Average directional index (ADX) adalah indikator analisa teknikal yang dapat digunakan untuk menentukan kekuatan sebuah trend. ADX dapat menunjukkan kapan trend dimulai, seberapa besar kekuatan trend, dampai waktu trend mulai melemah. Karena itu, indikator ADX dapat memberikan kemudahan bagi trader dalam menganalisa kecenderungan pasar.
Pada dasarnya, indikator ADX dirancang oleh Welles Wilder untuk grafik harian komoditas, tetapi dapat digunakan di pasar lain seperti forex, saham, maupun rekdasana. Perhitungan ADX sendiri berdasarkan pada Moving Average dari harga selama periode tertentu. Parameter yang umum digunakan adalah periode 14, tetapi dapat dirubah ke settingan periode yang lain.
Komponen Indikator ADX
Di dalam trading, harga adalah sinyal yang paling penting didalam menganalisa chart. Oleh karena itu, sebaiknya melihat pergerakan harga terlebih dahulu, baru setelah itu menganalisa arah garis ADX untuk menemukan potensi open posisi secara maksimal.
Indikator ADX digunakan untuk menghitung kekuatan trend, terlepas apakah itu trend naik ataupun trend turun. Tampilan indikator ADX itu sendiri memiliki tiga komponen utama, antara lain:
Garis indikator yang mengukur kekuatan saat harga naik (uptrend) pada periode tertentu.
Garis indikator yang mengukur kekuatan saat harga turun (downtrend) pada periode tertentu.
Gabungan dari garis +DI dan –DI yang sudah difilter dengan Moving Average.
ADX tidak menunjukkan arah trend (downtrend atau uptrend), tapi untuk mengukur seberapa kuat arah trend tersebut. Untuk lebih jelasnya bisa perhatikan contoh gambar di bawah ini:
Pada gambar di atas, terlihat indikator ADX memiliki 3 komponen, yang pertama, garis ADX (warna hijau), garis +DI (warna biru), dan garis –DI (warna merah).
Cara Trading Dengan Indikator ADX
Di dalam trading menggunakan ADX, terdapat parameter yang bisa disetting dalam angka 0 hingga 100, dimana parameter tersebutdigunakan untuk mengukur kekuatan arah trend. Untuk lebih mudah memfilter parameter tersebut, bisa menggunakan hitungan 0, 25, 50, 75, 100. Dimana dari parameter tersebut dapat dibagi menjadi empat katergori, antara lain:
NILAI ADX | KATEGORI KEKUATAN TREND |
0 - 25 | LEMAH |
25 – 50 | KUAT |
50 – 75 | SANGAT KUAT |
75 – 100 | LEBIH DARI SANGAT KUAT |
Pada saat indikator ADX berada di bawah level 25 atau berada di bawah garis +DI dan –DI, maka dapat dikatakan pasar dalam kondisi ranging atau sideways. Harga bergerak dalam area antara level support atau resistance, sebelum menentukan arah trend selanjutnya. Saat pasar dalam kondisi ranging, lebih baik tidak melakukan open posisi sampai ada tanda pasar kembali menunjukkan trend pergerakannya. Sebagai contoh bisa perhatikan gambar berikut:
Kegunaan lain dari indikator ADX adalah dapat mengidentifikasi potensi awal suatu trend baru dalam pasar. Caranya adalah dengan memantau pergerakan garis ADX yang bergerak di bawah level 25 yang hendak mengarah ke atas, sebagai sinyal pasar sedang menuju ke suatu trend baru. Ketika pasar semakin lama dalam kondisi ranging, maka semakin besar potensi yang diberikan oleh pasar ke dalam potensi trend tersebut. Untuk lebih jelasnya bisa lihat contoh gambar berikut: