Fokus Minggu Ini, 10 - 14 Oktober

10/10/2022, 14:35

Berikut hal utama yang harus diperhatikan pasar untuk minggu ini, 10 - 14 Oktober :

Angka inflasi AS terbaru pada hari Kamis akan sangat ditunggu oleh para investor yang telah berulang kali meredam harapan untuk poros dovish menjauh dari kampanye kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve. Risalah rapat Fed terbaru pada hari Rabu harusnya menawarkan beberapa wawasan tentang bagaimana para pejabat memandang ekonomi dan prospek inflasi. Komentar selama seminggu oleh beberapa pengambil kebijakan Fed juga akan diawasi dengan ketat.

Pendapatan bank besar pada hari Jumat diperkirakan akan menunjukkan dampak kenaikan suku bunga dan volatilitas pasar. Harga minyak akan tetap menjadi sorotan setelah OPEC+ mengumumkan pemangkasan pasokan terbesarnya sejak 2020 dan di Inggris, rentetan data ekonomi akan menguji pemulihan poundsterling. Inilah yang perlu Anda ketahui untuk memulai minggu Anda.

1. Angka inflasi AS

Data inflasi yang naik pada hari Kamis akan menggarisbawahi kasus untuk kebijakan lebih hawkish dari The Fed setelah laporan pekerjaan hari Jumat menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun ada upaya The Fed untuk menurunkan inflasi tinggi dengan melemahkan pertumbuhan.

Meski para ekonom memperkirakan tingkat inflasi utama akan moderat, inflasi inti, yang menghilangkan biaya makanan dan bahan bakar, diperkirakan akan meningkat pada bulan September, menjaga The Fed tetap berada di jalur untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin keempat berturut-turut pada bulan November.

Data penjualan ritel pada hari Jumat diperkirakan akan menunjukkan peningkatan moderat untuk bulan September seiring rebound penjualan mobil rebound.

Kalender ekonomi juga menampilkan data sentimen konsumen yang akan menunjukkan bagaimana konsumen AS bernasib setelah menjalani berbulan-bulan kebijakan moneter yang lebih ketat, bersama dengan data klaim pengangguran awal dan inflasi harga grosir.

2. Risalah, pembicara Fed

Risalah dari rapat terbaru The Fed pada hari Rabu akan memberikan lebih banyak wawasan tentang pandangan pengambil kebijakan tentang di mana inflasi berada dan prospek jalur suku bunga di masa depan.

Investor juga akan mendengar dari beberapa pejabat Fed selama seminggu, termasuk Wakil Ketua Lael Brainard, Presiden Fed New York James Bullard, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester dan Kepala Fed Chicago Charles Evans.

Komentar baru-baru ini oleh para pejabat Fed telah mengindikasikan bahwa gejolak di pasar keuangan tidak akan menghalangi mereka untuk bertindak menurunkan inflasi, yang menurut ukuran yang disukai bank sentral berjalan lebih tiga kali lipat dari targetnya.

Pasar ekuitas telah terpukul keras oleh kekhawatiran bahwa pengetatan moneter yang agresif oleh The Fed dapat menyebabkan ekonomi memasuki resesi.

3. Pendapatan bank besar

Bank-bank besar AS akan memulai musim laporan pendapatan perusahaan kuartalan pada hari Jumat di tengah kekhawatiran atas dampak kenaikan suku bunga. Empat bank terbesar di negari ini - JPMorgan Chase, Wells Fargo, Citigroup, dan Morgan Stanley - dijadwalkan melaporkan pendapatan kuartal III menjelang pembukaan hari Jumat.

Para analis memperkirakan hasilnya akan menunjukkan penurunan laba bersih setelah volatilitas pasar memukul aktivitas perbankan investasi dan bank menyisihkan lebih banyak dana untuk menutupi kerugian dari peminjam yang menunggak pembayaran mereka.

Bank biasanya mendapatkan lebih ketika suku bunga naik karena mereka bisa membebankan biaya lebih banyak kepada para pelanggan untuk meminjam, tetapi biaya pinjaman yang lebih tinggi juga berdampak pada permintaan untuk hipotek dan pinjaman lainnya.

"Kami memperkirakan dampak negatif yang moderat, namun meningkat, pada kualitas aset bank dan pertumbuhan pinjaman yang berasal dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi, inflasi, dan resesi ringan di AS, meniadakan beberapa manfaat dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi," kata analis dalam sebuah laporan.

4. Harga minyak

Harga minyak tampaknya akan tetap menjadi sorotan setelah reli ke level tertinggi lima minggu pada hari Jumat, meskipun dolar AS bergerak naik, usai keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak dalam menghadapi tekanan AS yang keras untuk menjaga harga minyak global tetap turun.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, berencana untuk menurunkan target produksinya sebesar 2 juta barel per hari menjelang embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia, menekan pasokan di pasar yang sudah ketat.

"Di antara konsekuensi utama dari pemangkasan terbaru OPEC adalah kemungkinan kembalinya minyak di $100," kata analis.

UBS Global Wealth Management juga memproyeksikan Brent akan "bergerak di atas angka $100 bbl selama beberapa kuartal mendatang."

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan keputusan itu "tidak membantu dan tidak bijaksana" untuk ekonomi global, terutama pasar negara berkembang, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di Financial Times pada hari Minggu.

5. Data Inggris

Komite Kebijakan Keuangan Bank of England akan menerbitkan notulen rapat pada hari Rabu. Komite mengawasi intervensi darurat bulan lalu untuk menstabilkan pasar obligasi setelah pengumuman anggaran mini pemerintah, dan notulennya dapat memberikan beberapa wawasan tentang risiko yang dihadapi dana pensiun dan implikasi dari suku bunga hipotek yang meningkat tajam.

Inggris akan mempublikasikan data ketenagakerjaan untuk bulan Agustus pada hari Selasa, diikuti sehari kemudian oleh angka PDB untuk bulan Agustus bersama dengan data produksi industri dan neraca perdagangan.

Data ekonomi yang lemah dapat menambah tekanan pada pemerintah untuk menyampaikan rencana pertumbuhan jangka panjang.

Investor memperkirakan bahwa BoE yang menaikkan suku bunga dengan persentase poin penuh dalam rapat berikutnya di bulan November untuk mengatasi tingkat inflasi yang saat ini menyentuh 10%. Pemotongan pajak yang direncanakan oleh pemerintah baru diperkirakan akan memicu inflasi.

Promosi