EUR/USD Terseret Turun

31/05/2023, 15:20

Pasangan EUR/USD telah mengalami penurunan vertikal dan tergelincir di bawah support level bulat 1,0700 di awal sesi Eropa. Pasangan mata uang utama ini telah menyaksikan tekanan jual yang sangat besar karena Indeks Dolar AS (DXY) telah menunjukkan kenaikan yang lebih kuat setelah melampaui resistensi krusial di 104,20.

S&P500 berjangka telah membukukan penurunan yang cukup besar di Asia setelah kisaran terbatas pada hari Selasa, yang menggambarkan tema penghindaran risiko. Para investor melepas aset-aset yang sensitif terhadap risiko di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed). Daya tarik Indeks USD telah meningkat tajam karena investor mengantisipasi kenaikan kembali keranjang Dolar di tengah spekulasi hawkish The Fed.

Namun, permintaan untuk obligasi pemerintah AS secara konsisten meningkat karena investor optimis bahwa proposal kenaikan batas pinjaman AS akan diloloskan oleh Kongres sebelum tanggal 5 Juni. Hal ini menyebabkan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun di bawah 3,69%.

Belanja konsumen yang tetap kuat di bulan April menggagalkan ekspektasi sikap kebijakan suku bunga netral oleh The Fed meskipun Ketua The Fed Jerome Powell menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut kurang tepat karena kondisi kredit yang ketat. Untuk saat ini, fokus beralih ke data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat yang akan dirilis pada hari Jumat.

Dari sisi Zona Euro, para investor menunggu rilis data awal Indeks Harga Konsumen (HICP) Zona Euro yang dijadwalkan pada hari Kamis. Menurut prakiraan, HICP inti bulanan terlihat meningkat 0,8% dengan laju yang lebih lambat dari 1% yang tercatat untuk bulan April. HICP inti tahunan diperkirakan akan sedikit melemah menjadi 5,5% dibandingkan dengan rilis sebelumnya sebesar 5,6%. HICP utama terlihat melambat tajam menjadi 6,3% dibandingkan rilis sebelumnya sebesar 7,0%.

Namun, Bank Sentral Eropa (ECB) diharapkan akan tetap bersikap hawkish di bulan Juni karena tekanan inflasi sangat jauh dari target yang diinginkan sebesar 2%. Selain inflasi Zona Euro, pidato dari Presiden ECB Christine Lagarde juga akan tetap menjadi fokus.

Promosi