Fokus Minggu Ini, 3 - 7 Oktober

03/10/2022, 09:25

Investor akan mencermati laporan pekerjaan AS pada hari Jumat (07/10) untuk menilai seberapa besar dampak kenaikan suku bunga Federal Reserve terhadap perekonomian. Beberapa pejabat Fed juga akan berpidato selama seminggu ini, tatkala pasar mencoba mengukur keinginannya atas kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi dalam rapat kebijakan bank bulan November. Pasar ekuitas AS tampaknya akan tetap bergejolak setelah menutup buku dengan mengalami penurunan kuartalan ketiga berturut-turut pada hari Jumat.

Di Inggris, para investor akan mengamati hasil konferensi tahunan Partai Konservatif untuk mencari setiap indikasi perubahan soal anggaran pemotongan pajak pemerintah yang telah membuat poundsterling anjlok dan biaya pinjaman pemerintah melonjak. Sementara itu, OPEC dilaporkan tengah mempertimbangkan pemotongan produksi besar-besaran dalam pertemuan mendatang pada hari Rabu. Inilah hal yang perlu Anda ketahui untuk memulai minggu Anda.

1. Laporan ketenagakerjaan September

Laporan pekerjaan hari Jumat untuk bulan September akan menunjukkan apakah serangkaian kenaikan suku bunga Fed yang agresif berdampak pada pasar tenaga kerja.

Para ekonom memperkirakan ekonomi AS telah menciptakan 250.000 pekerjaan bulan lalu, dengan tingkat pengangguran tetap stabil sebesar 3,7% dan pertumbuhan upah masih tinggi.

Data pekerjaan baru-baru ini telah mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun ada serangkaian kenaikan suku bunga berukuran jumbo.

Laporan pekerjaan yang kuat lainnya dapat menggarisbawahi kasus untuk lebih banyak hawkishness dari The Fed, berpotensi mengguncang pasar yang sudah terpukul keras oleh kekhawatiran tentang seberapa tinggi suku bunga yang mungkin harus naik karena bank sentral terus memerangi inflasi terburuk dalam empat puluh tahun.

Di sisi lain, indikasi bahwa pasar tenaga kerja melambat dapat menambah kekhawatiran bahwa pengetatan Fed yang agresif berisiko menjungkirbalikkan ekonomi ke dalam resesi.

2. Fedspeak

Beberapa pengambil kebijakan Fed akan tampil selama seminggu, mulai Presiden Fed New York John Williams, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, Presiden Fed Chicago Charles Evans, Presiden Fed San Francisco Mary Daly, dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester.

Investor menilai kemungkinan 75 basis poin kenaikan suku bunga lainnya dalam rapat Fed bulan November. Komentar baru-baru ini oleh para pejabat Fed telah mengindikasikan bahwa mereka ingin melihat bukti yang jelas tentang perlambatan inflasi sebelum mereka melepaskan pengetatan kebijakan.

Tingkat kebijakan Fed sekarang berada di kisaran 3,00%-3,25%, 3 poin persentase penuh lebih tinggi daripada di mana level berada pada awal 2022, dan para pejabat telah menyiratkan lebih banyak kenaikan suku bunga akhir tahun ini dan pada tahun 2023.

Kalender ekonomi juga mencakup data lowongan pekerjaan Agustus bersama dengan survei aktivitas sektor manufaktur dan layanan dari Institute of Supply Management, yang diperkirakan akan tetap solid.

3. Volatilitas pasar saham

Pasar memasuki babak akhir tahun 2022 setelah menutup kuartal III yang penuh gejolak pada hari Jumat, diguncang oleh inflasi yang sangat tinggi, kenaikan suku bunga, dan kekhawatiran resesi.

Wall Street telah membukukan tiga penurunan kuartalan berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang untuk S&P 500 dan Nasdaq sejak 2008 dan kemerosotan kuartalan terpanjang Dow dalam tujuh tahun.

Ketika Fed meningkatkan pengetatan kebijakan moneternya untuk menjinakkan inflasi terburuk dalam beberapa dekade, imbal hasil Treasury AS melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade, menggerus saham pertumbuhan.

Banyak investor yakin bahwa pergerakan liar akan terus berlanjut sampai ada bukti bahwa Fed memenangkan pertempurannya melawan inflasi, yang memungkinkan para pengambil kebijakan untuk akhirnya mengakhiri pengetatan moneter.

4. Gejolak pasar Inggris

Konferensi tahunan Partai Konservatif yang berlangsung pada hari Minggu dan para pelaku pasar akan mengamati dengan seksama pidato para pemimpin partai setelah pemerintah baru memicu krisis pasar dengan 'anggaran mini' 23 September yang mencakup rencana untuk memangkas pajak dan membayarnya dengan pinjaman.

Dalam beberapa hari poundsterling mencapai rekor terendah, dan melonjaknya biaya pinjaman pemerintah memaksa Bank of England untuk melakukan intervensi guna membendung kejatuhan pasar.

Janji BoE membeli $69 miliar (£65 miliar) gilt tenor panjang telah menenangkan pasar untuk saat ini, tetapi terlalu dini mengatakan pelemahan sudah berakhir. BoE kini berada dalam posisi menunda rencananya untuk menjual obligasi, mendorong pelonggaran moneter, dan pada saat yang sama mengetatkan dengan kenaikan suku bunga.

Pada bulan November, BoE diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut dan BoE telah mengatakan akan tetap pada rencana untuk menjual obligasinya.

Investor mengatakan pemerintah harus bekerja keras untuk memulihkan kepercayaan.

5. Pertemuan OPEC

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya, termasuk Rusia, akan bertemu pada hari Rabu di markas OPEC di Wina untuk menyelesaikan pembahasan kuota produksi untuk bulan November.

Sebelumnya pada hari Minggu, Bloomberg melaporkan bahwa kelompok tersebut akan mempertimbangkan pemangkasan produksi lebih dari 1 juta barel per hari, dengan latar belakang penurunan harga minyak dan volatilitas pasar yang parah.

Harga minyak melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari tetapi sejak itu jatuh kembali di tengah kekhawatiran atas dampak pengetatan moneter yang agresif dalam prospek pertumbuhan global. Dolar AS yang lebih kuat juga telah membebani harga.

Promosi