Pertumbuhan ekonomi Inggris melambat lebih tajam dari perkiraan pada Februari karena produk domestik bruto naik 0,1%, angka resmi menunjukkan pada Senin, turun dari pertumbuhan 0,8% pada Januari.
Ekspansi tersebut kurang dari perkiraan kenaikan 0,3% dalam sebuah jajak pendapat ekonom.
Ekonomi Inggris pada Februari 1,5% lebih besar daripada dua tahun sebelumnya, tepat sebelum negara itu dilanda pandemi COVID-19, kata Kantor Statistik Nasional.
Ekonomi Inggris menyusut lebih dari 9% pada tahun 2020, penurunan tahunan terbesar sejak tepat setelah Perang Dunia Pertama, tetapi rebound tajam pada tahun 2021 dan hanya mengalami pukulan ringan dari varian Omicron dari coronavirus pada bulan Desember.
Namun, para ekonom telah menurunkan perkiraan pertumbuhan mereka untuk tahun 2022 karena lonjakan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga energi dan komoditas - sebagian terkait dengan perang di Ukraina - serta kesulitan rantai pasokan yang sedang berlangsung sejak pandemi.
Bulan lalu Kantor Tanggung Jawab Anggaran pemerintah memangkas perkiraan pertumbuhan pada tahun 2022 menjadi 3,8% dari 6,0% pada perkiraan sebelumnya pada bulan Oktober, memprediksi bahwa inflasi akan mencapai level tertinggi 40 tahun sebesar 8,7% akhir tahun ini.
Sektor jasa dominan Inggris mendorong pertumbuhan bulanan pada Februari - didorong oleh perjalanan dan pariwisata - sementara output industri turun 0,6% pada bulan tersebut mencerminkan penurunan produksi mobil dan area lain karena kekurangan komponen.
