Harga Emas Kembali Berkilau Setelah Data Konsumsi AS Stagnan

28/06/2021, 22:53

Harga emas dunia meningkat setelah data belanja pribadi konsumen Amerika yang stagnan memunculkan spekulasi pengetatan moneter the Fed lebih awal dari perkiraan.

Emas juga mencatatkan kenaikan harga mingguan pertamanya dalam 4 pekan terakhir.

Mengutip CNBC, Senin (28/6/2021) emas di pasar spot naik 0,1 persen ke harga 1.776,96 dolar AS per ons. Emas spot menguat 0,8 persen secara mingguan.

Sementara itu emas di pasar berjangka USA stagnan ke posisi 1.782,80 dolar AS per ons.

Data sebelumnya menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed, berada di bawah ekspektasi di bulan Mei. Data awalnya membebani dolar, tetapi mata uang itu stabil, memperlambat kenaikan emas.

"Pasar mengambil pandangan yang lebih optimis tentang prospek inflasi, meredam ekspektasi sebelumnya bahwa inflasi akan lebih cepat menjadi bermasalah," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Harga emas membukukan penurunan tajam pekan lalu setelah The Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga segera setelah 2023, mendorong aksi jual emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Dua pejabat The Fed memperingatkan pada hari Kamis bahwa inflasi bisa naik lebih tinggi dari yang diharapkan pembuat kebijakan dalam waktu dekat.

Mereka berbicara setelah kepala The Fed Jerome Powell mengatakan inflasi tidak akan menjadi satu-satunya faktor yang menentukan keputusan suku bunga.

Sementara itu harga logam lainnya platinum naik 1,3 persen menjadi 1.106 dolar AS per ounce. Paladium turun 0,1 persen menjadi 2.637 dolar AS. Perak naik 0,3 persen menjadi 26,01 dolar AS.

Promosi