Fokus Minggu Ini, 3 - 7 April

03/04/2023, 09:50

Pekan ini akan menghadirkan laporan pekerjaan bulanan AS yang sangat penting sementara pasar ekuitas memulai kuartal kedua, pertemuan OPEC dan bank sentral di Australia dan Selandia Baru akan menyampaikan keputusan suku bunga terbarunya.

1. Nonfarm payroll

Para pengamat pasar akan memantau laporan nonfarm payroll hari Jumat untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai kesehatan pasar tenaga kerja yang tetap kuat selama setahun terakhir dalam menghadapi rentetan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Para ekonom memperkirakan ekonomi AS akan menambah 238.000 pekerjaan pada bulan Maret setelah mengalami peningkatan 311.000 pada Februari. Penghasilan rata-rata per jam diperkirakan meningkat dengan tingkat tahunan sebesar 4,3%, yang akan menjadi tingkat paling lambat sejak Juli 2021.

Laporan ketenagakerjaan bulan Maret akan menjadi yang terakhir sebelum rapat The Fed bulan Mei mendatang, dengan investor terbagi soal apakah para pengambil kebijakan akan menaikkan suku bunga untuk terakhir kalinya. Peningkatan di atas 200.000 dari penciptaan lapangan kerja kemungkinan besar akan menambah ekspektasi kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Para pejabat the Fed telah mengindikasikan bahwa mereka memperkirakan suku bunga akan tetap berada di sekitar level saat ini selama sisa tahun ini untuk membantu memerangi inflasi.

2. Data lainnya, Fedspeak

Menjelang laporan pekerjaan bulan Maret yang penting pada hari Jumat, kalender ekonomi mencakup laporan lowongan pekerjaan Februari pada hari Selasa dan data bulan Maret untuk perekrutan sektor swasta pada hari Rabu.

Survei purchasing managers ISM aktivitas sektor manufaktur dan jasa akan dirilis pada hari Senin dan Rabu.

Beberapa pengambil kebijakan Fed akan tampil selama minggu ini, termasuk Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, Presiden Fed St Louis James Bullard dan Gubernur Fed Lisa Cook.

Para pejabat Fed telah mengindikasikan bahwa mereka memperkirakan suku bunga akan tetap berada di sekitar level saat ini selama sisa tahun ini untuk membantu menurunkan inflasi kembali ke target 2%. Namun, meski tekanan inflasi tetap tinggi, para pejabat juga harus mempertimbangkan dampak dari suku bunga yang lebih tinggi terhadap stabilitas keuangan setelah gejolak di sektor perbankan baru-baru ini.

3. Pasar saham

Pasar saham AS membukukan keuntungan yang solid di kuartal pertama meskipun terjadi aksi jual tajam pada saham-saham bank setelah jatuhnya dua bank regional yang memicu kekhawatiran akan krisis keuangan yang lebih luas.

Nasdaq melesat 16,8% untuk meraih kenaikan persentase kuartalan terbesar sejak tahun 2020. S&P 500 naik 7%, rebound setelah jatuh hampir 20% pada tahun 2022 dan Dow Jones Industrial Average mengakhiri kuartal ini dengan kenaikan 0,4%.

Investor yang waspada mengatakan bahwa kenaikan tersebut membuat saham lebih rentan terhadap penurunan ekonomi, yang mungkin disebabkan oleh gejolak di sektor perbankan.

Sejauh mana saham-saham telah memperhitungkan kemungkinan resesi - dan apakah ekonomi akan mengalaminya - telah menjadi perdebatan di Wall Street.

"Jawabannya adalah tidak, pasar sama sekali tidak memperhitungkan resesi," kata Hans Olsen, kepala investasi di Fiduciary Trust Co, yang berjaga-jaga dari gejolak pasar di masa depan dengan menyimpan uang tunai dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya. Untuk saham, "ini berarti bahwa kita bisa saja mengalami kejutan yang sangat buruk dalam beberapa kuartal mendatang."

4. Pertemuan OPEC

OPEC+ kemungkinan akan tetap berpegang pada kesepakatan yang sudah ada untuk memangkas produksi minyak dalam pertemuan hari Senin, Reuters melaporkan, setelah harga minyak pulih pasca turun ke level terendah 15 bulan.

Minyak Brent telah pulih menuju $80 per barel setelah jatuh mendekati $70 pada 20 Maret, seiring berkurangnya kekhawatiran atas krisis perbankan global dan karena penghentian ekspor dari wilayah Kurdistan Irak membatasi pasokan.

OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, akan mengadakan pertemuan virtual dari panel pemantau tingkat menteri, termasuk Rusia dan Arab Saudi, pada hari Senin.

Setelah pertemuan tersebut, pertemuan penuh OPEC+ berikutnya baru akan diadakan pada bulan Juni.

Penurunan harga minyak merupakan masalah bagi sebagian besar anggota OPEC+ karena perekonomian mereka sangat bergantung dari pemasukan minyak.

5. Keputusan suku bunga RBA dan RBNZ

Reserve Bank of Australia (RBA) akan bertemu pada hari Selasa dengan keputusan apakah akan menaikkan atau mempertahankan suku bunga.

Data minggu lalu menunjukkan inflasi Australia melambat ke level terendah delapan bulan sebesar 6,8% tahun ke tahun pada bulan Februari, mendorong investor untuk mengesampingkan peluang kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Gubernur RBA Philip Lowe mengatakan bahwa bank sentral semakin dekat untuk menghentikan kenaikan suku bunganya karena kebijakan moneter saat ini berada di wilayah yang ketat, dan mengisyaratkan penghentian dapat dilakukan secepatnya pada bulan April tergantung data yang masuk.

Sementara itu, pasar masih memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin dari Reserve Bank of New Zealand saat rapat pada hari Rabu.

Promosi