Inflasi Inggris melonjak lebih cepat dari yang diperkirakan bulan lalu hingga mencapai level tertinggi baru dalam 30 tahun, memperburuk tekanan bersejarah pada keuangan rumah tangga di mana menteri keuangan Rishi Sunak berada di bawah tekanan untuk mereda dalam pembaruan anggaran pada Rabu.
Kantor Statistik Nasional mengatakan harga konsumen naik 6,2% pada Februari setelah kenaikan 5,5% pada Januari, tingkat tertinggi sejak Maret 1992.
Perkiraan median dalam jajak pendapat ekonom Reuters telah menunjukkan angka 5,9% dan hanya tiga dari 39 responden yang mengharapkan angka yang kuat.
ONS menyoroti tagihan energi rumah tangga - naik hampir 25% pada tahun lalu - dan bensin sebagai pendorong terbesar lonjakan harga Februari.
Sebagai pukulan bagi rumah tangga yang lebih miskin, ONS mengatakan harga pangan naik secara menyeluruh, tidak seperti di waktu normal ketika beberapa harga biasanya naik dan yang lainnya turun.
Sunak akan menyampaikan dalam pidatonya bahwa dia membantu warga Inggris melalui tekanan biaya hidup terburuk dalam beberapa dekade.
Yael Selfin, kepala ekonom di KPMG UK, mengatakan angka-angka tersebut menambah tekanan pada Bank of England untuk terus menaikkan suku bunga, tetapi dia mengatakan masih ada kemungkinan bahwa pertumbuhan harga akan mencapai puncaknya dalam waktu dekat.
"Asalkan ekspektasi inflasi dapat dikelola dan harga komoditas global stabil pada tahun depan, kita akan melihat inflasi kembali ke target 2% Bank of England pada pertengahan 2024," kata Selfin.
"Ini mungkin membutuhkan lebih sedikit kenaikan suku bunga daripada yang diantisipasi pasar saat ini."
ONS mengatakan harga konsumen naik 0,8% secara bulanan, menandai kenaikan Februari terbesar sejak 2009.
Pekan lalu, BoE menaikkan perkiraan inflasi ke puncak di atas 8% - lebih dari empat kali targetnya - selama periode April-Juni. Tagihan energi rumah tangga yang diatur akan melonjak lebih dari setengahnya bulan depan.
Tekanan inflasi ke depan terus meningkat karena produsen menaikkan harga mereka sebesar 10,1%, kenaikan tahunan terbesar sejak September 2008 meskipun sejalan dengan perkiraan median jajak pendapat Reuters.
