Media Jepang Asahi melaporkan pada hari Kamis bahwa pemerintah Jepang sedang memikirkan langkah yang akan diambil terkait tarif baru ini, termasuk anggaran tambahan. Perdana Menteri Shigeru Ishiba pada hari Kamis menunjukkan kekecewaan dan "kekhawatiran serius" mengenai keputusan AS untuk menerapkan tarif balasan pada produk-produk dari negara-negara Asia. Ishiba menyatakan bahwa ia akan terus mendesak AS untuk mempertimbangkan kembali kebijakan ini.
Pada hari Rabu, Presiden AS Trump mengumumkan rencananya untuk tarif balasan, di mana ia mengumumkan pajak dasar sebesar 10% pada semua barang yang diimpor ke AS, yang akan mulai berlaku pada tanggal 5 April. Selain itu, Trump menetapkan tarif yang bervariasi untuk setiap negara, berkisar antara 10% hingga 49%. Dampak dari tarif yang ditetapkan oleh Trump juga akan berdampak besar pada prospek ekonomi Australia, karena AS telah menaikkan bea masuk untuk produk-produk China sebesar 34%. Ini merupakan tambahan dari pajak sebesar 20% yang telah diterapkan oleh Trump terkait penyelundupan narkoba ke dalam ekonomi AS. Kekhawatiran yang semakin dalam mengenai prospek ekonomi China memberikan tekanan pada Dolar Australia (AUD), mengingat ketergantungan Australia yang besar terhadap ekspor ke China. Sehingga pasangan AUDJPY berpotensi lanjut turun.
Dari sisi Analisis Teknikal, harga AUDJPY berpotensi bergerak Turun karena Indikator Moving Average melakukan Death Cross (Persilangan Turun). Sell Area AUDJPY terbaik berada pada 92.850 - 93.500. Potensi pergerakan Turun AUDJPY dapat mencapai Support Kunci selanjutnya pada kisaran harga 92.000 atau bahkan 91.500.
DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi