Pasangan mata uang USDJPY menghadapi tekanan jual yang kuat untuk hari kedua berturut-turut pada hari Rabu. Penurunan yang dipicu oleh tarif AS di seluruh pasar keuangan global semakin meningkat di tengah kekhawatiran bahwa perang dagang global dapat membawa ekonomi dunia menuju resesi. Selain itu, ketegangan yang meningkat antara AS dan Tiongkok – dua ekonomi terbesar di dunia – terus membebani perasaan investor dan meningkatkan permintaan untuk aset mata uang safe haven termasuk Yen Jepang (JPY).
Sebenarnya, tarif balasan yang luas dari Presiden AS Donald Trump mulai berlaku secara resmi pada hari Rabu ini, dengan Tiongkok menghadapi total tarif kumulatif yang sangat tinggi sebesar 104% setelah kenaikan tambahan sebesar 50% yang diumumkan pada hari Selasa. Juga, sekretaris pers Gedung Putih Caroline Leavitt mengkonfirmasi bahwa AS akan terus menerapkan tarif baru untuk impor dari Tiongkok sebagai tanggapan terhadap tarif 34% yang diumumkan Beijing pada produk-produk Amerika minggu lalu. Perkembangan ini memicu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi yang lebih luas, yang, bersamaan dengan harapan untuk kesepakatan perdagangan AS-Jepang, memperkuat JPY dan memberikan tekanan jual pada pasangan USDJPY.
Dari sisi Analisis Teknikal, harga USDJPY berpotensi bergerak Turun karena Indikator Moving Average melakukan Death Cross (Persilangan Turun). Sell Area USDJPY terbaik berada pada 145.600 - 146.250. Potensi pergerakan Turun USDJPY dapat mencapai Support selanjutnya pada kisaran harga 144.700 atau bahkan 143.700.
DISCLAIMER: Isi konten bersifat spekulatif dan tidak menjamin silahkan lakukan riset lagi serta gunakan resiko manajemen sebelum melakukan transaksi