Apa Itu Candlestick?

Candlestick adalah representasi grafis dari pergerakan harga dan sangat sering digunakan dalam analisis teknis karena candlestick memiliki beberapa kelebihan termasuk; memberikan representasi visual yang jelas dari pergerakan harga yang memungkinkan identifikasi tren, pola, dan peluang trading. Candlestick juga dapat digunakan untuk berbagai kerangka waktu (Time Frame) dan untuk trading semua aset (Instrumen) Forex, saham, indeks dan kripto.

Candlestick bersifat fleksibel dan dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan alat analisis teknis seperti moving average dan osilator momentum, serta dapat digunakan bersamaan dengan teknik seperti Dow Theory dan Elliott Wave Theory. Saya pribadi menggunakan candlestick dengan support dan resistance, serta garis tren (Trendline).

Perilaku manusia terhadap uang selalu dikendalikan oleh rasa takut. Keserakahan dan harapan dapat dianalisis dan ditunjukkan dengan analisis candlestick, sehingga membantu memahami perubahan faktor psikologis ini dengan menunjukkan interaksi antara pembeli dan penjual.

Struktur Candlestick

Sama seperti manusia, candlestick memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, dan dalam trading, penting untuk mengerti tubuh candlestick dan memahami psikologi di baliknya.

Struktur candlestick terdiri dari beberapa komponen utama:

Tubuh (Body): Bagian utama dari candlestick yang menunjukkan kisaran antara harga pembukaan dan penutupan.

Sumbu Atas (Upper Shadow): Bagian sumbu yang memanjang ke atas dari tubuh, menunjukkan harga tertinggi.

Sumbu Bawah (Lower Shadow): Bagian sumbu yang memanjang ke bawah dari tubuh, menunjukkan harga terendah.

01.png

Berlatih Membaca Pola Candlestick

Pola candlestick adalah alat analisis teknis yang ampuh yang dapat membantu trader mengidentifikasi tren dan potensi pergerakan harga di pasar keuangan. Dengan berlatih membaca pola candlestick, para trader dapat meningkatkan akurasi trading dan memaksimalkan keuntungan mereka, tentunya akan lebih baik jika dikombinasikan dengan Support dan Resistance serta indikator Follow Trend.

Langkah 1: Mengenali Pola Candlestick Umum

Secara garis besar, pola candlestick terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:

Pola Candlestick Bullish

Ini adalah pola candlestick yang memberi sinyal bahwa pasar sedang memasuki tren naik setelah tren turun, yang dapat digunakan untuk mengindikasikan apakah tren berlanjut atau berbalik arah.

Pola Candlestick Bearish

Ini adalah pola candlestick yang memberi sinyal bahwa pasar sedang memasuki tren turun setelah trend naik, yang dapat digunakan untuk mengindikasikan apakah tren berlanjut atau berbalik arah.

Pola Candlestick Kelanjutan

Ini adalah pola candlestick yang memberi sinyal bahwa pergerakan harga dapat melanjutkan tren yang sedang mendominasi atau tren yang sedang terjadi saat candle terbentuk.

Langkah 2: Mengonfirmasi Pola

Tidak semua pola candlestick dapat diandalkan. Penting untuk mengonfirmasi pola dengan indikator teknis lainnya, seperti:

Volume: Volume trading yang tinggi dapat memperkuat sinyal pola candlestick.

Moving Average: Pola candlestick yang sejajar dengan moving average dapat memberikan support atau resistance.

Indikator Momentum: Indikator ini, seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator, dapat menunjukkan kekuatan tren.

Langkah 3: Berlatih dan Menambah Pengalaman

Ada pepatah “Practice Make Perfect”, hal ini juga berlaku jika kita ingin menguasai candlestick karena membaca pola candlestick adalah keterampilan yang membutuhkan latihan. Trader harus menghabiskan waktu menganalisis grafik harga dan mengidentifikasi pola yang berbeda. Dengan pengalaman, trader dapat meningkatkan akurasi saat mengidentifikasi pola candlestick.

