Ekonomi Inggris hampir tidak tumbuh pada Juli, naik hanya 0,1% dari Juni, ekspansi terlemah sejak Januari ketika negara itu kembali ke aturan penguncian COVID-19 yang ketat, data resmi menunjukkan pada Jumat.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters sebagian besar memperkirakan pertumbuhan bulan ke bulan sebesar 0,6% dalam produk domestik bruto.
Inggris melihat peningkatan tajam dalam kasus COVID-19 pada bulan Juli ketika varian Delta dari virus corona menyebar, yang menyebabkan ratusan ribu pekerja diperintahkan untuk tinggal di rumah di bawah aturan isolasi diri yang telah dilonggarkan.
Kantor Statistik Nasional mengatakan beberapa bisnis mengeluhkan staf tidak dapat datang bekerja karena mereka diharuskan untuk mengisolasi diri dan penurunan hasil konstruksi terkait dengan masalah pasca-lockdown dalam rantai pasokan global.
Sektor jasa dominan Inggris datar pada Juli dari Juni dengan output dalam layanan yang dihadapi konsumen turun untuk pertama kalinya sejak Januari, sebagian besar didorong oleh penurunan di sektor ritel.
Output industri tumbuh sebesar 1,2% didorong oleh kembalinya produksi ladang minyak tetapi manufaktur datar.
Output konstruksi turun 1,6% bulanan.
Data yang dirilis sebelumnya menunjukkan rebound pasca-lockdown dalam ekonomi kehilangan momentum pada Juli dengan penjualan ritel dan pinjaman konsumen turun dan bisnis melaporkan perlambatan pertumbuhan, menurut survei manajer pembelian
