Fokus Minggu Ini, 4 - 8 Juli

04/07/2022, 09:45

Laporan pekerjaan hari Jumat bersama dengan risalah rapat Federal Reserve bulan Juni pada hari Rabu akan menjadi fokus dari minggu ini, yang dipersingkat libur saat kegelisahan atas prospek pusaran resesi. Pasar ekuitas AS memulai kuartal III dengan tidak meyakinkan setelah menjalani semester I terburuk sejak 1970 dan The Fed dengan cepat mengetatkan kebijakan moneter untuk memadamkan tingkat inflasi tinggi dalam beberapa dekade. Sementara itu, bank sentral Australia tampaknya akan menaikkan suku bunga 50 bps pada hari Kamis akibat inflasi yang terus melonjak.

Inilah yang perlu Anda ketahui untuk memulai minggu Anda.

1. Laporan pekerjaan AS

Data ekonomi baru-baru ini telah menambah tanda-tanda bahwa ekonomi tengah melambat lantaran kebijakan pengetatan agresif oleh The Fed, sehingga investor akan mengamati dengan cermat laporan ketenagakerjaan nonpertanian hari Jumat soal bagaimana kinerja pasar tenaga kerja, dengan pertimbangan mandat inflasi/pekerjaan Fed.

Ekonom memperkirakan 270.000 pekerjaan telah bertambah pada bulan Juni, melambat dari 390.000 pada bulan sebelumnya tetapi masih tetap kuat. Tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil sekitar 3,6%, mengindikasikan permintaan yang masih kuat bahkan saat ekonomi melambat. Pendapatan rata-rata per jam diperkirakan meningkat sebesar 5% dari tahun ke tahun.

Laporan pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan dapat memperburuk masalah resesi dan mendukung argumen atas laju kenaikan suku bunga yang kurang agresif, menyusul langkah kenaikan terbaru Fed sebanyak 75 basis poin.

2. Risalah Fed

The Fed diperkirakan akan mendorong kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi pada pertemuan Juli mendatang, tetapi jalur untuk bulan September tampak masih belum jelas.

Risalah pertemuan bank sentral bulan Juni pada hari Rabu akan memberi investor beberapa wawasan tentang bagaimana pengambil kebijakan melihat jalur suku bunga di masa depan karena pasar tetap fokus pada prospek resesi.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) akan mempublikasikan risalah dari pertemuan Juni pada hari Kamis, kala mengumumkan rencana untuk menyampaikan kenaikan suku bunga pertama sejak 2011 pada bulan Juli, diikuti oleh tindakan kenaikan yang berpotensi lebih besar pada September karena inflasi zona euro mencapai rekor tertinggi.

3. Data ekonomi AS

AS akan menerbitkan data lowongan pekerjaan JOLT untuk bulan Mei pada hari Rabu dan jumlah lowongan diperkirakan akan sedikit turun menjadi 11 juta dari 11,4 juta pada bulan April, atau setara dengan hampir dua lowongan untuk setiap warga pengangguran Amerika.

Kurangnya pekerja yang sesuai untuk mengisi posisi ini telah mendorong kenaikan upah karena perusahaan bersaing untuk mendapatkan tenaga kerja, dan ini mendorong peningkatan inflasi yang lebih cepat.

AS juga akan menerbitkan PMI jasa ISM untuk bulan Juni setelah PMI manufaktur ISM minggu lalu mengindikasika penurunan harga input pesanan baru, bersama dengan data pesanan pabrik, klaim pengangguran awal dan kredit konsumen.

Beberapa pembicara Fed akan tampil selama minggu ini, termasuk Presiden Fed New York John Williams, berbicara pada Rabu setempat dan lagi pada hari Jumat, ditambah Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed St. Louis James Bullard.

4. Saham memulai kuartal III

Tiga indeks saham utama Wall Street berakhir naik kuat pada hari Jumat, rebound dari kerugian awal pada hari pertama perdagangan kuartal III, usai pasar saham menjalani paruh pertama terburuk dalam beberapa dekade. Namun, ketiga indeks membukukan penurunan besar untuk minggu lalu.

Pelaku pasar kini bersiap untuk beberapa peristiwa yang berpotensi penting di bulan Juli dan dapat menentukan arah yang diambil pasar dalam beberapa bulan mendatang.

Investor akan mengalihkan perhatiannya ke laporan ketenagakerjaan Jumat menjelang data inflasi AS minggu berikutnya yang akan menjadi faktor dalam pengambilan keputusan The Fed pada pertemuan mendatang 26-27 Juli.

Laba kuartal II mulai berlaku pada minggu 11 Juli, mengisyaratkan apakah perusahaan dapat tetap memenuhi perkiraan meskipun inflasi mengalami lonjakan dan juga dampak pada pertumbuhan.

5. Kenaikan suku bunga RBA

Pengamat pasar memperkirakan Reserve Bank of Australia akan kembali memberikan kenaikan suku bunga 50 bps pada hari Selasa berupaya untuk mengendalikan inflasi yang ada di tingkat tertinggi dua dekade dan bisa menandai apa yang akan menjadi pertama kalinya pernah menaikkan suku bunga sebesar itu pada pertemuannya berturut-turut.

Pengambil kebijakan telah mengubah ekspektasinya sejak Gubernur Philip menaikkan suku bunga 50 bps yang lebih besar dari perkiraan bulan lalu, daripada 25 basis poin seperti yang diharapkan.

Dolar Australia yang lebih lemah menyebabkan naiknya tingkat inflasi yang lebih tinggi, bersama dengan melonjaknya biaya listrik dan tenaga kerja. Perang Rusia di Ukraina dan pembatasan Covid di China, mitra dagang terbesar Australia, juga telah memperburuk tekanan inflasi.

Promosi