Berlatih membaca pola candlestick adalah bagian penting dari analisis teknis. Dengan memahami dasar-dasar candlestick, mengenali pola umum, menggabungkan pola, mengonfirmasi pola, dan berlatih secara teratur, para trader dapat memperoleh informasi berharga tentang pergerakan harga pasar dan meningkatkan keuntungan trading mereka. Ingatlah, analisis teknis tidak memberikan jaminan, tetapi ini adalah alat ampuh yang dapat membantu trader membuat keputusan yang lebih tepat.

Enam Pola Candlestick Bullish

Candlestick bullish adalah pola yang memberi sinyal bahwa pasar sedang memasuki tren naik setelah tren turun. Candlestick bullish dapat menunjukkan bahwa harga pasar akan naik secara signifikan dan Anda dapat membuka posisi beli. Meskipun instrumen yang diperdagangkan dalam keadaan turun, tetapi jika masih dalam kondisi tren naik, pola candlestick bullish dapat membantu memberi konfirmasi bahwa tren naik masih akan berlanjut.

Candlestick bullish memiliki karakteristik tubuh yang lebih tinggi dari bayangannya. Tubuh candlestick mewakili kisaran antara harga pembukaan dan penutupan. Bayangan adalah garis tipis yang mewakili harga tertinggi dan terendah selama periode waktu tersebut.

Dari sisi psikologis pasarnya, candlestick bullish menunjukkan bahwa pembeli menguasai pasar dan mendorong harga naik. Pola ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang beli atau mengonfirmasi tren naik yang ada.

Jenis Candlestick Bullish

Ada beberapa jenis candlestick bullish, termasuk:

  • Hammer: merupakan pola yang dapat memberikan petunjuk kemungkinan terjadinya pembalikan arah dari tren turun ke tren naik. Ini disebut hammer karena bentuknya yang menyerupai palu dan cukup mudah dikenali. Pola ini memiliki badan yang relatif kecil dan bayangan panjang di bagian bawah. Bayangan panjang menunjukkan bahwa harga turun secara signifikan selama periode ini, tetapi pembeli berhasil mendorong harga naik.

02.png

  • Inverted Hammer: merupakan pola candlestick yang terbentuk setelah tren turun dan dapat memberi sinyal pembalikan ke tren naik. Pola ini berbentuk seperti palu terbalik. Dengan kata lain, bayangan berada di atas dan badan candle berada di bawah. Inverted hammer terjadi ketika harga pembukaan, harga terendah, dan penutupan berada dalam kisaran yang sama.

03.png

  • Bullish Engulfing: merupakan pola yang terdiri dari dua candlestick. Candle pertama adalah candle bearish kecil, dan candle kedua adalah candle bullish panjang yang “menelan” badan dan bayangan candle pertama. Hal ini menandakan bahwa kemungkinan besar pembeli akan mengambil kendali dari penjual dan harga akan terus naik.
    Pola ini biasanya terjadi di akhir tren turun dan sering kali dianggap sebagai sinyal pembalikan dari tren turun ke tren naik (bullish reversal).

04.png

  • Piercing Line: merupakan pola candlestick yang terbentuk di akhir tren turun dan memberi sinyal pembalikan dari tren turun ke tren naik.
    Pola ini terdiri dari dua candle, yang pertama adalah candle bearish (merah) dan candle kedua adalah candle bullish (hijau), dengan harga penutupan candle lebih rendah dari candle sebelumnya. Hal ini dikarenakan harga pembukaan candle bullish lebih rendah dari candle bearish sebelumnya dan memberi kesan menusuk (piercing), serta ada gap ke sisi bawah terbentuk.

05.png

  • Morning Star: merupakan pola tiga candlestick yang menunjukkan perubahan arah pergerakan harga. Pola ini terjadi setelah terjadi penurunan harga yang tajam dan mengindikasikan potensi pembalikan harga ke tren naik. Pola ini terdiri dari tiga jenis candlestick: candlestick bearish panjang, candlestick pendek atau doji kecil, dan candlestick bullish panjang.

