Fokus Minggu Ini, 3 - 7 Juli

03/07/2023, 12:05

Laporan nonfarm payroll hari Jumat dan risalah rapat Federal Reserve bulan Juni Rabu setempat akan menjadi sorotan penting dalam minggu yang dipersingkat karena libur. Pasar saham memasuki semester kedua dengan dorongan setelah alami kenaikan yang kuat dalam enam bulan pertama tahun ini. Reserve Bank of Australia akan membuat keputusan suku bunga terbarunya sementara data PMI dari China kemungkinan akan menggarisbawahi perlunya lebih banyak langkah-langkah stimulus

1. Nonfarm payroll

Laporan ketenagakerjaan AS pada hari Jumat akan menjadi peristiwa utama, dengan para ekonom memperkirakan bahwa ekonomi akan menambah 200.000 pekerjaan di bulan Juni.

Pada bulan Mei, ekonomi menambahkan 339.000 pekerjaan yang jauh lebih besar dari perkiraan, meskipun kenaikan tingkat pengangguran ke level tertinggi tujuh bulan di 3,7% mengindikasikan bahwa kondisi pasar tenaga kerja mulai melemah.

Tanda-tanda berlanjutnya kekuatan di pasar tenaga kerja dapat menekankan pandangan yang telah membantu mendorong pasar tahun ini: bahwa ekonomi AS dapat menghindari resesi yang parah kendati ada pengetatan yang agresif dari The Fed.

"Pasar tenaga kerja kemungkinan akan terbukti menjadi katalisator besar untuk apa yang mungkin terjadi dari sisi pasar dan juga dari sisi kebijakan moneter," kata Omar Aguilar, chief executive officer dan kepala investasi Schwab Asset Management kepada Reuters.

Menjelang laporan pekerjaan hari Jumat, pasar akan mendapatkan informasi terbaru mengenai area-area lain di pasar tenaga kerja dengan data perekrutan sektor swasta dari ADP, Lowongan kerja JOLTS serta klaim pengangguran mingguan.

2. Risalah Fed

The Fed pada Rabu setempat akan mempublikasikan risalah rapat 13-14 Juni ketika menahan suku bunga stabil setelah memberikan 10 kenaikan suku bunga berturut-turut, tetapi isyarat bahwa dua kenaikan lagi akan terjadi tahun ini, termasuk satu kenaikan yang secara luas diharapkan pada bulan Juli.

Pada hari Jumat, sebuah ukuran inflasi yang diikuti oleh bank sentral AS mengindikasikan bahwa tekanan harga mulai berkurang, memicu harapan bahwa the Fed kemungkinan sudah mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga.

Risalah tersebut seharusnya memberi investor lebih banyak wawasan soal perdebatan mengenai apa yang dikatakan oleh Ketua The Fed Jerome Powell sebagai keseimbangan risiko yang semakin seimbang antara melakukan terlalu sedikit dan terlalu banyak pengetatan kebijakan.

Dalam komentarnya hari Kamis lalu, Powell menegaskan kembali bahwa "mayoritas yang kuat" dari para pengambil kebijakan The Fed memperkirakan bahwa mereka perlu menaikkan suku bunga setidaknya dua kali lagi hingga akhir tahun ini.

3. Paruh kedua mulai berjalan

Pasar saham AS telah menguat pada paruh pertama tahun 2023, menguat lebih tinggi meskipun terjadi krisis di sektor perbankan dan kekhawatiran atas prospek resesi.

S&P 500 telah naik 15,9% sejak awal tahun dan Nasdaq Composite yang berbasis teknologi telah naik 31,7%, untuk catat kenaikan terbesar pada semester pertama dalam 40 tahun terakhir.

"Kami memiliki pasar yang cukup tangguh pada paruh pertama tahun ini," kata analis. "Pasar membutuhkan satu pertanyaan besar untuk dijawab, yaitu seperti apa perekonomian di paruh kedua tahun ini."

Para investor berharap kenaikan yang kuat di paruh pertama tahun ini akan memberikan dorongan bagi pasar untuk memasuki paruh kedua tahun ini, tetapi bulan ini akan membawa beberapa peristiwa yang menggerakkan pasar - laporan pekerjaan pada hari Jumat, diikuti oleh dimulainya musim laporan keuangan kuartal kedua bersama dengan laporan inflasi utama minggu depan menjelang keputusan kebijakan The Fed berikutnya pada 26 Juli.

4. Keputusan RBA

Reserve Bank of Australia (RBA) akan mengadakan rapat kebijakan bulan Juli pada hari Selasa dan pasar tidak yakin apakah akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 4,1% atau berhenti sejenak untuk melihat bagaimana pengetatan sebelumnya bekerja.

RBA telah menaikkan suku bunga sebesar 400 basis poin pada tahun lalu dalam upaya untuk mendinginkan permintaan dan mengekang inflasi yang sangat tinggi.

Data penjualan ritel yang kuat pada hari Kamis lalu isyarat beberapa bantalan untuk kenaikan suku bunga lainnya, sehari setelah data yang menunjukkan inflasi melambat tajam pada bulan Mei ke level terendah dalam 13 tahun terakhir dan ini menunjukkan pengurangan kebijakan pengetatan yang agresif.

Sebelumnya, laporan pekerjaan yang sangat baik di pertengahan bulan telah membuat meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga, setelah menurun setelah notulen rapat bulan Juni yang secara mengejutkan dovish, yang menyiratkan bahwa keputusan untuk menaikkan suku bunga "seimbang".

5. PMI Pabrik China

China akan merilis Caixin purchasing managers index pada hari Senin yang akan memberikan pembaruan tentang kekuatan sektor manufaktur tatkala pemulihan ekonomi pasca-COVID di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini goyah.

Data tersebut kemungkinan akan menggarisbawahi perlunya lebih banyak langkah stimulus di tengah permintaan yang lemah baik di dalam maupun luar negeri dan juga menopang mata uang yang melemah.

Yuan telah melemah hampir 5% terhadap dolar tahun ini, dan menjadi salah satu mata uang Asia dengan kinerja terburuk.

Melebarnya perbedaan imbal hasil obligasi antara AS dan China, yang dipicu oleh perbedaan kebijakan moneter yang semakin besar telah menekan yuan.

--Reuters berkontribusi pada laporan ini

Promosi