Fokus Minggu Ini, 17 - 21 Oktober

17/10/2022, 08:50

Musim pendapatan AS akan berlangsung dengan latar belakang kekhawatiran bahwa kampanye kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve dapat menyebabkan ekonomi memasuki resesi. Investor akan mendapatkan pembaruan dari pasar perumahan AS di mana kenaikan biaya pinjaman telah menyebabkan permintaan melambat. Penampilan oleh beberapa pejabat Fed juga ada dalam agenda.

Di Inggris, Jeremy Hunt akan menjalani minggu penuh pertamanya sebagai Kanselir setelah Perdana Menteri Liz Truss dipaksa untuk memecat pendahulunya. Di tempat lain, data ekonomi kuartal III dari China kemungkinan akan menggarisbawahi tantangan yang dihadapi negara ekonomi nomor dua di dunia, sementara di Jepang, yen kembali dalam pengawasan intervensi. Inilah yang perlu Anda ketahui untuk memulai minggu Anda.

1. Laporan keuangan

Musim laporan keuangan kuartal III sedang berlangsung dengan perusahaan-perusahaan yang melaporkan hasil di tengah lingkungan yang menantang lantaran dolar yang lebih kuat dan inflasi yang terus-menerus tinggi.

Reuters melaporkan bahwa pendapatan untuk perusahaan S&P 500 keseluruhan diperkirakan telah naik 4,1% dari periode tahun sebelumnya, yang akan menjadi pertumbuhan paling lambat sejak kuartal IV tahun 2020.

Tetapi lebih banyak fokus mungkin tertuju pada bagaimana para eksekutif memproyeksikan masa depan; perkiraan analis konsensus yakni untuk kenaikan laba hampir 8% tahun depan, menurut Refinitiv IBES, tetapi banyak investor meragukan perkiraan itu karena risiko resesi membayangi.

Aksi jual di pasar telah menurunkan valuasi saham, tetapi penurunan prospek pendapatan dapat mengurangi daya tarik ekuitas. Perusahaan-perusahaan yang akan melaporkan pendapatan dalam minggu mendatang yakni Tesla, Netflix dan Johnson & Johnson.

2. Data perumahan AS

Setelah data inflasi AS minggu lalu lebih tinggi dari perkiraan, fokus kini akan beralih ke pasar perumahan dari laporan yang akan dirilis mulai izin bangunan, pembangunan dimulai dan penjualan rumah lama.

Harga rumah turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun pada bulan Juli saat kenaikan suku bunga memukul permintaan perumahan, sementara pengajuan hipotek juga turun.

Kalender ekonomi juga mencakup laporan produksi industri, Indeks Manufaktur Philly Fed, Indeks Manufaktur Empire State, dan klaim pengangguran awal.

Presiden Fed Regional Neel Kashkari, Charles Evans dan James Bullard juga akan memberikan penampilan publik yang akan diawasi dengan ketat.

Pada hari Sabtu, Bullard mengatakan angka-angka IHK minggu lalu menunjukkan bahwa inflasi telah menjadi "merusak" dan membuka peluang untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin dalam rapat Fed yang akan datang pada bulan November dan Desember, tetapi menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk melakukannya.

3. Inggris coba untuk memulihkan ketenangan

Obligasi pemerintah Inggris yang babak belur akan melanjutkan perdagangan pada hari Senin tanpa dukungan program pembelian obligasi darurat Bank of England, yang berakhir Jumat.

Kanselir baru Inggris Jeremy Hunt mengatakan ia akan memperbaiki keuangan publik negara itu setelah rencana ekonomi asli yang diajukan oleh Liz Truss dan mantan Kanselir Kwasi Kwarteng mengguncang pasar keuangan.

Laporan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan untuk melakukan perubahan besar-besaran rencana pemotongan pajak telah membantu meredakan kekhawatiran atas keuangan publik, tetapi ini perlu diwujudkan ke dalam rencana konkret untuk menghindari aksi jual baru dalam obligasi.

Investor juga akan mengamati data inflasi Inggris hari Rabu untuk bulan September, yang diperkirakan akan mencapai dua digit di tengah tekanan biaya hidup sementara angka penjualan ritel pada hari Jumat diperkirakan akan menunjukkan penurunan belanja konsumen.

4. Data China

China akan menerbitkan data PDB kuartal III pada hari Selasa dan meski pertumbuhan diperkirakan akan rebound dari kuartal sebelumnya, ekonomi masih berada di jalur untuk mengalami tingkat pertumbuhan tahunan paling lambat dalam hampir 50 tahun.

Tingkat pertumbuhan tahunan diperkirakan akan meningkat 3,4% dalam tiga bulan hingga September, dari 0,4% pada kuartal III.

Pembatasan COVID-19 yang ketat bersama dengan gangguan jaringan pasokan yang disebabkan oleh perang di Ukraina ditambah melambatnya pertumbuhan global karena kenaikan tajam dalam biaya pinjaman untuk mengendalikan inflasi telah membebani ekonomi terbesar kedua di dunia.

Analis memperkirakan ekonomi China akan tumbuh 3,2% pada tahun 2022, jauh di bawah target resmi sekitar 5,5%.

Investor akan mengamati Kongres Partai Komunis yang berlangsung selama seminggu, yang dimulai pada hari Minggu untuk mengetahui indikasi kebijakan ekonomi.

5. Intervensi Yen?

Trader valuta asing akan mengamati yen di tengah spekulasi bahwa Bank of Japan dapat mengambil langkah baru untuk menopang mata uang setelah melakukan intervensi di pasar bulan lalu untuk pertama kalinya sejak 1998.

Deputi Gubernur BoJ Masazumi Wakatabe mengatakan pada hari Sabtu bahwa fluktuasi yen baru-baru ini "jelas terlalu cepat dan terlalu sepihak," menyiratkan kekhawatiran atas potensi kejatuhan ekonomi dari kemerosotan mata uang ke posisi terendah 32 tahun terhadap dolar.

Jepang melakukan intervensi di pasar valuta asing pada bulan September untuk membendung penurunan tajam yen, yang sebagian besar didorong oleh perbedaan kebijakan antara kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Fed dan kebijakan moneter ultra-longgar BoJ yang bertujuan untuk mencapai target inflasi 2%.

Kebijakan moneter Jepang berbeda di antara bank-bank sentral global, banyak diantaranya menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi yang sangat tinggi tatkala juga berfokus mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh.

Promosi