Fokus Minggu Ini, 28 Nov - 2 Des

28/11/2022, 11:45

Laporan pekerjaan AS hari Jumat untuk bulan November akan menjadi sorotan utama dalam minggu ini dan investor tetap berharap bahwa Federal Reserve akan segera memperlambat laju kenaikan suku bunga. Pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pertengahan minggu ini akan dipantau dengan cermat. Data inflasi zona euro juga akan menjadi sorotan, begitu juga data PMI dari China di tengah kekhawatiran atas meningkatnya kasus COVID di sana. Inilah yang perlu Anda ketahui untuk memulai minggu Anda.

1. Nonfarm payroll

Ekspektasi bahwa Fed mungkin akan segera memperlambat laju kenaikan suku bunga yang agresif didorong oleh notulen minggu lalu dari rapat bank sentral AS bulan November. Laporan pekerjaan AS hari Jumat untuk bulan November akan menguji ekspektasi tersebut.

Ekonom memperkirakan ekonomi AS telah menambahkan 200,000 pekerjaan baru, yang akan menjadi peningkatan terkecil sejak Desember 2020.

Laporan pekerjaan juga diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan dalam pendapatan rata-rata per jam sedang melandai, sementara tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil tepat di atas level terendah lima dekade sebesar 3,7%.

Ini akan menjadi laporan nonfarm payroll terakhir sebelum rapat terakhir The Fed tahun ini pada bulan Desember.

Tetapi investor memiliki alasan untuk tetap berhati-hati - lima dari enam laporan pekerjaan terakhir telah hadir lebih baik dari perkiraan dan hasil yang kuat lainnya dapat menimbulkan masalah bagi saham-saham AS.

2. Fedspeak

Ketua Fed Jerome Powell akan membahas prospek ekonomi selama penampilan di Brookings Institution pada hari Rabu.

Meski Powell telah mengindikasikan Fed dapat beralih ke kenaikan suku bunga yang lebih kecil bulan depan, ia juga mengatakan suku bunga pada akhirnya kemungkinan perlu naik lebih tinggi dari yang diperkirakan pengambil kebijakan akan dibutuhkan pada tahun depan.

Sementara itu, Presiden Fed St Louis James Bullard dan Presiden Fed New York John Williams keduanya akan tampil pada hari Senin.

Kalender ekonomi juga menghadirkan PMI manufaktur ISM dan ukuran inflasi yang disukai The Fed - indeks harga PCE inti - yang keduanya diterbitkan pada hari Kamis.

Laporan lain selama seminggu yaitu nonfarm payroll ADP, klaim pengangguran awal, kepercayaan konsumen dan Beige Book The Fed.

3. Saham ritel

Kala Wall Street dibuka kembali setelah libur Thanksgiving, para investor akan fokus mengenai bagaimana perusahaan ritel bernasib selama periode belanja liburan, serta langkah Fed selanjutnya.

Penjualan Black Friday berlangsung dengan latar belakang inflasi yang terus-menerus tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang mendingin. Peritel menawarkan diskon besar-besaran baik daring maupun di toko, yang kemungkinan akan berdampak pada margin keuntungan pada kuartal IV.

Pengeluaran online menurut laporan Adobe Analytics pada hari Sabtu, persentase kenaikannya jauh di bawah tingkat inflasi tahunan yang saat ini berjalan sebesar 7,7%.

Saham ritel AS telah menjadi barometer kepercayaan konsumen seiring dengan inflasi. Sepanjang tahun ini, indeks ritel S&P 500 turun sedikit di atas 30%, sementara S&P 500 telah turun 15%.

4. Inflasi Zona Euro

Tatkala ada tanda-tanda tentatif bahwa inflasi di AS mungkin mencapai puncaknya, data inflasi zona euro hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan bahwa tekanan harga di blok tersebut tetap kuat.

IHK Zona Euro mencapai 10,6% pada bulan Oktober, lebih dari lima kali target 2% European Central Bank (ECB).

ECB menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 1,5% dalam rapatnya di bulan Oktober, sehingga total kenaikan menjadi 200 basis poin sejak Juli untuk mencatat rekor pengetatan kebijakan tercepat.

Risalah rapat ECB bulan Oktober minggu lalu menunjukkan kendati para pengambil kebijakan bersikukuh bahwa suku bunga perlu dinaikkan lebih lanjut untuk membantu menurunkan inflasi, mereka tidak dapat sepenuhnya menyetujui tujuan atau kecepatan akhirnya.

Ekspektasi pasar berfluktuasi antara kenaikan 50 dan 75 basis poin ketika para pengambil kebijakan ECB bertemu berikutnya pada 15 Desember.

5. PMI China

Ketika China melawan tingkat rekor jumlah infeksi COVID-19 dan lockdown baru, harapan pun telah meredup terkait pembukaan kembali ekonomi terbesar kedua di dunia itu pada kuartal I/2023.

Data PMI pada hari Rabu akan dipantau baik saat pembatasan COVID yang luas terus menekan aktivitas ekonomi.

Para pejabat telah bersumpah untuk melanjutkan pembatasan virus meskipun ada meningkatnya penolakan publik dan naiknya jumlah korban di sisi perekonomian.

China mengatakan pada hari Jumat akan memotong jumlah uang tunai yang bank harus miliki sebagai cadangan untuk kedua kalinya tahun ini, melepaskan likuiditas untuk menopang ekonomi yang goyah.

Promosi