Fokus Minggu Ini, 1 -5 Agustus

01/08/2022, 10:15

Setelah data pada hari Kamis lalu menunjukkan bahwa ekonomi AS berada di puncak resesi, laporan ketenagakerjaan bulanan Jumat ini akan lebih diantisipasi dari biasanya. Laporan tersebut diharapkan bisa menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat, meskipun berbagai laporan menyebut bahwa beberapa perusahaan memotong pekerjaan dan membekukan perekrutan.

Investor juga akan terus mencerna banyak hasil pendapatan dengan lusinan perusahaan akan melaporkannya dalam minggu mendatang. Beberapa pejabat Fed akan berbicara, dan komentar mereka juga akan diawasi dengan cermat. Sementara itu, Bank of England diperkirakan akan mempercepat laju kenaikan suku bunga saat meningkatkan upaya untuk mengendalikan inflasi. Inilah yang perlu Anda ketahui untuk memulai minggu Anda.

1. Ketenagakerjaan nonpertanian

Laporan ketenagakerjaan nonpertanian Juli hari Jumat akan menunjukkan apakah rentetan kenaikan suku bunga Fed baru-baru ini telah berdampak pada pasar tenaga kerja.

Analis memperkirakan ekonomi telah menambah 250.000 pekerjaan pada bulan Juli, lebih kecil dari laju bulan Juni sebanyak 372.000, serta tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil pada titik terendah dalam sejarah sebesar 3,6%.

Angka yang lebih rendah dari estimasi bisa mendukung pandangan bahwa Fed kemungkinan tidak seagresif yang diharapkan dalam hal kenaikan suku bunga setelah Ketua Fed Jerome Powell menyatakan pekan lalu bahwa keputusan suku bunga bank sentral September akan bergantung pada data yang masuk.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75% pada Rabu setempat, kenaikan kedua berturut-turut sebesar itu.

Setelah data Kamis lalu menunjukkan ekonomi AS berkontraksi pada kuartal II, pasar ekuitas didorong oleh ekspektasi bahwa suku bunga akan naik lebih lambat.

2. Fedspeak

Investor akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar dari beberapa petinggi Fed minggu ini, termasuk Presiden Fed Chicago Charles Evans, Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester. Komentar mereka akan diawasi untuk setiap indikasi bahwa kenaikan suku bunga yang lebih kecil mungkin terjadi pada bulan September setelah data terbaru menunjukkan kelemahan ekonomi.

Mengingat meningkatnya kekhawatiran atas prospek resesi, pengamat pasar juga akan memberikan perhatian khusus pada manufacturing PMI Institute of Supply Management pada hari Senin, dan ISM services PMI pada hari Rabu, yang keduanya diharapkan akan mengkonfirmasi bahwa ekonomi sedang melambat.

AS juga akan merilis data lowongan pekerjaan JOLTS pada hari Selasa. Meski lowongan pekerjaan telah berkurang dalam beberapa bulan terakhir, angkanya diperkirakan akan tetap pada level yang tinggi.

3. Rentetan laporan laba

Beberapa laporan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan membantu menopang pergerakan saham minggu lalu dan banjir hasil pendapatan akan berlanjut di minggu mendatang dari berbagai perusahaan, seperti Activision Blizzard, Caterpillar, Uber dan Eli Lilly.

Perkiraan positif dari Apple dan Amazon pada hari Jumat menunjukkan ketahanan di perusahaan raksasa untuk bertahan dari penurunan ekonomi.

Hasil laporan perusahaan AS kuartal II sebagian besar lebih kuat dari yang diharapkan. Dari 279 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan pendapatan sejauh ini, 77,8% telah melampaui ekspektasi menurut data Reuters.

Perusahaan lain yang melaporkan selama seminggu yaitu Loews, Dupont De Nemours, Starbucks, Airbnb Inc, Advanced Micro Devices, PayPal, Booking Holdings, eBay, CVS Health, Moderna, Under Armour, AMC Entertainment, Yum! Brands Inc, Robinhood dan Restaurant Brands.

4. Reli saham

Saham AS menambah reli baru-baru ini pada hari Jumat, dengan ketiga indeks utama naik untuk bulan ini dan juga untuk minggu lalu.

S&P 500 naik sekitar 9,1% untuk Juli dalam persentase kenaikan bulanan terbesar sejak November 2020, sementara Nasdaq melonjak sekitar 12,3% pada Juli dalam kenaikan bulanan terbesar sejak April 2020.

Saham didorong oleh laporan pendapatan yang optimis, bersama dengan spekulasi investor bahwa Fed mungkin tidak perlu agresif dengan kenaikan suku bunga seperti yang dikhawatirkan beberapa orang.

Terlepas dari akhir bulan yang positif untuk saham, analis mengatakan bahwa investor harus tetap hati-hati, mencatat: "Dalam waktu dekat, kami pikir risk-reward untuk indeks ekuitas luas akan diredam. Ekuitas mengarah pada 'soft landing', namun risiko 'kemerosotan' yang lebih dalam pada kegiatan ekonomi meningkat."

5. Bank of England akan mempercepat kenaikan suku bunga

Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga 50 bps pada pertemuannya hari Kamis, yang akan menjadi kenaikan terbesar sejak tahun 1995.

Hanya tiga pejabat BoE yang mendukung kenaikan suku bunga 0,5% pada dua pertemuan terakhir bank sentral, tetapi data sejak itu menunjukkan inflasi mencapai level tertinggi empat dekade sebesar 9,4%. Angkanya bisa mencapai 12% pada bulan Oktober - enam kali lipat dari target BoE.

Gubernur Andrew Bailey telah berjanji untuk bertindak tegas jika diperlukan untuk menurunkan inflasi.

Di tempat lain, Reserve Bank of Australia diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 0,5% dalam rapat kebijakan mendatang pada hari Selasa dengan inflasi berjalan di bawah 6.1%, dua kali lipat dari target RBA sebesar 2-3%.

Promosi