Bagi orang yang baru ingin memulai berinvestasi, investasi jangka pendek merupakan pilihan terbaik. Modal yang tidak terlalu besar serta tingkat risiko yang kecil menjadi faktor penarik bagi kebanyakan orang untuk akhirnya terjun ke dunia investasi.

Seperti namanya, investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang bertujuan untuk meraih profit dalam jangka waktu yang pendek. Pada dasarnya, modal yang Anda gunakan untuk berinvestasi adalah dana yang khusus ditujukan untuk investasi, bukan menggunakan dana untuk kebutuhan lain. Oleh karena itu, ketika Anda memutuskan untuk berinvestasi, Anda harus tahu terlebih dahulu apa tujuan Anda.

Apabila Anda memang membutuhkan dana dalam waktu singkat, katakanlah proyeksinya berada pada jangka waktu satu tahun, maka investasi jangka pendek merupakan pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika Anda tidak memerlukan return yang cepat dan dapat menunggu hingga katakanlah selama lima tahun untuk menghasilkan, maka investasi jangka pendek bukan untuk Anda.

Dengan demikian, apakah investasi jangka pendek hanya menghasilkan keuntungan-keuntungan kecil? Belum tentu. Seperti salah satu prinsip investasi “high risk, high return”, Anda akan meraih profit yang sesuai dengan kapasitas Anda. Setiap bentuk investasi memiliki keunggulannya sendiri, termasuk investasi jangka pendek.

Secara umum terdapat beberapa contoh investasi jangka pendek yang menjadi favorit para investor pemula seperti Forex, deposito, reksa dana, obligasi, dan peer-to-peer lending sebagai investasi menguntungkan. Mereka-mereka ini kerap menjadi andalan para investor dalam upaya menambah cash flow dalam waktu singkat.

Secara khusus Finex telah memilih jenis investasi yang menguntungkan, ketiganya investasi jangka pendek, dan layak Anda coba sebagai bagian dari pengelolaan dana investasi Anda.

1. Deposito

Deposito merupakan produk investasi dari perbankan yang memiliki kekhasan seperti

  • Hanya bisa dicairkan setelah memenuhi jangka waktu yang disepakati.
  • Memiliki opsi perpanjangan otomatis setelah jatuh tempo.
  • Dapat berupa mata uang rupiah dan mata uang asing.

Dibandingkan dengan tabungan biasa, deposito jelas investasi yang menguntungkan. Apabila dalam menabung nilainya dapat terancam oleh inflasi, maka isu ini dapat diatasi dengan deposito.

Mengutip dari publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada beberapa keuntungan deposito sehingga menjadi salah satu pilihan utama investor yang berprofil risiko tidak tinggi, yaitu:

  • Bunganya atau tingkat pengembalian investasi kerap lebih tinggi dari bentuk simpanan lainnya.
  • Terproteksi dalam koridor dana deposito tidak dicairkan sebelum jatuh tempo.
  • Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Kendati begitu, biasakan sebelum menginvestasikan dana Anda untuk deposito, pelajari secara menyeluruh fitur-tidurnya, dari aturan pencairan, besaran bunga, hingga pilihan tenornya.

2. Obligasi

Obligasi merupakan produk investasi berupa surat utang yang biasanya diterbitkan oleh Korporasi dan Negara. Dalam obligasi, pihak yang menerbitkannya akan membayar kupon (bunga) kepada pembeli/pemegang obligasi pada periode tertentu ketika melunasi utang pada jangka waktu yang telah ditentukan.

Pada umumnya, obligasi terdiri dari Obligasi Pemerintah, Obligasi Korporasi, dan Obligasi Ritel. Obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) kerap disebut sebagai Efek Bersifat Utang dan dapat diperjualbelikan.

Obligasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu 1 tahun sering dipandang lebih mudah diprediksi, sehingga memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang jatuh temponya di 5 tahun, walaupun semakin lama jatuh temponya, semakin tinggi bunganya.

Obligasi menawarkan beberapa keuntungan yang sering menarik perhatian para investor, yakni:

  • Tingkat kupon atau bunga obligasi biasanya lebih tinggi dari bunga deposito perbankan dan dibayarkan secara berkala sampai dengan jatuh tempo.
  • Dapat diperjualbelikan, sehingga jika menjual lebih tinggi dibandingkan harga beli, maka penjualnya akan mendapatkan keuntungan berupa selisih nilainya atau capital gain.
  • Untuk obligasi yang diterbitkan pemerintah, bisa dikatakan sebagai investasi yang sangat minim risiko.

Patut diketahui bahwa sebelum berinvestasi obligasi korporasi, biasakan pertama-tama memilih obligasi yang memiliki peringkat tertinggi, di mana semakin tinggi peringkatnya maka risikonya semakin rendah. Selain itu, pelajari dan pahami istilah-istilah terkait obligasi agar semakin memudahkan Anda, dari Nilai Nominal (Face Value), Kupon (Interest Rate), Jatuh Tempo (Maturity), dan Penerbit (Issuer).

3. Reksa Dana

Mengutip dari publikasi OJK, reksa dana merupakan sebuah tempat di mana dana masyarakat dikumpulkan oleh badan hukum bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Reksa dana terbagi menjadi Reksa Dana Tertutup dan Reksa Dana Terbuka (dapat diperjualbelikan di pasar modal).

Reksa dana yang paling banyak berkembang di Indonesia saat ini adalah reksa dana berbentuk hukum Kontrak Investasi Kolektif (KIK) dan bersifat Terbuka.

Jenis investasi ini banyak digemari oleh para investor pemula karena memiliki karakteristik seperti:

  • Dikelola oleh pihak kredibel yang telah berpengalaman di dunia investasi.
  • Tidak membutuhkan dana besar. Hanya dengan dana Rp100 ribu Anda sudah bisa merasakan pengalaman investasi.
  • Likuid, sehingga bisa dicairkan sesuai kebutuhan.
  • Transparan, karena sebagai investor, Anda berhak mengetahui aset-aset Anda, risiko yang Anda hadapi, dan biaya yang dikenakan.

Meskipun begitu, sebelum berinvestasi tetaplah membaca dan memahami aset yang akan Anda beli.

Demikian jenis-jenis investasi jangka pendek yang paling menguntungkan bagi Anda para pemula yang baru mau merasakan serunya pengalaman berinvestasi. Finex menyediakan Akun Demo bagi Anda yang ingin belajar berinvestasi, sekaligus sebagai persiapan Anda sebelum memulai live trading. Atur sedini mungkin dana investasi Anda untuk masa depan yang lebih baik.