Apa itu Swing Trading
Swing trading adalah gaya perdagangan yang mencoba menangkap keuntungan jangka pendek hingga menengah dalam instrument trading selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Pengertian paling gampangnya, Swing Trading adalah strategi trading yang menempatkan eksekusi Buy atau Sell pada titik-titik pembalikan harga, sehingga bisa mendapatkan keuntungan seoptimal mungkin saat harga sedang bergerak ke arah tertentu. Sedangkan para trader yang sering menggunakan sistem ini sering dijuluki "Swing Trader".
Swing trader menggunakan analisa teknikal untuk memilih mata uang dengan harga momentum jangka pendek. Swing trader juga dapat menggunakan analisa fundamental selain analisa teknikal yang menggunakan analisa trend dan pola harga.
Gaya trading ini dilandaskan pada variasi-variasi ayunan harga yang terjadi di pasar forex, sehingga membuat trader harus cepat bereaksi pada saat terjadinya perubahan. Strategi ini sangat memanfaatkan momentum pasar yang besar sehingga mengabaikan pergerakan harga yang kecil.
Penentuan target profit pada swing trading biasanya lebih besar dari target daytrading sehingga membutuhkan waktu beberapa hari hingga mingguan agar harga bisa menyentuh target jual.
Kelebihan Dan Kekurangan Swing Trading
Walau banyak pihak yang menganggap Swing Trading lebih menguntungkan dan berhasil membuat profit konsisten, tentunya strategi ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan Swing Trading
1. Target Yang Lebih Besar
Swing trader tidak tertarik mencari profit kecil karena mereka mencari untuk membuat satu trading yang baik secara keseluruhan dan menghilangkan risiko overtrading. Dan seringkali target yang ingin diraih lebih besar dibandingkan strategi lainnya.
2. Lebih Banyak Waktu
Banyak swing trader biasanya menghabiskan satu hingga dua jam sehari atau seminggu untuk benar-benar trading. Hal tersebut membuat swing trader memiliki banyak waktu yang bisa digunakan untuk kepentingan lainnya.
3. Tidak Perlu Sering-Sering Mengecek Pasar
Swing trader hanya memeriksa pasar beberapa kali sehari atau bahkan beberapa kali seminggu karena trading yang dilakukan untuk jangka menengah hingga jangka panjang. Jadi, tidak perlu sering-sering mengecek aktivitas di pasar dan bisa menghemat waktu tradingnya.
4. Risiko lebih rendah.
Strategi swing trading biasanya memiliki posisi terbuka lebih sedikit dibandingkan trading scalping atau day trading. dengan membuka lebih sedikit posisi berarti memiliki risiko kerugian yang kebih rendah dibandingkan strategi trading lainnya.
Kekurangan Swing Trading
1. Menghabiskan Banyak Waktu
Strategi swing trader ini dapat memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum mencapai target dan menutup posisi sesuai keinginan.
2. Risiko Menginap
Dengan menggunakan strategi swing trading berarti harus menahan posisi dalam jangka waktu lama, yang berarti harus menahan posisi terbuka yang menginap. Risikonya adalah jika broker yang dipakai mengenakan biaya menginap (swap) maka posisi terbuka yang menginap tadi akan dikenakan biaya menginap sampai posisi tersebut ditutup.
3. Risiko Dari Peristiwa Berita
Strategi swing trading cukup rentan dengan peristiwa berita yang muncul. Peristiwa berita ini dapat mencakup bencana alam, peristiwa ekonomi dan politik yang dapat meningkatkan volatilitas harga yang melonjak serta perubahan arah tren yang tiba-tiba dapat menghapus banyak keuntungan yang diraih sebelumnya.
4. Melewatkan Tren Jangka Pendek
Karena fokus di tren jangka menengah, strategi swing trading sering melewatkan kejadian-kejadian pergerakan harga di tren jangka pendek. Dimana tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek.
Cara Menyusun Strategi Swing Trading
Dalam menjalankan strategi swing trading, seorang swing trader harus memperhatikan poin-poin penting sebelum menggunakannya. Poin-poin tersebut di antaranya:
1. Stop Loss
Stop loss digunakan untuk membatasi kerugian akibat pergerakan harga yang tidak sesuai dengan posisi terbuka yang dimiliki sehingga dapat menggerus habis modal yang dimiliki. Apalagi jika memiliki modal trading yang terbatas. Ada baiknya dalam menjalankan strategi swing trading tetap memperhatikan dengan seksama system stop loss agar tidak kehilangan banyak modal trading.
2. Hindari Averaging Posisi
Averaging posisi sering dilakukan oleh trader yang memiliki posisi terbuka yagn sedang floating. Biasanya swing trader akan menambahkan posisi terbuka baru dengan harapan jika pergerakan harga kembali ke posisi terbuka yang pertama akan mengurangi kerugian atauh bahkan menambahkan keuntungan jika harga terus bergerak menuju arah semula dari posisi pertama yang terbuka. Hal ini tentunya akan berbahaya jika harga tidak kembali, atau harga tetap bergerak melawan arah posisi terbuka akan semakin menambah kerugian yang dialami.
3. Resistance Dan Support
Keberadaan garis resistance dan support dalam menjalankan strategi swing trading memiliki peran yang sangat penting. Dimana level-level garis resistance dan support sering dijadikan acuan oleh swing trader untuk membuka posisinya.
Indikator Dan Alat Bantu Yang Dapat Digunakan Oleh Swing Trader
Untuk menjalankan strategi swing trading, swing trader dapat menggunakan beberapa indikator dan alat bantu yang dapat membantu dalam mengambil keputusan. Indikator yang dapat dipakai seperti moving average pada grafik candle harian atau mingguan, indikator momentum, alat kisaran harga dan ukuran sentiment pasar. Selain itu dapat juga menggunakan alat bantu seperti analisa teknikal dengan pola candlestick seperti pola head and shoulders dan pola cup and handle.
Trader, setiap strategi trading memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada strategi yang sempurna yang berlaku untuk trader di semua kondisi. Karakter dari swing trader yang tidak membutuhkan banyak waktu memberikan keleluasaan bagi trader dan dapat mengurangi risiko bagi trader pemula ketika menemui jebakan pasar atau whipsaw. Jika memutuskan akan menggunakan strategi swing trading, tetap lakukan riset dan ujicoba untuk memahami karakter dan menyesuaikan dengan strategi yang dijalankan di dalam trading.