06.png

  • Three White Soldiers: merupakan pola candlestick yang dianggap sebagai sinyal bullish (uptrend). Pola ini terdiri dari tiga candlestick bullish yang muncul secara berurutan saat tren sedang bearish atau saat harga sedang tren turun (downtrend). Ketiga candle tersebut memiliki badan panjang dan bayangan pendek atau tanpa bayangan. Hal ini menandakan bahwa tekanan beli lebih besar dibandingkan tekanan jual pada hari trading mana pun dan harga dapat naik dengan cepat.

07.png

Enam pola candlestick bullish yang dibahas di atas adalah pola candlestick yang sering digunakan untuk mengidentifikasi tren kenaikan dan kemungkinan pembalikan harga. Dengan menggunakan pola-pola ini bersama dengan indikator teknis lainnya (Moving Average, Bollinger Band, Ichimoku). Jika pola terbentuk pada area resistance dan support yang tepat, itu dapat meningkatkan peluang keberhasilan analisis menjadi lebih baik.

Enam Pola Candlestick Bearish

Candlestick bearish adalah pola candlestick yang memberi sinyal bahwa pasar sedang memasuki tren turun setelah tren naik. Candlestick bearish dapat menunjukkan bahwa harga pasar akan turun secara signifikan dan Anda dapat memasuki posisi jual. Meskipun instrumen yang diperdagangkan dalam keadaan naik, tetapi jika tren masih dalam kondisi turun, pola candlestick bearish dapat membantu memberi konfirmasi bahwa akan terjadinya penurunan lebih lanjut (tren turun).

Candlestick bearish memiliki karakteristik tubuh yang lebih rendah dari bayangannya. Tubuh candlestick mewakili kisaran antara harga pembukaan dan penutupan. Bayangan adalah garis tipis yang mewakili harga tertinggi dan terendah selama periode waktu tersebut.

Dari sisi psikologis pasarnya, candlestick bearish menunjukkan bahwa penjual menguasai pasar dan mendorong harga turun. Candlestick bearish dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang jual atau mengonfirmasi tren turun yang ada.

Jenis Candlestick Bearish

1. Bearish Hanging Man: merupakan pola candlestick pembalikan bearish dengan sumbu bawah yang panjang dan badan yang kecil. Pola candlestick ini muncul di akhir tren naik dan mengindikasikan pelemahan pada pergerakan harga mendatang. Ini terjadi ketika pembeli mendorong harga naik dan tidak mampu mendorong harga lebih jauh lagi.

Pola candlestick ini memiliki badan kecil, yang berarti jarak antara harga pembukaan dan penutupan sangat kecil.

08.png

2. Shooting Star: merupakan pola candlestick bearish yang biasanya terjadi di dekat puncak tren naik yang sedang berlangsung. Pola candlestick ini dapat mengindikasikan perubahan dari tren naik ke tren turun, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Shooting star terdiri dari candlestick berbadan pendek dengan bayangan atas yang sangat panjang dan bayangan bawah yang sangat pendek atau tidak ada sama sekali.

09.png

3. Bearish Engulfing: merupakan salah satu pola penting dalam analisis candlestick.

Pola ini menunjukkan pembalikan tren naik ke turun dan sering kali memberikan sinyal kuat akan penurunan harga yang signifikan.

Ketika pola bearish engulfing terbentuk, candlestick bearish kedua sepenuhnya melahap (engulf) candlestick hijau pertama, yang mencerminkan dominasi penjual yang kuat di pasar.

Pola ini menunjukkan bahwa tekanan jual melebihi tekanan beli, dan trader sering menggunakan ini sebagai sinyal untuk memasuki posisi jual.

10.png

4. Evening Star: merupakan pola pembalikan bearish yang terdiri dari kombinasi tiga candlestick. Pola ini biasanya terjadi setelah tren naik yang kuat dan mengindikasikan kemungkinan berakhirnya tren tersebut. Pola ini memiliki tiga komponen utama. Candlestick bullish panjang, doji atau spinning top, dan satu candlestick bearish panjang.

11.png

5. Three Black Crows: merupakan pola tiga candlestick bearish yang menunjukkan bahwa pergerakan harga pasar telah mencapai puncaknya dan tren turun kemungkinan besar akan terjadi. Seperti namanya, Three Black Crows terdiri dari tiga candle hitam (bearish) yang muncul secara berurutan, masing-masing dengan badan hitam yang panjang dan bayangan pendek di bawahnya.

