Paket stimulus baru Jepang akan mencakup rekor pengeluaran sekitar $ 488 miliar karena pembayaran tunai dalam jumlah besar untuk meredam pukulan ekonomi dari pandemi COVID-19, surat kabar Nikkei melaporkan pada hari Kamis.
Pemerintah kemungkinan akan mengeluarkan utang baru untuk membiayai sebagian dari pengeluaran 55,7 triliun yen ($488 miliar), yang akan melebihi dua paket besar yang disusun tahun lalu, kata surat kabar itu tanpa mengutip sumber.
Paket total, yang mencakup dana yang tidak mengarah pada pengeluaran langsung, kemungkinan akan mencapai 78,9 triliun yen, kata Nikkei.
Pejabat pemerintah dan partai yang berkuasa sedang menyelesaikan rincian paket, yang akan disusun dan diumumkan pada hari Jumat.
"Pembayaran dan subsidi harus diberikan secepat mungkin," kata seorang sumber pemerintah kepada Reuters, seraya menambahkan dorongan pertumbuhan ekonomi dari paket tersebut kemungkinan akan mulai terlihat pada kuartal Januari-Maret.
Sekretaris Jenderal LDP Toshimitsu Motegi juga mengatakan pada hari Kamis anggaran tambahan lebih dari 30 triliun yen akan mengirim "pesan besar" ke pasar, menurut kantor berita Kyodo.
Ekonomi Jepang berkontraksi jauh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga karena gangguan pasokan global dan pembatasan pandemi virus corona merugikan ekspor dan konsumsi.
