Fokus Minggu Ini, 5 - 9 Desember

05/12/2022, 09:15

Ini akan menjadi minggu yang tenang terkait data ekonomi dan pengambil kebijakan Federal Reserve juga masuk masa tenangnya seperti biasa menjelang rapat kebijakan terakhir untuk tahun 2022. Investor akan kembali memantau data inflasi harga produsen AS pada hari Jumat untuk mencari petunjuk tentang seberapa hawkish bank sentral setelah menyediakan empat kali kenaikan suku bunga jumbo berturut-turut untuk melawan inflasi tinggi selama beberapa dekade. Para menteri OPEC+ akan memutuskan target produksi, sementara Reserve Bank of Australia dan Bank of Canada akan menyampaikan apa yang akan menjadi keputusan suku bunga yang sangat dipantau.

Inilah yang perlu Anda ketahui untuk memulai minggu Anda.

  1. 1. Data ekonomi AS
  2. AS akan merilis data PPI bulan November pada hari Jumat dan angka utama diperkirakan akan naik sebesar 7,2% dalam basis tahun ke tahun, sedikit melambat setelah mengalami kenaikan 8% pada bulan sebelumnya. PPI Inti yang menghilangkan biaya makanan dan energi juga diperkirakan akan melambat.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pekan lalu bahwa mungkin sudah waktunya untuk memperlambat kenaikan suku bunga, meningkatkan harapan bahwa bank sentral lebih dekat ke akhir siklus pengetatannya, tetapi laporan pekerjaan pada hari Jumat menunjukkan bahwa perekrutan tetap kuat bulan lalu sedangkan pendapatan per jam rata-rata meningkat.

AS akan merilis data IHK minggu depan menjelang rapat terakhir Fed tahun ini pada 13-14 Desember.

Selain angka PPI, kalender ekonomi untuk minggu ini juga mencakup PMI jasa ISM pada hari Senin, bersama dengan indeks sentimen konsumen Universitas Michigan dan laporan mingguan klaim pengangguran awal hari Kamis.

2. Pertemuan OPEC

Perwakilan dari OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia bertemu pada hari Minggu untuk membahas target produksi setelah negara G7 menyetujui batas harga minyak Rusia.

Pada hari Jumat kemarin, negara-negara G7 dan Australia menyetujui batas harga $60 per barel untuk minyak mentahl Rusia dalam sebuah langkah untuk mencabut pemasukan bagi Presiden Vladimir Putin sambil menjaga agar minyak Rusia tetap mengalir ke pasar global.

Moskow mengatakan tidak akan menjual minyaknya di bawah batas harga tersebut dan sedang menganalisis bagaimana menanggapinya.

OPEC+ membuat marah AS dan negara-negara Barat lainnya pada bulan Oktober ketika setuju untuk memangkas produksi sebanyak 2 juta barel per hari dari November hingga akhir 2023. Washington menuding kelompok itu dan salah satu pemimpinnya, Arab Saudi, berpihak pada Rusia meskipun Moskow berperang di Ukraina.

OPEC+ beralasan telah memangkas produksi karena prospek ekonomi yang lebih lemah. Harga minyak telah menurun sejak Oktober karena lockdown COVID China, pertumbuhan global yang lebih lambat, dan suku bunga yang lebih tinggi.

3. Saham-saham

Minggu lalu, S&P 500, Nasdaq dan Dow Jones Industrial Average semuanya mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut, dengan Nasdaq memimpin kenaikan sebesar 2%. S&P menguat 1% untuk seminggu sementara Dow naik 0,2%. Pasar kembali naik dari posisi terendah pada hari Jumat setelah laporan pekerjaan November yang kuat menimbulkan keraguan atas kemampuan Fed untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Investor telah mencari tanda-tanda kelemahan di pasar tenaga kerja, terutama upah, sebagai awal perlambatan inflasi yang lebih cepat yang akan memungkinkan Fed untuk memperlambat kenaikan suku bunga dan akhirnya menghentikan siklus kenaikan suku bunga saat ini.

Saham-saham telah reli di awal minggu setelah komentar Powell tentang pengurangan kenaikan suku bunga pada awal Desember.

Namun, kendati Presiden Federal Reserve Bank Chicago Charles Evans memberikan komentar pada hari Jumat bahwa Fed mungkin akan mencapai Fed Fund puncak yang sedikit lebih tinggi, ia masih berbicara soal menurunkan laju kenaikan suku bunga dari kenaikan 75 basis poin baru-baru ini.

4. Keputusan bank sentral

Pasar mengharapkan Reserve Bank of Australia untuk mempertahankan suku bunga kas sebesar 2,85% dalam rapat mendatang pada hari Selasa, setelah inflasi melambat pada bulan Oktober, tetapi para ekonom memperkirakan kenaikan seperempat basis poin lagi sebelum pengambil kebijakan menghentikan siklus kenaikan suku bunga saat ini.

Itu tidak akan serta merta menghentikan reli dolar Australia, yang baru ini lebih didorong oleh harapan pembukaan kembali China dan turunnya greenback daripada RBA.

Sementara itu, pasar dan ekonom terpecah tentang apakah Bank of Canada akan menaikkan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin ketika bertemu pada hari Rabu.

Dewan Komisaris telah menaikkan suku bunga sebesar 350 basis poin sejak Maret, salah satu siklus pengetatan paling besar yang pernah ada.

5. Zona Euro

Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde akan hadir dua kali di depan publik minggu ini sebelum dimulainya masa tenang ECB sebelum rapat kebijakan terakhir tahun ini pada 15 Desember.

Pasar cenderung ke arah kenaikan suku bunga 50 basis poin dalam rapat ECB yang akan datang setelah data pekan lalu menunjukkan inflasi zona euro melandai jauh lebih dari yang diharapkan pada bulan November.

Dengan inflasi yang berjalan jauh di atas target 2%, ECB telah menaikkan suku bunga dengan tingkat laju tercepatnya pada tahun ini dan serangkaian kenaikan selama beberapa bulan mendatang masih mungkin terjadi.

Tetapi beberapa pengambil kebijakan baru ini mengisyaratkan untuk memperlambat laju kenaikan setelah pergerakan 75 basis poin berturut-turut, dengan alasan bahwa inflasi akhirnya mencapai puncak.

Promosi