Badan hitam candlestick menunjukkan bahwa tingkat harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, dan sumbu pendek menunjukkan bahwa harga tertinggi lebih tinggi dari harga pembukaan.

Pola ini menandakan tingkat penjualan harian telah mencapai puncaknya dan mengindikasikan kemungkinan harga turun.

12.png

6. Dark Cloud Cover: merupakan yang terbentuk saat terjadi tren naik. Pola ini terdiri dari dua candlestick bullish dan bearish berturut-turut yang menunjukkan sinyal pembalikan dari tren naik ke tren turun, atau disebut pembalikan bearish.

Untuk membentuk pola Dark Cloud Cover, candle pertama harus berupa candle bullish yang panjang. Sebaliknya, candle kedua merupakan candle bearish yang panjang, dengan gap ke atas (candle kedua dibuka dengan harga lebih tinggi dari harga penutupan candle pertama), di bawah titik tengah candle pertama.

13.png

Enam pola candlestick bearish yang dibahas di atas adalah pola candlestick yang sering digunakan untuk mengidentifikasi tren penurunan dan kemungkinan pembalikan harga. Dengan menggunakan pola-pola ini bersama dengan indikator teknis lainnya (Moving Average, Bollinger band, Ichimoku). Jika pola terbentuk pada area resistance dan support yang tepat, hal ini dapat meningkatkan peluang keberhasilan analisis menjadi lebih baik.

Empat pola candlestick kelanjutan

Selain pola candlestick yang mengindikasikan tren bullish dan bearish diatas, ada beberapa pola candlestick yang menunjukan adanya potensi kelanjutan dari suatu pergerakan atau tren yang tengah berlangsung.

  • Doji

Doji merupakan pola candlestick yang harga pembukaan dan penutupannya sama atau hampir sama, sehingga candlestick ini bisa saja tidak memiliki tubuh atau bertubuh sangat pendek.

Pola ini sering terlihat pada grafik trading tergantung pada kerangka waktu yang Anda gunakan.

14.png

  • Spinning top

Candlestick spinning top adalah pola candlestick yang sebenarnya pendek tetapi memiliki bayangan bawah dan atas yang panjang. Pola ini menandakan bahwa pasar tidak yakin dengan pergerakan harga berikutnya.

Candle spinning top terjadi ketika pembeli mendorong harga naik selama periode waktu tertentu dan menyebabkan harga turun pada periode yang sama, tetapi harga penutupan berada dalam kisaran yang sama dengan harga pembukaan.

15.png

  • Falling Three Methods

Falling Three Methods Pattern adalah pola candlestick yang menunjukkan kelanjutan tren turun. Pola ini terdiri dari tiga candlestick bullish yang diikuti dengan candlestick bearish berukuran lebih kecil, yang terjebak di area candlestick bullish sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa tren turun yang ada kemungkinan akan terus berlanjut meskipun ada sedikit koreksi ke atas. Pola ini dapat menjadi sinyal bagi seorang trader untuk melanjutkan posisi jual (short) atau memasuki posisi jual pada tren yang sedang berlangsung.

16.png

  • Rising Three Methods

Rising Three Methods adalah pola candlestick yang menunjukkan kemungkinan berlanjutnya tren naik. Pola ini terdiri dari tiga candlestick bearish yang diikuti dengan candlestick bullish berukuran lebih kecil, yang terjebak di area candlestick bearish sebelumnya. Setelah itu, tren naik menjadi lebih kuat dan akan muncul lebih banyak candlestick bullish.

Pola ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan sementara dalam tren naik, kenaikan masih memiliki momentum dan harga kemungkinan akan terus naik.

16.png

Tanya Jawab (FAQ)

Apa pola candlestick yang paling akurat?

