Preview Jelang Data CPI AS

13/12/2022, 16:15

Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan merilis angka Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan November pada hari Selasa, 13 Desember. Dolar AS telah mengalami kesulitan untuk tetap tangguh terhadap para pesaingnya sejak pertengahan bulan Oktober. Laporan inflasi menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve terakhir tahun ini dapat secara signifikan memengaruhi penilaian mata uang.

Pada basis tahunan, IHK diprakirakan turun menjadi 7,3% dan IHK Inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, diprakirakan akan turun ke 6,1% dari 6,3%. Pada basis bulanan, IHK Inti diproyeksikan akan sesuai dengan data bulan Oktober sebesar 0,3%.

IHK Inti bulanan kemungkinan akan menjadi angka yang paling diperhatikan oleh para pelaku pasar karena tidak akan terdistorsi oleh efek dasar. Selain itu, ini tidak akan mencerminkan penurunan lebih dari 6% yang disaksikan dalam harga minyak mentah pada bulan Oktober.

Jika IHK Inti bulanan pada bulan Oktober mencapai 0,5% atau lebih tinggi, para investor kemungkinan akan mengembalikan posisi belinya pada Dolar AS dengan antisipasi bahwa data ini dapat menyebabkan para pengambil kebijakan The Fed untuk menurunkan suku bunga terminal yang lebih tinggi dari 5% bahkan jika mereka memilih kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada hari Rabu. Di sisi lain, pembacaan 0,3% atau lebih rendah harus dimasukkan ke dalam narasi 'poros The Fed' dan memicu aksi jual Dolar AS. Meskipun Ketua FOMC Jerome Powell kemungkinan akan terus mendorong kembali ekspektasi pasar untuk pembalikan kebijakan melalui penurunan suku bunga pada tahun 2023, IHK bulanan yang lemah untuk bulan kedua berturut-turut dapat menghidupkan kembali optimisme terkait inflasi yang telah mencapai puncaknya di AS. Oleh karena itu, beberapa pengambil kebijakan dapat melihat inflasi yang lebih rendah pada tahun 2023 dalam Ringkasan Proyeksi (SEP) dan menahan diri untuk tidak memproyeksikan tingkat suku bunga terminal lebih tinggi dari 5%.

Perlu dicatat bahwa bahkan jika Dolar AS berada di bawah tekanan jual baru pada data IHK yang lemah, Euro dan Pound Sterling dapat berusaha keras untuk menangkap arus keluar modal di tengah ketidakpastian seputar keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BoE), yang akan diumumkan pada hari Kamis. Dalam skenario itu, harga Emas bisa menjadi penerima manfaat utama karena korelasi terbalik dengan imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS. USD/JPY juga dapat menunjukkan reaksi kuat dan turun tajam karena meningkatnya ekspektasi terkait Bank of Japan (BoJ) yang akhirnya ingin keluar dari kebijakan ultra-longgarnya. Di sisi lain, laporan inflasi yang panas kemungkinan akan sangat membebani EUR/USD dan GBP/USD.

Promosi