,50% dan dapat bergabung dengan suasana risk-on terbaru untuk mendorong harga EUR/USD. Meskipun demikian, hasil rilis data dan inflasi AS yang kuat dapat memperbaharui bias hawkish Fed dan dapat memberikan tekanan turun pada pasangan mata uang utama ini ke depannya.