Fokus Minggu Ini, 17 - 21 juli

17/07/2023, 12:25

Musim laporan keuangan kuartal kedua dimulai, AS dan China merilis data ekonomi dan angka inflasi dari Inggris kemungkinan akan menentukan ukuran kenaikan suku bunga Bank of England berikutnya. Sementara itu, harga minyak terlihat siap untuk cetak kenaikan mingguan lainnya.

1. Musim laporan keuangan

Musim laporan keuangan kuartal kedua akan benar-benar dimulai dalam minggu mendatang. Tesla menjadi yang pertama pertama melaporkannya dari perusahaan teknologi dan pertumbuhan besar yang telah mendominasi pasar saham AS sepanjang tahun ini, dengan hasil akan diketahui pada hari Rabu.

Tesla merupakan salah satu dari tujuh saham besar, bersama dengan Apple, Microsoft, Alphabet, Amazon, Nvidia, dan Meta Platforms yang baru ini dijuluki sebagai "Magnificent Seven" oleh para investor. Saham-saham di perusahaan-perusahaan megacaps tersebut telah melonjak antara 40% dan lebih dari 200% sepanjang tahun ini, menyumbang hampir semua rally S&P 500.

Ada indikasi bahwa rally ini bisa meluas ke sektor-sektor lain, tetapi penguatan besar ini datang dengan ekspektasi pendapatan yang besar, jadi jika Tesla atau perusahaan-perusahaan besar lainnya tampil mengecewakan pada kuartal ini, maka dampaknya pada indeks ekuitas bisa sangat parah.

Sejumlah perusahaan besar lainnya juga akan merilis laporan keuangan di minggu mendatang. Laporan keuangan bank terus berlanjut, Bank of America pada hari Selasa dan Goldman Sachs pada hari Rabu. Juga ada Johnson & Johnson, Netflix, dan Philip Morris.

2. Data ekonomi AS

Data penjualan ritel AS untuk bulan Juni pada hari Selasa diperkirakan akan menunjukkan peningkatan 0,5%, didorong oleh rebound penjualan mobil dan penjualan di pompa bensin yang lebih tinggi, yang mengindikasikan bahwa permintaan konsumen tetap kuat.

Para investor juga akan mendapat informasi terbaru mengenai kesehatan sektor perumahan dari laporan building permits, housing starts dan existing home sales. Suku bunga hipotek yang tinggi masih membebani penjualan rumah-rumah yang sudah ada, namun sektor konstruksi membaik karena harga yang stabil dan peningkatan penjualan rumah baru akibat kurangnya properti di pasar.

Juga akan ada laporan aktivitas regional manufaktur, yang diperkirakan akan tetap lesu bersamaan dengan data mingguan initial jobless claims.

3. Data ekonomi China

Sejumlah data ekonomi dari China pada hari Senin diperkirakan akan menunjukkan pemulihan pasca pandemi dengan cepat kehilangan momentum, memicu ekspektasi bahwa Beijing akan segera meluncurkan lebih banyak langkah stimulus.

Produk domestik bruto diperkirakan akan tumbuh secara tahunan 7,3% dalam tiga bulan hingga Juni, dibanding dengan pertumbuhan 4,5% pada kuartal pertama.

Namun, angka tersebut akan sangat dipengaruhi oleh penurunan tajam aktivitas di musim semi, ketika sebagian besar negara masih terkunci.

Meningkatnya tekanan deflasi dan kemerosotan dalam perdagangan telah menambah kekhawatiran atas prospek ekonomi terbesar kedua di dunia ini, yang baru enam bulan yang lalu membuat para investor berekspektasi akan alami pemulihan yang kuat.

4. Inflasi Inggris

Inggris akan mengumumkan data inflasi bulan Juni pada Rabu dan investor akan mencermati dengan seksama karena data ini kemungkinan akan menentukan ukuran kenaikan suku bunga Bank of England berikutnya.

Indeks harga konsumen utama diperkirakan akan turun ke 8,2% yoy dari 8,7% di bulan Mei karena harga makanan dan bahan bakar turun. Inflasi inti juga diperkirakan akan turun tipis, tetapi komponen jasa diperkirakan akan tetap stabil di level tertinggi pasca-COVID sebesar 7,4%.

Dalam notulen rapat bulan Juni, BoE mengatakan pengetatan lebih lanjut akan diperlukan jika ada tanda-tanda tekanan inflasi yang terus-menerus dalam perekonomian, termasuk dalam IHK jasa.

Hal ini dapat membuat rapat Agustus menjadi sangat penting: kenaikan IHK jasa kemungkinan akan mengunci ekspektasi atas kenaikan 50 basis poin, sementara angka yang lebih rendah mungkin akan mendorong kenaikan yang lebih kecil sebesar 25 bps.

5. Harga minyak

Harga minyak catat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut minggu lalu dan rally bisa berlanjut di minggu mendatang imbas turunnya inflasi, rencana untuk mengisi kembali cadangan strategis AS, pengurangan pasokan dan gangguan menopang harga.

"Meskipun harga minyak cenderung sedikit overbought dalam waktu dekat, menyentuh level tertinggi awal Mei, bias tampaknya akan terus naik," kata analis.

Harga minyak naik hampir 2% minggu lalu, setelah terjadinya gangguan pasokan di Libya dan Nigeria meningkatkan kekhawatiran bahwa pasar akan mengetat dalam beberapa bulan mendatang.

Harga minyak turun lebih dari satu dolar per barel pada hari Jumat saat penguatan dolar dan traders minyak kantongi keuntungan dari rally yang kuat.

--Reuters berkontribusi pada laporan ini

Promosi