Reuters melaporkan bahwa risalah rapat kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA) tanggal 4 April yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa keputusan untuk tidak menaikkan suku bunga merupakan keputusan yang sulit, karena lonjakan migrasi yang mengejutkan dan kenaikan gaji untuk pekerja publik menambah alasan untuk melakukan lebih banyak tindakan.
"Pada akhirnya, para anggota merasa bahwa yang terbaik adalah menahan diri untuk saat ini dan menilai dampak pengetatan sebesar 350 basis poin yang telah dilakukan, yang jelas-jelas membantu mendinginkan permintaan konsumen.
"Para anggota setuju bahwa ada alasan yang lebih kuat untuk berhenti sejenak pada pertemuan ini dan menilai kembali perlunya pengetatan lebih lanjut pada pertemuan-pertemuan selanjutnya," demikian tertulis dalam risalah rapat.
"Dewan ingin melihat data inflasi, ketenagakerjaan, konsumsi dan kondisi bisnis di bulan April, bersama dengan perkiraan ekonomi yang diperbarui oleh staf RBA sebelum memutuskan apakah akan mengubah tingkat suku bunga 3,6% pada pertemuan bulan Mei.
Gubernur RBA Philip Lowe sejak itu menekankan bahwa jeda tersebut tidak menyiratkan bahwa kenaikan telah berakhir dan mungkin akan mengetatkan lebih lanjut jika inflasi dan permintaan konsumen tetap tinggi.
Dewan juga mencatat bahwa sistem perbankan domestik cukup kuat untuk menahan tekanan baru-baru ini di pasar keuangan global dan tidak mengerem kebijakan.