Untuk menemukan pola candlestick yang paling menguntungkan, penulis dan trader Thomas Bulkowski menulis secara mendalam tentang kinerja candle dalam bukunya Encyclopedia of Candlestick Charts, dan pola pembalikan bearish ”Three Black Crows” dimulai di dekat atau di puncak tren naik dan dimulai dengan tiga batang merah dengan batas bawah mendekati level terendah dalam batang tersebut. Pola ini memperkirakan harga akan turun ke level yang lebih rendah sehingga berpotensi memicu tren turun yang lebih besar. Versi paling bearish memikat pembeli ke dalam permainan momentum dan dibuka pada harga tertinggi baru. Menurut Bulkowski, pola ini memprediksi penurunan harga dengan akurasi 78%. Demikian pula dengan pola sebaliknya, yaitu “Three White Soldiers”.

Apa saja empat pola candlestick itu?

  • Pola candle bullish engulfing terbentuk ketika badan candle (selisih antara harga pembukaan dan penutupan) lebih panjang dibandingkan candle sebelumnya dengan harga pembukaan yang lebih rendah dan harga penutupan yang lebih tinggi. Kondisi ini disebut menelan (engulfing). Biasanya, pola ini menunjukkan harga telah menemukan support.
  • Pola candle bearish engulfing akan dibuka lebih tinggi dari harga penutupan candle sebelumnya, kemudian setelah menemukan volume penjualan akan bergerak turun secara tajam, menembus harga pembukaan hari sebelumnya. Hal ini dapat menandakan penurunan harga yang tajam atau perubahan tren.
  • Candle mirip palu (Hammer dan Pinbar) dapat terbentuk ketika support atau resistance ditolak secara tajam oleh pelaku pasar. Candle ini memiliki tubuh kecil dengan garis panjang di bawahnya. Hammer mengindikasikan potensi pembalikan tren menurun. Di bawah ini adalah contoh hammer di tengah beberapa pergerakan pasar.
  • Doji adalah candle yang hampir tidak memiliki badan dan terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan sebuah candle sama. Banyak trader percaya bahwa ini adalah saat pasar naik dan turun saling bertarung untuk menentukan arah. Candle doji dapat memiliki sumbu panjang yang terbentuk pada titik tertinggi dan terendah, yang telah diuji tetapi dilawan dari masing-masing sisi. Pola tersebut menandakan ketidakpastian. Pasar sedang menunggu kenaikan atau penurunan untuk mengambil kendali. Biasanya arah selanjutnya adalah pergerakan harga naik atau turun yang berkelanjutan ketika harga instrumen menembus doji.

Apa pola candlestick yang paling menguntungkan?

Untuk menemukan pola candlestick yang paling menguntungkan, penulis dan trader Thomas Bulkowski menulis secara mendalam tentang kinerja candle dalam bukunya Encyclopedia of Candlestick Charts, dan pola pembalikan bearish “Three Black Crow” dimulai di dekat atau di puncak tren naik dan dimulai dengan tiga batang merah dengan batas bawah mendekati level terendah dalam batang tersebut. Pola ini memperkirakan harga akan turun ke level yang lebih rendah sehingga berpotensi memicu tren turun yang lebih besar. Versi paling bearish memikat pembeli ke dalam permainan momentum dan dibuka pada harga tertinggi baru. Menurut Bulkowski, pola ini memprediksi penurunan harga dengan akurasi 78%. Demikian pula dengan pola sebaliknya, yaitu “Three White Soldiers”.

Apa yang dimaksud dengan pola candlestick three inside?

Pola three inside up muncul sebelum tren naik dan menggantikan tren turun. Pola ini terdiri dari tiga candle berurutan, yang pertama adalah candle bearish panjang dan diikuti oleh candle bullish kecil (kedua) yang sepenuhnya ditelan oleh candle pertama. Yang ketiga adalah candle bullish dan ditutup di atas harga tertinggi candle kedua, menunjukkan potensi perubahan dari tren turun ke tren naik.

Di sisi lain, three inside down adalah pola untuk pergerakan turun. Yang pertama adalah candle bullish panjang dan diikuti oleh candle bearish pendek (kedua) yang sepenuhnya ditelan oleh candle pertama. Yang ketiga adalah candle bearish yang ditutup di bawah harga terendah candle kedua, mengindikasikan kemungkinan transisi dari tren naik ke tren turun.