Harga emas (XAU/USD) mengalami tekanan jual untuk bertahan di atas resistance penting $1.930,00 di sesi Asia. Logam mulia ini sedang berusaha keras melanjutkan kenaikan karena komentar-komentar hawkish dari berbagai pengambil kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Kontrak berjangka S&P500 berusaha keras untuk mempertahankan kenaikan awal di sesi Asia, namun sulit untuk menganggapnya sebagai pemulihan dalam tema selera risiko. Permintaan untuk obligasi pemerintah AS menurun karena The Fed diprakirakan akan melanjutkan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang cukup lama. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun telah naik mendekati 3,42%. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan kinerja yang kurang bersemangat, berosilasi dalam kisaran sempit di atas 101,60.
Tidak diragukan lagi, tanda-tanda penurunan inflasi melalui lensa perlambatan ekonomi, melambatnya angka Indeks Harga Produsen (IHP), dan permintaan ritel yang lebih lemah memang menarik, tetapi tingkat inflasi masih sangat jauh dari target inflasi 2%. Oleh karena itu, kelanjutan dari pengumuman suku bunga oleh The Fed tidak dapat dikesampingkan.
Dari hasil survei, Reuters mengklaim bahwa ketua The Fed Jerome Powell akan menghentikan sementara program pengetatan kebijakan selama sisa Tahun Siklus 2023 setelah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) dalam dua pertemuan kebijakan moneter berikutnya.
